Mental Block secara bahasa sama dengan Limiting Belief atau Kurang Rasa Percaya Diri merupakan hambatan secara mental psikologis yang menyelubungi pikiran seseorang akibat program negatif yang ada dalamnya.
Mental Block juga merupakan salah satu hambatan seseorang untuk menyampaikan perasaan, kemampuan serta hal-hal lain yang menyangkup pesan verbal. “Bencana/malapetaka selalu datang” yaitu Mental Block rentan terhadap kritik atau terhadap situasi emosional atau mudah merasa terancam.
Jenis-jenis Mental Block
Berdasarkan kurun waktu terjadinya, Mental Block terbagi atas 3 jenis yakni :
-
Mental Block yang terjadi karena pengalaman masa lalu dan diletakkan dimasa lalu
-
Mental Block yang terjadi karena pengalaman masa lalu dan diletakkan dimasa depan
Menurut Robert Dilts (1990) mengatakan bahwa berdasarkan kadar psikologi seseorang akibat kurangnya rasa tidak percaya diri terhadap diri sendiri, Mental Block dibagi atas 3 jenis yakni :
- Tidak Ada Harapan ( Hopelessness )
Ini terjadi jika seseorang tersebut tidak ada harapan untuk impian dia maka orang tersebut menjadi tidak ada harapan lagi.
- Ketidakberdayaan ( Helplessness )
Ini terjadi karena seseorang merasa bahwa dirinya tidak lebih baik daripada orang lain. Merasa tidak berdaya walaupun orang lain bisa melakukannya.
- Tidak Berharga ( Worthlessness )
Ini terjadi jika orang merasa bahwa hal itu memang mungkin dilakukan dan bisa dilakukan, hanya dirinya merasa tidak pantas dan tidak layak.
Faktor terjadinya Mental Block
Berkaitan dengan faktor terjadinya Mental Block, secara umum peneliti melihat bahwa faktor yang terjadi terbagi menjadi dua faktor yakni :
1. Traumatik
Trauma sering dijadikan alasan seseorang dalam melakukan suatu hal dalam masa depan. Trauma tidak saja terjadi akibat pengalaman masa lalu.
2. Respon Negatif
Mental Block seseorang tidak hanya terjadi akibat traumatik namun terkadang ada seseorang pemberani ketahanan mental yang kuat karena pembentukan karakter yang baik dari keluarga.
Penanganan Mental Block
Secara teori penanganan Mental Block terbagi atas beberapa cara yakni :
1. Terapi Kognitif ( Cognitive Therapy )
Premis dasar terapi kognitif adalah cara individu merasa atau berperilaku sebagian besar ditentukan oleh penilaian mereka terhadap peristiwa. Aaron Beck merupakan seorang psikiater, penemu dan pengembang terapi kognitif (CT).
2. Ego State Therapy
Terapi Ego State tersebut dapat dilakukan secara sadar dengan bantuan imajinasi yang sangat luar biasa. Pasalnya klien akan dituntut untuk membayangkan masalah yang mengakibatkan Mental Block yang ada dalam dirinya.
3. Rational Emotive Therapy
Terapi Rasional Emotif adalah terapi konseling yang berasumsi bahwa berpikir dan emosi bukan proses tetapi justru saling bertumpangtindih dan dalam prakteknya kedua hal tersebut saling berkaitan.
4. Terapi Hipnosis ( Hypnotheraphy )
Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugerti tertentu.
5. Positive Journal Inventory
Membuat Journal Positive Inventory bisa dilakukan dengan menulis dibuku dengan bentuk dan dibuat garis seperti huruf T. Membuat journal tersebut membantu seseorang untuk melihat seberapa positif atau negatif dalam melihat hari-hari yang sudah dilalui.
6. Visualisasi
Visualisasi merupakan mencari tahu apa saja Mental Block seseorang serta ditulis dikertas dan digantikan dengan menuliskan kata gantinya dengan kalimat positif dan ditambahkan dengan kalimat “karena” lalu buat alasannya.
7. Meta Mind State
Meta Mind State adalah terapi imajinasi dimana klien akan mengimajinasikan Mental Block dalam bentuk nyata yang ada ditangan klien tersebut lalu memberikan sugesti untuk tidak akan mengingat Mental Block tersebut serta berjanji akan berubah untuk kehidupan yang lebih baik.
8. Eye Movement Integration
Terapi ini adalah sebuah teknik yang juga sangat baik dan sangat cepat dalam membersihkan Mental Block. Cara melakukannya adalah dengan membuat kotak dari tempat anda berdiri hingga kedepan.