Apa yang dimaksud dengan Eksposisi dalam Ilmu Bahasa?

Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya adalah ada informasi yang terkandung didalam tulisan tersebut.

Langkah menyusun eksposisi:

  • Menentukan topik/tema
  • Menetapkan tujuan
  • Mengumpulkan data dari berbagai sumber
  • Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

Eksposisi berasal dari kata bahasa inggris “exposition” yang berarti “membuka” atau “memulai”. Eksposisi adalah suatu karangan yang memberikan, mengupas atau menguraikan suatu informasi yang dilakukan tanpa disertai desakan atau paksaan kepada pembaca agar menerima sesuatu yang diapaparkannya. Untuk memperjelas uraiannya biasanya eksposisi disertai juga dengan grafik, gambar atau statistik.

Karangan eksposisi merupakan karangan yang bermaksud untuk memaparkan pengetahuan dan pengalaman penulis yang diperolehnya dari kajian pustaka atau lapangan dengan tujuan untuk menambah wawasam dan pengetahuan pembaca tentang suatu hal (Dalman, 2011:119). Karangan eksposisi adalah suatu corak karangan yang menerangkan atau menginformasikan sesuatu hal yang memperluas pandangan, wawasan atau pengetahuan pembaca.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karangan eksposisi adalah karangan yang menjelaskan atau memaparkan pendapat, gagasan, keyakinan yang memerlukan fakta yang diperkuat dengan angka, statistik, peta dan grafik tetapi tidak bersifat memengaruhi pembaca. Karangan eksposisi bertujuan untuk menyampaikan informasi tertentu dan menambah wawasan pembaca.

Ciri-ciri Karangan Eksposisi


Ciri-ciri karangan eksposisi adalah sebagai berikut.

  1. Eksposisi itu karangan yang berisi pendapat, gagasan, dan keyakinan.
  2. Eksposisi memerlukan fakta yang diperlukan dengan angka, statistik, peta, dan grafik.
  3. Eksposisi memerlukan analisis dan sintesis.
  4. Eksposisi menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, penelitian, keyakinan.
  5. Eksposisi menjauhi sumber daya khayal.
  6. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang informatif dengan kata-kata yang denotatif.
  7. Penutup eksposisi berisi penegasan.

Tujuan Menulis Eksposisi


Tujuan karangan eksposisi adalah sebagai berikut.

  1. Memberikan informasi atau keterangan yang sejelas-jelasnya tentang objek, meskipun pembaca belum pernah mengalami atau mengamati sendiri, tanpa memaksa orang lain untuk menerima gagasan atau informasi.
  2. Memberitahu, mengupas, menguraikan, dan menerangkan sesuatu.
  3. Menyajikan fakta dan gagasan yan disusun sebaik-baiknya sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
  4. Digunakan untuk menjelaskan hakikat sesuatu, memberikan petunjuk mencapai atau menegrjakan sesuatu, menguraikan proses, dan menerangkan pertalian antara satu hal dengan hal yang lainnya (Dalman, 2012: 120).

Langkah-langkah Menulis Eksposisi


Langkah-angkah menulis eksposisi adalah sebagai berikut.

  • Menetapkan Tema Tulisan: dalam membuat karangan eksposisi langkah pertama yang harus dilakukan ialah menentukan tema. Tema tulisan inilah yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi tulisan.

  • Menetukan Tujuan Penulisan: menentukan tujuan penulisan adalah menerangkan pokok persoalan yang terkandung dalam tema. Untuk itu diperlukan fakta-fakta yang harus disusun dengan sebaik-baiknya agar mudah dipahami pembaca.

  • Mengumpulkan Bahan Tulisan: bahan tulisan eksposisi dapatdoperoleh dri berbagai sumber, ,isalnya buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Bahan tulisan dapat juga diperoleh dari wawancara pakar dalam masalah yang akan dibahas.

  • Menetapkan Kerangka Tulisan: dalam menulis karanga diperlukan juga membuat kerangka tulisan, karena seluruh bahan yang dikumpulkan harus dirinci dan diseleksi dengan cemat. Tujuan membuat kenrangka karangan ini adalah agar penulis mudah mengembangkan isi karangan.

  • Mengembangkan Tulisan: setelah kerangka tulisan selesai, lalu tulisan dikembangkan sehingga pengembangan tulisan dapat dikerjakan dengan baik. Semua pikiran utama dari pikiran yang terdapat dalam kerangka tukisan dikembangkan menjadi kalimat utama dan kalimat penjelas. Tentu dalam pengembangan kalimat utama dan kalimat penjelas dikerjakan dengan memerhatikan penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Jenis-jenis Eksposisi


Terdapat beberapa jenis eksposisi dengan metode pengembangan. Jenis pengembangannya adalah sebagai berikut.

  • Metode Identifikasi
    Metode identifikasi merupakan sebuah metode yang meyebutkan ciri-ciri atau unsur yang membentuk suatu hal atau objek sehingga pembaca dapat mengenal objek itu dengan tepat dan jelas. Dalam keseharian kita sering menggunakan metode ini untuk menjawab pertanyaan apa, siapa dan dimana.

  • Metode Perbandingan
    Metode perbandingan merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan atara dua objek atau lebih. Metode ini digunakan untuk membantu pembaca dalam memahami dengan jelas suatu objek yang sudah diketahui.

  • Metode Ilustrasi atau Eksemplifikasi
    Metode ini berusaha memberikan gambaran atau penjelasan yang khusus atau konkret atau suatu prinsip prinsip umum atau gagasan umum. Pada metode ilistrasi penulis ingin menjelaskan suatu prinsip umum atau suatu kaidah yang lebih luas ruang lingkupnya, dengan menunjukkan suatu yang khusus.

  • Metode Klasifikasi
    Metode klasifikasi merupakan suatu metode untuk menempatkan barangbarang atau mengelopokkan bermacam-macam subjek dalam satu kelas. Kelas merupakan suatu konsep mengenai ciri-ciri yang serupa yang harus dimiliki oleh barang-barangatau sekelompok subjek tertentu. Barangbarang atau bermacam-macam subjek yang dikelompokkan dalam satu kelas harus memiliki pertalian yang jelas dan logis.

  • Metode Definisi
    Secara umum definisi itu adalah eksposisi terhadap kata-kata. Para pemakai bahasa biasanya selalu membatasi ragam arti kata-kata dalam bahasanya. Semakin jelas pembatasan arti itu bagi penulis maupun pembaca, maka semakin jelas pula komunikasi gagasan atau ide dalam pikiran penulis atau pembaca tersebut.

  • Metode Analisis
    Analisis merupakan proses penalaran yang menguraikan bagian-bagian fungsional yang membentuk sesuatu yang utuh. Cara menganalisis sesuatu juga bermacam-macan sesuai dengan penglihatan dan penalaran seseorang. Sesuatu yang dianalisis dan bermacam-macam sudut yang menghasilkan penemuan baru mengenal struktur itu akan mencerminkan ketajaman penglihatan dan pemikiran seseorang. Metode analisis memiliki beberapa macam pengembangannya yaitu 1) analisis proses, 2) analisis fungsional, 3) analisis proses, 4) analisis kausal (Keraf, 1982:7).

Referensi

http://digilib.unila.ac.id/5859/14/BAB%20II.pdf