Apa sebenarnya yang disebut dengan Agroforestri?

Menurut Hairiah dkk., agroforestri merupakan suatu istilah baru dari praktek-praktek pemanfaatan lahan tradisional yang memiliki unsur-unsur :

  • Penggunaan lahan atau sistem penggunaan lahan oleh manusia
  • Penerapan teknologi
  • Komponen tanaman semusim, tanaman tahunan dan/atau ternak atauhewan
  • Waktu bisa bersamaan atau bergiliran dalam suatu periode tertentu
  • Ada interaksi ekologi, sosial, ekonomi
3 Likes

Berdasarkan literatur yang saya baca menurut Lundgren dan Raintree (1982) definisi agroforestri adalah istilah kolektif untuk sistem-sistem dan teknologi-teknologi penggunaan lahan, yang secara terencana dilaksanakan pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan tumbuhan berkayu (pohon, perdu, palem, bambu dll.) dengan tanaman pertanian dan/atau hewan (ternak) dan/atau ikan, yang dilakukan pada waktu yang bersamaan atau bergiliran sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antar berbagai komponen yang ada.
Sehingga disini bisa disimpulkan bahwa unsur-unsur agroforestri itu sebagai berikut :

  • Penggunaan lahan atau sistem penggunaan lahan oleh manusia
  • Penerapan teknologi
  • Komponen tanaman semusim, tanaman tahunan dan/atau ternak atauhewan
  • Waktu bisa bersamaan atau bergiliran dalam suatu periode tertentu
  • Ada interaksi ekologi, sosial, ekonomi
    Yang perlu digaris bawahi adalah tidak hanya tanaman pertanian, melainkan juga bisa kombinasi dengan hewan ternak.
    Adapun istilah dalam agroforestri antara lain :
  • Agrisilvikultur (kehutanan + pertanian)
  • Silvopastura (kehutanan + peternakan)
  • Agrosilvopastura (pertanian + kehutanan + peternakan)
  • Silvofishery (kehutanan + perikanan)

Nah dalam penerapan agroforestri di masyarakat sekitar (terutama daerah Gunungkidul, DIY) sebenarnya sudah banyak masyarakat di daerah tsb yang menerapkan sistem agroforestri, dan jenis tanaman yang ditanam sebagai tanaman pertanian selalu sama, apakah hal tersebut akan mempengaruhi hasil panen nya?

5 Likes

Menurut Sardjono et al., bahwa Agroforestri merupakan salah satu sistem pengolahan lahan yang berfungsi untuk mengatasi berbagai masalah yang diakibatkan adanya alih guna suatu lahan dan permasalahan pangan. Pada dasar nya, agroforestri diterapkan pada lahan tanaman hutan ditumpangsarikan dengan tanaman pertanian semusim (termasuk untuk hijauan pakan) produkstivitas lahan dan konservasi lingkungan. Tujuan Agroforestri adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan, mencegah perluasan tanah terdegradasi, melestarikan sumber daya hutan, meningkatkan mutu pertaian, menyempurnakan intensifikasi dan diversifikasi silvikultur ( praktik pengendalian proses permudaan (penanaman), pertumbuhan, komposisi, kesehatan, dan kualitas suatu hutan demi mencapai aspek-aspek ekologi dan ekonomi yang diharapkan.

3 Likes

agroforestry memiliki beragam manfaat baik dari segi perekonomian, sosial, ekologi dan lainnya. contohnya yaitu untuk mempertahankan fungsi hidrologi melalui proses intersepsi air hujan, mengurangi daya pukul air hujan, infiltrasi air, serapan air dan drainase lanskap (Widyanto, 2013) . Dalam bidang konservasi, agroforestry berperan dalam pelestarian sumberdaya genetik tanaman, habitat satwa, konservasi tanah dan air dan menjaga kesetimbangan biodiversity

3 Likes

Perkenalkan nama saya Tina Pandu Winata, Maaf kak izin bertanya, sebenarnya apa keuntungan penggunaan teknik Agroforestry di bandingkan penggunaan teknik monokulture atau bahkan cara lainnya ? lalu apa sih titik berat dalam penggunaan teknik Agroforestry ? terimakasih kak

7 Likes

Sistem agroforestri yang dapat
digunakan pada lahan berlereng curam
menjadi suatu nilai lebih dibandingkan
sistem penggunaan lahan lain sehingga
sistem ini dinilai dapat terus
berkembang. Sistem agroforestri
merupakan suatu teknik pemanfaatan
lahan yang berkembang mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi baru
(Hairiah dkk., 2003).

Source : OPTIMALISASI PEMANFAATAN SISTEM AGROFORESTRI SEBAGAI BENTUK ADAPTASI DAN
MITIGASI TANAH LONGSOR; Bulletin Scientific Contribution; Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran

8 Likes

Apa keuntungan menggunakan agroforestri dari sistem pengelolaan sumber daya yang lain? dan apakah ada kekurangannya ketika memakai sistem ini?

4 Likes

Izin menanggapi. Menurut Saya, agroforestri merupakan suatu sistem yang mengelola lahan dengan mengombinasikan pepohonan dan tanaman pertanian.
Sistem agroforestri memiliki banyak manfaat dari segi ekologi maupun ekonomi. Menurut Wulandari (2009), agroforestri berdampak baik karena mengurangi kebanjiran. Selain itu, agroforestri dapat menjadi salah satu cara untuk pemulihan hutan sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat yang memiliki lahan sempit karena agroforestri memberikan hasil yang maksimal (Winarni dkk., 2016).

5 Likes

Berapa perbandingan komposisi tanaman kehutanan dan tanaman pertanian yang dianjurkan dalam suatu lahan agar manfaat penerapan agroforestri dapat optimal?

5 Likes
Menurut Hairiah (2003), pengembangan agroforestri di Indonesia mempunyai peluang cukup besar karena adanya beberapa alasan, antara lain adalah:
  • Adanya perubahan paradigma baru tentang pengelolaan hutan yang lebih mempertimbangkan pengelolaan sumber daya alam (natural resources management) dan usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidup di sekitar hutan dapat memberikan peluang besar untuk pengembangan agroforestri.

  • Meningkatnya kesadaran tentang pengetahuan lokal petani, membuka kesempatan yang luas untuk mempelajari praktek agroforestri yang telah berkembang di Indonesia sejak dahulu kala, yang kemungkinan dapat ditularkan ke tempat lain.

  • Besarnya luasan lahan terdegradasi (misalnya padang alang-alang dan hutan terdegradasi) memberikan kesempatan untuk mengikutsertakan agroforestri dalam program rehabilitasi lahan dan pengelolaan sumberdaya alam.

  • Kepedulian global pada usaha pengurangan konsentrasi CO2 di atmosfer dengan jalan meningkatkan cadangan karbon (carbon-stock), mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mempertahankan keanekaragaman hayati, telah membuka kesempatan untuk memanfaatkan cadangan karbon dalam agroforestri yang lebih besar dibandingkan dengan pertanian intensif.

  • Kepedulian global terhadap kelestarian alam, dengan memberikan penghargaan terhadap produk yang dihasilkan dari pertanian ‘hijau’ (termasuk agroforestri) semakin meningkat.

Mengenai bagaimana cara untuk mengedukasi masyarakat mengenai agroforestri itu sendiris sebenarnya bisa dimulai dengan hal-hal seperti ini dimana kita saling berdiskusi dan berbagi ilmu mengenai agroforestri. Kemudian nanti juga akan diadakan campaign dalam bentuk story mengenai agroforestri yang dapat dilihat oleh masyarakat sehingga mereka lebih teredukasi mengenai pentingnya agroforestri.

5 Likes

Seperti nya teknik ini cocok diterapkan di berbagai ketinggian kak, yang membedakan mungkin hanya jenis tanaman nya saja, dari segi teknik masih bisa, hanya saja pengolahan tanah nya mungkin berbeda antara tanah dataran rendah dengan tanah yang di dataran tinggi

5 Likes

Kita tahu sekarang lahan sdh semakin berkurang karena pesatnya pembangunan sehingga menuntut para pegiat Agrofestry untuk kreatif mengkondisikan lahannya. Bagaimana jika salah satu bentuk Agrofestry tidak mampu dibangun, misalnya peternakan. Apakah masih bisa disebut Agrofestry ?

7 Likes

Agroforestri merupakan suatu sistem penggunaan lahan secara spasial yang dilakukan oleh manusia dengan menerapkan berbagai teknologi yang ada melalui pemanfaatan tanaman semusim, tanaman tahunan (perdu, palem, bambu, dan sebagainya) dan/atau ternak dalam waktu bersamaan atau bergiliran pada suatu periode tertentu sehingga terbentuk interaksi ekologi, sosial, dan ekonomi di dalamnya. Menurut Santoso et al. (2004), agroforestri memiliki beberapa ciri khas dibandingkan sistem penggunaan lahan lain, yaitu:

  1. Adanya interaksi kuat antara komponen pepohonan dan bukan pepohonan.
  2. Integrasi dua atau lebih jenis tanaman (salah satunya tanaman berkayu).
  3. Memberikan dua atau lebih hasil dari penggunaan sistem agroforestri.
  4. Siklusnya lebih dari satu tahun.
  5. Dapat digunakan pada lahan berlereng curam, berbatu, berawa, ataupun tanah marginal di mana sistem penggunaan lahan lain kurang cocok.

Sistem agroforestri yang dapat digunakan pada lahan berlereng curam menjadi suatu nilai lebih dibandingkan sistem penggunaan lahan lain sehingga sistem ini dinilai dapat terus berkembang. Sistem agroforestri merupakan suatu teknik pemanfaatan lahan yang berkembang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi baru (Hairiah et al ., 2003).

4 Likes

ada beberapa manfaat dari agroforestri Mayrowani dan Ashari (2011), (1) meningkatkan persediaan pangan
baik tahunan maupun musiman dan perbaikan kualitas nutrisi, (2) diversifikasi
produk dan pengurangan resiko gagal panen, dan (3) keterjaminan bahan pangan
secara berkesinambungan.

5 Likes

izin bertanya lagi kak, lalu apakah agroforestry ini termasuk kedalam pembaruan pertanian mix farm ?? jika iya apakah teknik ini dapat mengatasi masalah pertanian yang berlahan sempit ?? Terimakasih

4 Likes

Agroforestri adalah salah satu pola tanam yang terjadi pada kehutanan yang selain itu terdapat juga monokultur dan polikultur. Agrofestri ini sendiri dikatakan pula sebagai wanatani atau menanam tanaman dan pepohonan di lahan pertanian. Menurut de Foresta et al.(2000) menyatakan bahwa agroforestri memiliki struktur yang serupa dengan hutan alam, umumnya agroforestri memiliki penampilan seperti hutan alam primer atau sekunder karena dominasi pepohonan dan keanekaragaman tetumbuhan yang pada tahap awalnya berasal dari hutan alam, agroforestri dapat secara keliru dianggap sebagai hutan alam.

Manfaat dari Agroforestri yakni dapat menjadi solusi terhadap ketahanan pangan, menjadi solusi dari masalah yang timbul akibat penggunaan lahan, dan lain sebagainya. Agroforestri juga dapat menjadi bentuk mitigasi bencana longsor.

Menurut Santoso dkk. (2003), agroforestri memiliki beberapa ciri khas dibandingkan sistem penggunaan lahan lain, yaitu adanya interaksi kuat antara komponen pepohonan dan bukan pepohonan, Integrasi dua atau lebih jenis
tanaman (salah satunya tanaman berkayu), Memberikan dua atau lebih hasil dari penggunaan sistem agroforestri, Siklusnya lebih dari satu tahun dan Dapat digunakan pada lahan berlereng curam, berbatu, berawa, ataupun tanah marginal di mana sistem penggunaan lahan lain kurang cocok.

jurnal unpad.pdf (667.2 KB) Agroforestri dan orientasi pemanfaatannya.pdf (487.5 KB)

6 Likes

Melihat peluang yang sangat besar, sudah semestinya sistem agroforestri ini benar-benar dikembangkan. Namun, kenyataannya masih banyak petani yang enggan menerapkannya. Apakah faktor dominan yang sebenarnya membuat petani enggan untuk menerapkan sistem ini?

5 Likes

Menurut Sardjono, dkk (2003) agroforestri dapat diklasifikasikan menurut beberapa kategori berbeda. Agroforestri antara lain dapat diklasifikasikan berdasarkan komponen penyusunnya, berdasarkan istilah teknis yang digunakan, berdasarkan masa perkembangannya, berdasarkan zona agroekologinya, berdasarkan orientasi ekonomi, berdasarkan sistem produksi, dan berdasarkan lingkup manajemennya.

Ditinjau dari komponennya, agroforestri dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
(1) Agrisilvikultur (Agrisilvicultural systems)
Agrisilvikultur adalah sistem agroforestri yang mengkombinasikan komponen kehutanan (atau tanaman berkayu/woody plants) dengan komponen pertanian (atau tanaman non-kayu). Tanaman berkayu dimaksudkan yang berdaur
panjang (tree crops) dan tanaman non-kayu dari jenis tanaman semusim (annual crops).

(2) Silvopastura (Silvopastural systems)
Sistem agroforestri yang meliputi komponen kehutanan (atau tanaman berkayu) dengan komponen peternakan (atau binatang ternak/pasture) disebut sebagai sistem silvopastura. Beberapa contoh silvopastura
antara lain: pohon atau perdu pada padang penggembalaan atau produksi terpadu antara ternak dan produk kayu.

(3) Agrosilvopastura (Agrosilvopastural systems)
Sistem agrosilvopastura adalah
pengkombinasian komponen berkayu (kehutanan) dengan pertanian (semusim)
dan sekaligus peternakan/binatang pada unit manajemen lahan yang sama. Pengkombinasian dalam agrosilvopastura dilakukan secara
terencana untuk mengoptimalkan fungsi produksi dan jasa (khususnya komponen berkayu/kehutanan) kepada manusia/masyarakat. Tidak tertutup kemungkinan bahwa kombinasi dimaksud juga didukung oleh permudaan alam dan satwa liar.

Tujuan utama dari agoforestry menurut Martin dan Sherman (1992) dalam Rauf (2004) adalah untuk Meningkatkan produktivitas dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya lahan dan hutan. Umumnya kegiatan agroforestry dilaksanakan oleh masyarakat dengan luas kepemilikikan lahan yang terbatas, dengan sistem ini terjadi pemanfaatan ruang/lahan secara efisien dan optimal (mayoritas lahan “terisi”, baik oleh tanaman kayu maupun tanaman non kayu dan atau ternak, sehingga meningkatkan produktifitas lahan. Selain fungsi ekonomi sebagai salah satu tujuan utama, agroforestry juga berperan dalam mempertahankan fungsi hidrologi melalui proses intersepsi air hujan, mengurangi daya pukul air hujan, infiltrasi air, serapan air dan drainase lanskap. Dalam bidang konservasi, agroforestry berperan dalam pelestarian sumberdaya genetik tanaman, habitat satwa, konservasi tanah dan air dan menjaga kesetimbangan biodiversity (Widiyanto, 2013).

Sumber
Rauf, A. 2004. Agroforestri dan Mitigasi Perubahan Lingkungan. Makalah filsafat Sains. Sekolah Pascasarjana IPB.

Sardjono, M. A., Djogo, T., Arifin, H. S., & Wijayanto, N. 2003. Klasifikasi dan pola kombinasi komponen agroforestri. Bogor : ICRAF.

Widiyanto, A. 2013. Agroforestry dan Peranannya dalam Mempertahankan Fungsi Hidrologi dan Konservasi. Albasia, 9(2), 55-68.

4 Likes

Jika melihat di lapangan secara langsung sebenarnya masyarakat sudah banyak yang menerapkan sistem agroforestri ini kak, terutama di daerah Gunungkidul Yogyakarta, hanya saja masyarakat masih awam dengan istilah-istilah nya. Apalagi masyarakat di daerah Gunungkidul Yogyakarta yang masih menggantungkan hidupnya dari hutan, mereka secara tidak sadar sudah menerapkan sistem agroforestri di lahan mereka.

4 Likes

banyak kak manfaat dari agroforestry sendiri, salah satunya apabila ditinjau pada aspek ekologi maka dengan adanya agroforestry maka dapat mempertahankan fungsi hidrologi maupun konversi.

Fungsi hidrologi sendiri terkait dengan fungsi hutan sebagai salah satu pemegang peranan penting dalam siklus air dan untuk fungsi konversi termasuk upaya rehabilitasi lahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

Lebih lengkapnya bisa di lihat pada artikel berikut :

27.AgroforestrydanPeranannyadalamMempertahankanFungsiHidrologiKonservasi.pdf (220.2 KB)

4 Likes