Apa yang dimaksud dengan Kognisi Sosial atau Social cognition?

Kognisi sosial atau social cognition merupakan cara individu untuk menganalisa, mengingat dan menggunakan informasi mengenai kejadian atau peristiwa-peristiwa sosial.

Apa yang dimaksud dengan Kognisi Sosial atau Social cognition ?

Secara umum kognisi diartikan sebagai apa yang diketahui serta dipikirkan oleh seseorang. Flavell (1977) menyatakan bahwa definisi kognisi sulit diuraikan. Sesungguhnya semua proses psikologis dalam diri manusia saling berinteraksi. Sebagai salah satu contoh diutarakan, apa yang diketahui dan dipikirkan seseorang (kognisi) jelas berinteraksi dengan bagaimana orang tersebut merasakannya (emosi).

Kalau kita telah gambaran klasik mengenai kognisi, maka kognisi meliputi “higher-mental processes” seperti pengetahuan, kesadaran, intelligensi, pikiran, imajinasi, daya cipta, perencanaan, penalaran, pengumpulan, pemecahan masalah, pembuatan konsep, pembuatan klasifikasi dan kaitan-kaitan, pembuatan simbol-simbol dan mungkin juga fantasi serta mimpi.

Gambaran masa kini mengenai kognisi mencakup batasan-batasan yang lebih luas. Ada yang menambahkan koordinasi motorik (terutama pada bayi), persepi, bayangan (imagery), ingatan, perhatian dan belajar. Ada pula yang menambahkan komponen yang lebih bersifat sosial-psikologis.

Sedangkan definisi kognisi sosial, menurut Flavell (1977) adalah sebagai berikut:

" … social cognition means cognition of human objects and their doings. It includes perception, thinking and knowledge regarding the self, other people, social relations, social organizations and institutions — in general, our human, social world…"

Dalam definisi tersebut terkandung pengertian bahwa obyek kognisi sosial adalah proses-proses psikologis yang diasumsikan ada di dalam diri seseorang mengenai dirinya sendiri dan/atau orang lain, juga mengenai hubungan manusia.

Dengan demikian kognisi sosial dapat kita gunakan untuk jawaban tentang apa yang dilakukan seseorang dalam hubungan dengan lingkungan sosialnya. Kognisi sosial juga meliputi ide-ide seseorang mengenai norma-norma dan nilai-nilai moral (benar/salah, baik/buruk).

Pengertian tersebut merupakan usaha untuk mencari jawaban tentang apa yang seharusnya atau sebaiknya dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya.

Secara skematis apa yang termasuk dalam kognisi sosial dapat dilihat pada gambar berikut ini,

Kognisi sosial
Gambar Kognisi sosial (Flavell, 1977, hal. 120)

S : diri (the self)

O : orang lain atau kelompok orang lain (other person or group of persons)

--------►(panah garis putus-putus) : aktifitas dan hasil kognisi sosial (social cognition), berupa kesimpulan seseorang, kepercayaan atau konsep mengenai proses psikologis dalam diri seseorang — mengenai dirinya sendiri ataupun mengenai diri orang lain. Maka panah ini digambarkan ke dalam “diri” yang dituju.

--------► (panah garis tidak putus-putus) : aktifitas sosial (social act), yang lebih “overt” daripada aktifitas mental yang “covert”. Maka panah ini digambarkan tidal( dapat ke dalam “diri” yang dituju.

Bagian atas dari skema tersebut menunjukkan bahwa seseorang dapat mempunyai berbagai kognisi sosial, baik terhadap dirinya sendiri maupun tentang diri orang lain atau kelompok orang lain.

Bagian bawah dari skema tersebut menunjukkan berbagai hubungan dalam interaksi antar individu atau kelompok. Jadi : aku (the self) dapat mengetahui dan berpikir mengenai diri saya sendiri dalam isolasi (panah putus-putus no. 1), mengenai aktifitas sosial dan kognisi sosial orang lain (other person) dalam isolasi (panah putus-putus no.2) dan juga mengenai aktifitas sosial dan kognisi sosial dalam hubungan saya (atau orang lain) dengan orang lain (panah putus-putus no.3).

Ruang lingkup studi kognisi sosial itu luas, meliputi perkembangan pengetahuian seseorang mengenai fenomena sosial. Damon (1979) menyusun daftar ringkasan fenomena sosial yang ada didalam kognisi sosial, yaitu :

  1. other persons
  2. the feeling of others
  3. the motives of others
  4. the social perspective of others
  5. social relations like friendship or authority
  6. interpersonal acts like kindness
  7. social rules and conventions
  8. social institutions
  9. the self
  10. the self’s own thought processes
  11. communication skills
  12. moral judgment

Kesimpulan yang diperoleh dari uraian di atas adalah bahwa ruang lingkup kognisi itu amat luas, meliputi segala sesuatu yang diketahui serta dipikirkan seseorang. Obyeknya bisa dunia fisik atau dunia sosial, yang meliputi dirinya sendiri, orang lain, interaksi dirinya dengan orang lain atau interaksi orang lain dengan orang lain.