Apa yang dimaksud dengan alam ma'rifatullah?

ma’rifat

Alloh itu Dzat yang Maha Mengetahui akan alam ghoib dan alam syahadah.” Al An’am ayat 73

Di kalangan sufi, makrifat merupakan dinding antara rasa cemas (khauf) dan cinta (mahabbah) terhadap Tuhan. Al- Ghazali mengartikan makrifat menurut bahasa adalah melihat rahasia-rahasia ketuhanan dan mengetahui segala urusan-urusan Nya.

Alam makrifah adalah apa yang ada di dalam dirimu sendiri. Alam ma’rifah adalah alam pengertian, tempat munculnya pemahaman akan alam syahadah, tempat berlangsungnya proses cerna dari semua input yang ditangkap dalam alam syahadah. Proses ini akan melahirkan pengertian/ma’rifah atau ilmu.

Dalam alam ma’rifah di dalam diri pribadi, akan menghasilkan 3 kesatuan proses, yang sinergis satu dengan lainnya. Proses itu adalah:

  1. Proses fikir. Proses fikir adalah proses logical, yang merunutkan segala sesuatu berdasarkan sebab akibat dan proses rasional yang membandingkan satu hal dengan hal lainnya untuk memperoleh sebuah kesimpulan.

  2. Proses dzikir. Proses ini adalah proses hati, timbang perasaan, yang melahirkan semangat-semangat dan kecendrungan-kecendrungan jiwa, maupun dorongan-dorongan atas segala bentuk kebaikan. Dalam proses dzikir akan dihasilkan pengertian tentang haq dan batil, lalu terbit dorongan atas segala yang haq dan meninggalkan yang batil.

  3. Proses dzawq (proses rasa). Proses dzawq adalah proses untuk senantiasa mendekati rasa nikmat/lezat (ladzat), bahagia, sukacita dan puas, lalu meninggalkan rasa sempit terhimpit yang menyiksa batin.

Dalam ma’rifatullah atau proses pengertian dan pengenalan tentang Allah, ketiga proses di atas akan berjalan seiring sejalan.

  • Fikir akan mengusahakan penyingkapan makna-makna yang pelik dari isyaroh ilahiyah yang diterima dalam alam syahadah. Merunut sebab demi sebab, membandingkan satu peristiwa dengan lainnya, kemudian memproduksi kesimpulan demi kesimpulan.

  • Dzikir akan mengusahakan terbentuknya kecendrungan jiwa kepada segala yang haq dan menjauhkan jiwa dari perkara batil.

  • Dzawq akan menciptakan sebuah kerinduan yang selalu menuntut perjumpaan dengan Allah Al Haq.

Ma’rifatullah ini terjadi di dalam alam ma’rifah diri pribadi. Setiap manusia telah dilengkapi sarana untuk menujuNya. Namun daya ma’rifah satu orang dan lainnya berbeda, menyebabkan ma’rifatnya terhadap Allah dalam kadar yang berbeda-beda juga.

Untuk menuju ma’rifatullah yang lebih jauh dan lebih sempurna, maka haruslah meningkatkan daya ma’rifah.

Musryid syech Muhammad Zuhri