Dalam pemilihan umum (pemilu) dikenal istilah ‘elektabilitas’. Jelaskan pengertian dari istilah elektabilitas! Jelaskan pula perbedaan elektabilitas dan popularitas!
Pengertian Elektabilitas
Elektabilitas memiliki arti ketertarikan seseorang dalam memilih (Sugiono, 2008). Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas bisa diterapkan kepada barang, jasa maupun orang, badan atau partai. Elektabilitas sering dibicarakan menjelang pemilihan umum. Elektabilitas partai politik berarti tingkat keterpilihan partai politik di publik. Elektabilitas partai tinggi berarti partai tersebut memiliki daya pilih yang tinggi.Untuk meningkatkan elektabilitas maka objek elektabilitas harus memenuhi kriteria keterpilihan dan juga populer.
Orang yang memiliki elektabilitas tinggi adalah orang yang dikenal baik secara meluas dalam masyarakat. Ada orang baik, yang memiliki kinerja tinggi dalam bidang yang ada hubungannya dengan jabatan publik yang ingin dicapai, tapi karena tidak ada yang memperkenalkan menjadi tidak elektabel. Sebaliknya, orang yang berprestasi tinggi dalam bidang yang tidak ada hubungannya dengan jabatan publik, boleh jadi mempunyai elektabilitas tinggi karena ada yang mempopulerkannya secara tepat.
Dalam masyarakat, sering diartikan, orang yang populer dianggap mempunyai elektabilitas yang tinggi. Sebaliknya, seorang yang mempunyai elektabilitas tinggi adalah orang yang populer. Popularitas dan elektabilitas tidak selalu berjalan seiring. Orang yang memiliki elektabilitas tinggi adalah orang yang dikenal baik secara meluas dalam masyarakat. Ada orang baik, yang memiliki kinerja tinggi dalam bidang yang ada hubungannya dengan jabatan publik yang ingin dicapai, tapi karena tidak ada yang memperkenalkan menjadi tidak elektabel. Sebaliknya, orang yang berprestasi tinggi dalam bidang yang tidak ada hubungannya dengan jabatan publik, boleh jadi mempunyai elektabilitas tinggi karena ada yang mempopulerkannya secara tepat.
Perbedaan Elektablitas dan Popularitas
Terkadang pengertian elektabilitas kerap disalahartikan menjadi pengertian popularitas. Padahal popularitas adalah tingkat keterkenalan di mata publik. Meskipun populer, belum tentu layak dipilih. Sebaliknya meskipun punya elektabilitas sehingga layak dipilih tapi karena tidak diketahui public, maka rakyat tidak memilih.
Popularitas seseorang dapat menjadi salah satu aspek yang mendukung seseorang untuk memperoleh kekuasaan. Pemilihan Umum, Pilpres, serta Pemilukada kepopuleran seseorang calon atau kontestan sangat mendominasi dan menentukan bagi pilihan ditentukan oleh rakyat. Dengan adanya modal popularitas maka akan lebih mudah bagi seseorang atau figur tersebut untuk mencuri perhatian masyarakat, melalui pemberitaan media yang diharapkan nantinya akan mempunyai nilai tambah untuk meningkatkan atau mendongkrak elektabilitas. Untuk mewujudkan semua itu, perlu dibangun pencitraan yang baik ditengah masyarakat, agar nantinya timbul simpati dan keberpihakan masyarakat kepada tokoh atau figur tersebut
Untuk meningkatkan elektabilitas maka sangat tergantung pada teknik kampanye yang dipergunakan.
Dalam masyarakat yang belum berkembang, kecocokan profesi tidak menjadi persoalan. Yang perlu diingat, tidak semua kampanye berhasil meningkatkan elektabilitas. Ada kampanye yang menyentuh, ada kampanye yang tidak menyentuh kepentingan rakyat. Sementara itu ada kampanye yang berkedok sebagai survei, dengan tujuan untuk mempengaruhi orang yang sulit membuat keputusan dan sekaligus mematahkan semangat lawan.
Elektabilitas dapat ditingkatkan dengan pencitraan politik. Citra politik berkaitan dengan pembentukan pendapat umum karena pada dasarnya pendapat umum politik terbangun melalui citra politik
Pencitraan politik sebagai bagian dari komunikasi politik, pencitraan politik dilakukan secara persuasif untuk memperluas arsiran wilayah harapan antara kandidat dengan pemilih. Corner dan Pels mencatat baik figur yang bersih maupun bermasalah (notorious) secara substansial bekerja keras membangun citra politik untuk mempengaruhi pemilih, karena citra telah menjadi faktor paling menentukan sukses tidaknya sebuah perjalanan kampanye (Nimmo, 2009:8).
Pencitraan sosok atau figur tertentu bukan hanya menjadi monopoli para pemilik saham stasiun televisi, tetapi juga terjadi dilakukan oleh orang luar yang mempunyai kekuatan modal kuat untuk membangun suatu politik pencitraan terhadap sosok tertentuyang didukung oleh pemilik saham. Tentunya diharapkan akan dapat memberi keuntungan dikemudian hari bila sosok tersebut benar-benar berhasil sesuai dengan yang direncanakan.
Sumber:
Dendy Sugiono. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Dan Nimmo. (2009). Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: Rosda.
Berarti Elektabilitas adalah sebuah fungsi atau spesifikasi yang bagus agar dapat membuat nya banyak di pilih.
sedangkan populeritas adalah suatu yang terkenal namun belum tentu fungsi dan sepsifikasi nya bagus.
bisa begitu?
Yup, popularitas lebih condong pada seberapa terkenal seseorang atau partai di mata masyarakat. Semakin terkenal maka tokoh tersebut atau partai tersebut lebih dikenal oleh masyarakat. Tetapi apakah tokoh atau partai yang terkenal itu akan dipilih oleh masyarakat didalam pemilihan umum ? Belum tentu bukan…
Tingkat pilihan masyarakat terhadap suatu tokoh atau partai itulah yang disebut elektabilitas.
Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas sering dibicarakan menjelang pemilihan umum. Elektabilitas partai politik berarti tingkat keterpilihan partai politik di publik. Elektabilitas partai tinggi berarti partai tersebut memiliki daya pilih yang tinggi. Untuk meningkatkan elektabilitas maka objek elektabilitas harus memenuhi kriteria keterpilihan dan juga populer.
Orang yang memiliki elektabilitas tinggi adalah orang yang dikenal baik secara meluas dalam masyarakat. Ada orang baik, yang memiliki kinerja tinggi dalam bidang yang ada hubungannya dengan jabatan publik yang ingin dicapai, tapi karena tidak ada yang memperkenalkan menjadi tidak elektabel. Sebaliknya, orang yang berprestasi tinggi dalam bidang yang tidak ada hubungannya dengan jabatan publik, boleh jadi mempunyai elektabilitas tinggi karena ada yang mempopulerkannya secara tepat.
Dalam masyarakat, sering diartikan, orang yang populer dianggap mempunyai elektabilitas yang tinggi. Sebaliknya, seorang yang mempunyai elektabilitas tinggi adalah orang yang populer. Popularitas dan elektabilitas tidak selalu berjalan seiring. Orang yang memiliki elektabilitas tinggi adalah orang yang dikenal baik secara meluas dalam masyarakat.
Ada orang baik, yang memiliki kinerja tinggi dalam bidang yang ada hubungannya dengan jabatan publik yang ingin dicapai, tapi karena tidak ada yang memperkenalkan menjadi tidak elektabel. Sebaliknya, orang yang berprestasi tinggi dalam bidang yang tidak ada hubungannya dengan jabatan publik, boleh jadi mempunyai elektabilitas tinggi karena ada yang mempopulerkannya secara tepat.
Tokoh yang mempunyai elektabilitas tinggi pasti terkenal, tetapi tokoh yang terkenal belum tentu mempunyai elektabilitas yang tinggi
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh partai dan tokoh untuk meningkatkan elektabilitasnya adalah dengan melakukan kampanye politik, yang tentu saja, didukung dengan strategi komunikasi kampanye yang baik.