Apa yang dimaksud dengan kampanye politik ?

kampanye politik

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kampanye politik! Apakah kampanye diklasifikasikan dalam beberapa jenis? Bila ya, sebut dan jelaskan jenis-jenis kampanye yang ada!

Pengertian Kampanye

Kampanye menurut kamus bahasa Indonesia adalah serentak mengadakan gerakan bisik- gerakan dengan jalan menyiarkan kabar angin kampanye. Kampanye politik adalah bentuk komunikasi politik yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang atau organisasi politik dalam waktu tertentu untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat. Pengertian kampanye berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada pasal 1 angka 26 adalah kegiatan Peserta Pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program Peserta Pemilu.

Kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Jadi pada dasarnya kampanye merupakan hal lumrah yang sering ditemukan. Bahkan dalam beberapa waktu sering kali ditemukan implementasi dari proses kampanye yang tidak sejalan dengan regulasiyang telah disepakati bersama (Venus,.

Jenis-jenis Kampanye

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) N0. 35 Tahun 2004 tentang Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden mengatur semua jenis atau bentuk kampanye. Ada 9 jenis kampanye, yaitu:

  • Debat publik / debat terbuka antar calon
  • Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan
  • Pemasangan alat peraga di tempat umum
  • Penyebaran bahan kampanye kepada umum
  • Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik
  • Penyiaran melalui radio dan atau televise
  • Pertemuan Terbatas
  • Rapat umum
  • Tatap muka dan dialog

Selain itu terdapat pula jenis-jenis kampanye menurut sumber lain, yaitu (Nimmo, 2009:48-49):

  1. Product Oriented Campaigns
    Kampanye yang berorientasi pada produk, umumnya terjadi di lingkungan bisnis, berorientasi komersial, seperti peluncuran produk baru. Kampanye ini biasanya sekaligus bermuatan kepentingan untuk membangun citra positif terhadap produk barang yang diperkenalkan ke publiknya.

  2. Candidate Oriented Campaigns
    Kampanye ini berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi karena hasrat untuk kepentingan politik. Contoh: Kampanye Pemilu, Kampanye Penggalangan dana bagi partai politik.

  3. Ideologically or cause oriented campaigns
    Jenis kampanye ini berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi sosial atau Social Change Campaigns (Kotler), yakni kampanye yg ditujukan utk menangani masalah- masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yg terkait. Contoh: Kampanye AIDS, Keluarga Berencana dan Donor Darah.

  4. Jenis Kampanye yang sifatnya menyerang (attacking campaign):

  • Kampanye Negatif
    Menyerang pihak lain melalui sejumlah data atau fakta yang bisa diverifikasi dan diperdebatkan
  • Kampanye hitam (Black Campaign)
    Kampanye yang bersifat buruk atau jahat dengan cara menjatuhkan lawan politik untuk mendapatkan keuntungan.

Sumber:
Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye; Panduan Teoritis dan Praktis Dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekaatam Media.
Nimmo, Dan. (2009). Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: Rosda.

Pada pemilihan umum tidak terlepas dari kegiatan kampanye. Kampanye dan pemilu bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Kampanye adalah sebuah tindakan doktrin bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan. Usaha kampanye bisa dilakukan perorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambil keputusan didalam suatu kelompok, kampanye juga bisa dilakukan guna untuk mempengaruhi, penghambatan, pembelokan pencapaian.

Kampanye adalah aktivitas komunikasi yang ditujukan ntuk memengaruhi orang lain agar ia memiliki wawasan, sikap dan perilaku sesuai dengan kehendak atau keinginan penyebar atau pemberi informasi (Cangara, 2011).

Kampanye adalah upaya persuasive untuk mengajak orang lain yang belum sepaham atau belum yakin pada ide-ide yang kita tawarkan, agar mereka berseia bergabung dan mendukungnya.

Sementara pengertian kampanye yang dikemukakan oleh Kotler dan Roberto adalah sebagai berikut:

“campaign is an organized effort conducted by one group (the change agent) which intends to persuade other (the target adopters), to accept, modify, or abandon certain ideas, attitudes, practices and behavior. (kampanye ialah sebuah upaya yang dikelola oleh satu kelompok, (agen perubahan) yang ditujukan untuk mempersuasi target sasaran agar bisa menrima memodifikasi atau membuang ide, sikap dan perilaku tertentu)”.

Merujuk pada definisi-definisi kampanye yang diungkapkan, maka setiap aktivis kampanye setidaknya harus mengandung 4 hal yakni:

  • Tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptkan efek atau dampak tertentu,
  • Jumlah khalayak sasaran yang besar,
  • Biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu, dan
  • Melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi.

Macam-macam Kampanye

Macam-macam kampanye banyak sekali jenisnya. Dilihat dari isinya dibagi menjadi 4 macam, yaitu :

Kampanye Positif

Kampanye positif adalah kampanye yang lebih cenderung mengenalkan calon pemimpin atau presiden secara pribadi, program kerja dan visi misinya. Bentuk kampanye ini bisa berupa slogan, baliho, iklan tv, dialog, wawancara ataupun debat. Kampanye inilah yang harus dilakukan oleh para calon. Kenyataannya baik calon, tim ataupun fan dari calon pemimpin sangat jarang membahas ini, justru yang lebih dilakukan adalah mengkampanyekan kekurangan lawan.

Kampanye Negatif

Kampanye negatif sangat terasa di Indonesia, terutama ketika pemilihan presiden. Kampanye negatif cenderung menyerang calon pemimpin secara pribadi, walaupun demikian, kampanye negativeini juga bisa menyerang program kerja dari visi misi lawan politiknya. Dalam islam kampanye politik ini disebut juga "ghibah‟ yang artinya membicarakan kejelekan orang lain. Kampanye ini walaupun konotasinya jelek, namun sering dipakai agar pemilih berhati-hati dengan lawan politiknya dengan kekurangan yang ada pihak lawan politik. Kadang kampanye negatif ini didasari dengan data dan fakta namun di opinikan dengan cara negatif.

Kampanye Abu-abu

Kampanye Abu-abu adalah kampanye yang menjelekkan pihak lawan namun data dan faktanya masih abu-abu. Benar atau salahnya belum bisa dibuktikan. Cuma dikesankan bahwa pihak lawan politik adalah salah. Contohnya adalah sebagai berikut:

Dalam kampanye abu-abu, antara kebenaran dan opini cenderung kuat opininya. Maka untuk perkara ini, belum bisa dibuktikan benar dan salahnya. Berbeda dengan kampanye negatif yang sudah sangat terlihat data dan faktanya dilapangan.

Kampanye Hitam

Kampanye hitam adalah kampanye yang mengarah ke pembunuhan karakter dan cenderung fitnah. Isinya fitnah, kebohongan dan tuduhan tanpa bukti. Kampanye jenis inilah yang bisa dijerat hukuman, minimal dapat sanksi dari KPU jika tim capres melakukan kampanye ini.

Yang menarik, walaupun kampanye hitam ini terlarang, tetapi banyak yang melakukannya, terutama kampanye melalui media sosial.

kampanye politik

Perbedaan kampanye dengan propaganda dan iklan

Pada dasarnya tak ada yang berbeda antara kampanye dan propaganda. Kalau pun, kemudian keduanya tampak berbeda, itu karena pendekatan dan metoda yang dipakainya. Kampanye kerap dinilai lebih bersifat persuasif karena disertai bujukan dan iming-iming. Sementara propaganda, sekalipun dasarnya sangat persuasif, kerap disertai tekanan berupa penonjolan dari dampak buruk yang bisa terjadi jika massa tak bertindak seperti apa yang dipropagandakan.

Menurut Harold D. Lasswell, Propaganda adalah penggunaan simbol-simbol untuk mempengaruhi perilaku atau manipulasi perasaan manusia.

Sedangkan menurut Qualter, Propaganda adalah suatu upaya secara sengaja oleh bebepara individu atau kelompok untuk membentuk, mengontrol, atau mengubah sikap kelompok lain dengan menggunakan instrumen komunikasi demi mencapai tujuan.

Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan Propaganda dengan Kampanye adalah :

  1. Propaganda tidak ada waktu
  2. Propaganda menginginkan perubahan cepat
  3. Kampanye tidak dibatasi waktu
  4. Kampanye memiliki pola-pola tertentu

Perbedaan Kampanye Dan Iklan

Kampanye sama dengan program kerja, butuh proses yang melibatkan jangka waktu yang panjang, kontinuitas dan konsistensi. Yang menjadi tujuan utama dari kempanye adalah pencitraan.

Kampanye merupakan kegiatan peserta pemilu dengan tujuan untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program peserta pemilu ( Pasal 1 angka 26 UU Nomor 10 tahun 2008). Kampanye adalah sebuah istilah yang digunakan pada saat pemilu dan menonjolkan kelebihan program peserta pemilu

Sedangkan Iklan berguna untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan dan produk- produk politik melalui media massa tertentu oleh kontestan tertentu. Bertujuan untuk menyampaikan informasi, meningkatkan ketanggapan seseorang pada suatu kandidat dan mempersuasi publik.

Iklan merupakan sarana atau media yang dipakai/digunakan kampanye untuk mempublikasikan visi, misi dan program peserta pemilu.

Iklan muncul sebagai media publikasi perta-tama ditujukan untuk mendukung kegiatan komersial produsen, biasanya berupa pengenalan produk, informasidan menarik calon konsumen untuk membeli produknya. Iklan mencakup seluruh produk yang dapat dipublikasikan tanpa terkecuali.

Faktor terpenting dalam mendukukung popularitas seorang figur atau aktor politik, terutama pada calon incumbent. Calon incumbent memang memiliki banyak kelebihan dan posisi strategis, di samping legitimasi birokratis yang masih disandang. Pemanfaatan jabatan secara tidak langsung sebagai wahana sosialisasi (kampanye) menjadi daya tawar tersendiri dalam membangun popularitas.

  • Faktor pertama Posisi incumbent sangatlah berpeluang untuk menjadi figur populer bagi pemilih. Namun di sisi lain bisa menjadi bumerang ketika kinerja dan citra yang terbangun selama kepemimpinannya relatif negatif.

  • Faktor kedua dari segi personal yaitu kharisma pribadi. Menurut Kamus Ilmiah Populer, kata kharisma berarti kewibawaan; pembawa, anugerah; kelebihan seseorang (pemberian Tuhan); anugerah istimewa dari Tuhan.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, karisma (kharisma) berarti keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujuaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya, yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.

Menganalisis dari dua arti kata tersebut, penulis mengartikan kharisma sebagai kelebihan atau kemampuan luar biasa seseorang dalam hal memimpin yang dikaruniai oleh Tuhan sehingga bisa membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat atau kelompok terhadap dirinya yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.