Apa yang dimaksud dengan pasta gigi?

pasta gigi

Pasta gigi merupakan sebuah pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi ketika kita menggosok gigi.

Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan gingiva.

Komposisi Pasta Gigi


Hampir semua pasta gigi mengandung lebih dari satu bahan aktif dan hampir semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Umumnya pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasif, deterjen dan satu atau lebih bahan terapeutik.

Bahan abrasif yang terdapat pada satu tube pasta gigi sebanyak 20-50%, umumnya berbentuk bubuk pembersih yang dapat memolish serta menghilangkan stain dan plak. Bentuk dan jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk menambah kekentalan pasta gigi dan sebagai pelarut digunakan sebanyak 20-40% air. Contoh bahan abrasif ini antara lain silica atau silica hydrat, sodium bicarbonat, aluminium oxide, dicalcium fosfat dan calcium carbonat.

Humectant atau pelembab digunakan sebanyak 20-35% sebagai bahan penyerap air dari udara dan menjaga kelembaban, misalnya gliserin, alpha hydroxy acids (AHA) dan asam laktat. Bahan ini digunakan untuk menjaga pasta gigi tetap lembab. Ada bahan perekat lain sebanyak 1-2% untuk mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim dengan cara mencegah terjadinya pemisahan bahan solid dan liquid pada suatu pasta gigi. Contohnya glycerol, sorbitol dan polyethylene glycol (PEG).

Surfectan atau deterjen sebanyak 1-3% terdapat dalam pasta gigi, di pasaran biasanya menggunakan Sodium Lauryl Sulfat (SLS) yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan, mengemulsi (melarutkan lemak) dan memberikan busa sehingga pembuangan plak, debris, material alba dan sisa makanan menjadi lebih mudah. Sodium Lauryl Sulfat ini juga memiliki efek antibakteri. Pasta gigi juga menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa yang beraneka ragam, digunakan sebanyak 0-2%. Misalnya rasa mint, stroberi, kayu manis bahkan rasa permen karet untuk pasta gigi anak. Tambahan rasa pada pasta gigi akan membuat menyikat gigi menjadi menyenangkan. ADA tidak merekomendasikan pasta gigi yang mengandung gula tetapi pasta gigi yang mengandung pemanis buatan (misalnya saccharin). Bahan pelembab gliserin dan sorbitol juga memberikan rasa manis pada pasta gigi.

Bahan terapeutik sebanyak 0-2% yang terdapat dalam pasta gigi adalah fluoride, bahan desensitisasi, bahan anti-tartar dan antibakteri. Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk memproduksi asam. Jenis fluoride yang terdapat dalam pasta gigi ada dua yaitu stannous fluoride dan sodium fluoride.

  • Stannous fluoride merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam pasta gigi yang digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif calcium fosfat. Fluor ini bersifat antibakterial namun kelemahanya dapat membuat stain abu-abu pada gigi.

  • Sodium fluoride NaF merupakan fluor yang paling sering ditambahkan dalam pasta gigi, tapi tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.

Bahan desensitisasi yang digunakan dalam pasta gigi adalah Potassium nitrate yang berguna dalam memblok transmisi nyeri di antar sel-sel syaraf. Bahan anti-tartar digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium dalam saliva sehingga keduanya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi. Contohnya Tetrasodium pyrophospate. Bahan antibakteri sodium bicarbonate terletak pada tingkat keamanan, biaya rendah, abrasifitasnya rendah, larut dalam air, kemampuan buffering, kompatibilitas dengan fluoride, dan bersifat antibakteri dalam konsentrasi tinggi.

Sodium bicarbonate mengandung aktivitas bakterisidal yang lebih besar terhadap Streptococcus mutans dari agen lain.

Sebanyak 0,05-0,5% bahan pemutih terdapat pada pasta gigi dan macam-macam jenisnya, antara lain sodium carbonate, hidrogen peroksida, citroxane, dan sodium hexametaphosphate. Bahan pengawet sebanyak 0,05-0,5% berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam pasta gigi. Umumya bahan pengawet yang ditambahkan dalam pasta gigi adalah sodium benzoate, methylparaben dan ethylparaben.

Menurut Anusavice (2003, p. 373) pasta gigi memiliki tiga fungsi penting yaitu:

  1. Kandungan bahan abrasif dan deterjen akan membantu pelepasan debris, plak dan stains dengan lebih efektif.

  2. Pasta gigi memulas gigi untuk menambah pemantulan sinar dan mendapatkan faktor estetik yang baik. Pemulasan gigi juga bermanfaat untuk menghindari akumulasi mikroorganisme dan stains pada permukaan gigi yang kasar.

  3. Pasta gigi merupakan media penghantar bahan-bahan terapetik seperti florida, tartar control agents, desensitizing agents dan remineralizing agents.

Pasta gigi akan meningkatkan kebersihan gigi dan mulut dengan meningkatkan efek mekanik saat menyikat gigi dan menghantarkan bahan yang bersifat terapetik dalam rongga mulut (American Dental Association 2001).

Penggunaan pasta gigi dengan tujuan terapetik diharapkan dapat mengurangi proses penyakit di dalam mulut, yaitu dapat menurunkan insiden karies, gingivitis, dan mengurangi sensitivitas gigi (Harris & Garcia-godoy 2004). Menurut Ireland (2006) pasta gigi juga memberikan rasa yang nyaman pada mulut dan menyegarkan nafas.

Kandungan Pasta Gigi


Pasta gigi memiliki kandungan yang bervariasi. Menurut American Dental Association (2001) komposisi pasta gigi dapat dimodifikasi tergantung pada tujuan terapi. Tujuan utama dari efek terapi yang dihasilkan oleh pasta gigi yaitu mengurangi terjadinya karies dengan cara memberikan florida. Florida akan berika tan dengan kristal apatit pada enamel gigi dan membentuk ikatan fluoroapatit yang lebih tahan asam. Kandungan pasta gigi terdiri dari:

  1. Bahan Abrasif
    Derajat abrasi dentifrice tergantung pada kekerasan dari bahan abrasif, ukuran partikel abrasif dan bentuk partikel. Beberapa variabel lain juga dapat mempengaruhi potensial abrasif dar dentifrice, yaitu teknik menyikat gigi, tekanan sikat, kekerasan bulu sikat, arah menyikat, dan banyak sikatan (Harris & Garcia-godoy 2004).

    Pasta gigi mengandung 30-40% bahan abrasif. Beberapa bahan digunakan sebagai bahan abrasif dalam pasta gigi adalah sodium bicarbonate, calcium carbonate, calcium sulphate, sodium chloride, silica particles, diatamaceous earth dan dicalcium phosphate (Ireland 2006).

  2. Air
    Berfungsi sebagai bahan suspensi (Anusavice 2003). Air melarutkan beberapa bahan pasta gigi serta menjaga konsistensi pasta (Ireland 2006).

  3. Humectants
    Humectants membantu menjaga konsistensi pasta gigi. Pasta gigi yang hanya terdiri dari bubuk dan air akan menghasilkan produk dengan beberapa sifat yang tidak diinginkan. Bahan yang bersifat solid akan mengendap dan air akan menguap.

    Humectants ditambahkan pada pasta gigi untuk menjaga kelembaban. Humectants yang biasa digunakan adalah sorbitol, manitol, dan propylene glycol.

    Humectant sifatnya non-toxic, namun bakteri dapat tumbuh akibatnya. Oleh karena itu pada pasta gigi ditambahkan pengawet seperti sodium benzoate (Harris & Garcia-godoy 2004).

  4. Foaming Agent
    Foaming agent menghasilkan busa yang membantu menyingkirkan kotoran yang terlepas. Foaming agent yang biasa dipakai adalah SLS, namun deterjen yang biasa beredar di pasaran sebagai foaming agent memiliki beberapa kekurangan antara lain dapat mengiritasi membran mukosa, rasa yang kurang enak, terkadang menyebabkan mual dan sering kali deterjen tidak kompatibel dengan kandungan lain seperti kalsium (Harris & Garcia-godoy 2004).

  5. Binding Agent
    Binding agent berfungsi untuk mencegah terpisahnya komponen padat dan cair dalam suatu pasta gigi. Binding agent biasanya berasal dari selulosa, dan sodium carboxy-methyl cellulose merupakan binding agent yang paling banyakdigunakan (The Dental Health Foundation 1999). Kandungan binding agent pada pasta gigi adalah 1-5% (Ireland 2006).

  6. Flavouring, Sweetening dan Colouring Agent
    Flavouring agent seperti peppermint, spearmint, cinnamon dan menthol ditambahkan pada pasta gigi untuk menutupi rasa tidak nyaman yang disebabkan kandungan pasta gigi lainnya.

    Sweetening agent seperti saccharine akan memberikan rasa manis pada pasta gigi (Kidd 2005).

  7. Pengawet
    Pengawet pada pasta gigi berfungsi untuk mencegah kontaminasi bakteri dan menjaga kemurnian pasta gigi (Ireland 2006). Bahan pengawet harus bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi, dan biologi pasta. Misalnya adalah sodium benzoat atau sodium hidroxybenzoat.

  8. Agen Terapetik
    Bahan terapetik pada pasta gigi antara lain berupa florida, desensitising agents, antiplaque agents, anticalculus agents dan bicarbonates.

    • Florida merupakan bahan anti-karies yang dapat menyebabkan remineralisasi pada lesi karies dini.

    • Desensitising agents berfungsi untuk menurunkan atau menghilangkan sensitivitas dentin.

    • Antiplaque agents bersifat antibakteri untuk mengurangi pembentukan plak.

    • Anticalculus agent akan menghambat mineralisasi plak dengan mengubah pH untuk menghambat pembentukan kalkulus.

    • Bicarbonates berfungsi mengurangi keasaman plak gigi (Ireland 2006).