Apa yang dimaksud dengan penyakit periodontal atau periodontitis pada gigi?

Periodontitis adalah suatu infeksi gusi serius yang merusak gusi dan dapat menghancurkan tulang rahang.

Apakah yang dimaksud dengan periodontitis?

Periodontitis adalah Peradangan jaringan periodontium yang lebih dalam yang merupakan lanjutan dari peradangan gingiva.

Penyebab:

Sebagian besar periodontitis merupakan akibat dari penumpukan plak dan karang gigi (tartar) diantara gigi dan gusi. Akan terbentuk kantong diantara gigi dan gusi, dan meluas ke bawah diantara akar gigi dan tulang dibawahnya. Kantong ini mengumpulkan plak dalam suatu lingkungan bebas oksigen yang mempermudah pertumbuhan bakteri sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan gigi tersebut tanggal.

Gambaran Klinis:

  • Perdarahan gusi
  • Perubahan warna gusi
  • Bau mulut (halitosis)

Diagnosis:

Nyeri pada gingiva

Penatalaksanaan:

  • Karang gigi, saku gigi, impaksi makanan dan penyebab lokal lainnya harus dibersihkan/diperbaiki.
  • Pemberian antibiotik amoksisilin 500 mg dan metronidazol 250 mg setiap 8 jam selama 5 hari.
  • Pasien dianjurkan berkumur selama ½ - 1 menit dengan larutan povidon 1%, setiap 8 jam.
  • Bila sudah sangat goyah, gigi harus sudah dicabut.
  • Analgesik jika diperlukan.

Tujuan penatalaksanaan: menyembuhkan infeksi, menghilangkan gejala, mencegah komplikasi.

Pencegahan: menjaga kebersihan gigi dan mulut, menggosok gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur, memeriksakan ke dokter gigi minimal 2x setahun, makan makanan yang berserat dan berair (sayur dan buah). Jangan mengunyah hanya pada satu sisi gigi.

Periodontitis adalah penyakit inflamasi dari jaringan pendukung gigi disebabkan oleh mikroorganisme yang menyebabkan destruksi yang progresif dari ligamen periodontal, tulang alveolar dengan peningkatan kedalaman probing, resesi atau keduanya.

Periodontitis adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan kehilangan perlekatan dan kehilangan tulang alveolar. Penyakit periodontal ini berawal dari akumulasi bakteri lokal dan produk metaboliknya yang dapat menstimulasi epitel penyatu untuk berproliferasi dan memroduksi proteinase yang merusak jaringan sehingga terjadi degradasi dari membran dasar dan menyebabkan migrasi apikal dari epitel penyatu.

Dengan demikian, celah gingiva menjadi lebih dalam sehingga terbentuk poket periodontal yang berhubungan dengan kehilangan perlekatan dan merupakan lesi yang khas dari periodontitis.

Penyakit Periodontal atau Periodontitis adalah infeksi gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Kondisi ini perlu segera diobati karena dapat menyebabkan gigi tanggal. Periodontitis banyak diderita pada usia remaja. Saat terjadi periodontitis, bakteri menumpuk sebagai plak pada pangkal gigi, sehingga merusak jaringan di sekitar gigi dan menimbulkan abses gigi, serta berisiko menyebabkan kerusakan tulang.

Gejala Periodontitis


Ada beberapa jenis periodontitis, namun yang paling umum adalah periodontitis akut yang mana sebagian penderitanya adalah orang dewasa. Seseorang yang terkena periodontitis akan merasakan gejala-gejala, seperti:

  1. Nyeri saat mengunyah.
  2. Gusi bengkak dan berwarna merah atau keunguan.
  3. Gusi terasa lunak jika disentuh.
  4. Penumpukan plak dan karang gigi pada gigi.
  5. Mulut terasa tidak enak dan napas menjadi bau.
  6. Penyusutan gusi, sehingga ukuran gigi terlihat lebih tinggi dari biasanya.
  7. Keluarnya nanah pada bagian yang membatasi gigi dan gusi.
  8. Jarak antara satu gigi dan gigi lainnya terasa renggang.
  9. Gigi tanggal.

Penyebab Periodontitis


Periodontitis disebabkan oleh radang gusi yang tidak terobati. Peradangan ini dipicu oleh penumpukan plak sehingga lambat laun membentuk karang gigi sebagai media berkembangbiaknya bakteri.

Bakteri yang awalnya hanya mengiritasi bagian gusi di sekitar gigi (gingiva), lambat laun menyebabkan terbentuknya celah atau kantong pada gusi yang memisahkan antara jaringan gusi dengan gigi sehingga menyebabkan gigi mudah tanggal. Bakteri tersebut akan menginfeksi lebih dalam lagi hingga merusak jaringan dan tulang di dalam gusi.

Selain radang gusi yang tidak terobati, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena periodontitis. Di antanya adalah merokok, obesitas, kurang gizi, konsumsi obat-obatan yang mengurangi produksi air liur, perubahan hormon seperti saat menstruasi dan kehamilan, atau penyakit-penyakit tertentu, seperti diabetes dan leukemia.

Diagnosis Periodontitis


Diagnosis periodontitis dapat ditetapkan setelah melalui pemeriksaan gigi, termasuk memeriksa adanya perdarahan akibat plak, serta mengukur kedalaman celah antara gusi dengan gigi yang melebihi 4 mm. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kerusakan tulang akibat periodontitis, dokter akan menggunakan pemeriksaan foto Rontgen panoramik.

Pencegahan Periodontitis


Periodontitis bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan gigi agar terbebas dari bakteri yang menyebabkannya. Gosoklah gigi tiap selesai makan atau paling tidak 2 kali sehari, yaitu di waktu pagi hari dan malam hari menjelang tidur. Gunakan sikat gigi yang lembut, dan ganti sikat gigi setelah dipakai selama 3-4 bulan. Jangan lupa untuk membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi. Selain rajin menyikat gigi, rutinlah memeriksakan gigi ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.