Apa saja tugas dan peran seorang manajer di sebuah perusahaan?

Terdapat sepuluh peran manajer yang diungkapkan oleh Mintzberg dalamYukl (2007). Kesepuluh peran tersebut adalah :

####1. Peran performa

Sebagai konsekuensi dari kewenangan formal mereka sebagai kepala organisasi atau salah satu subunitnya, para manajer diharuskan untuk melakukan tugas simbolis tertentu yang bersifat legal dan sosial.

Tugas tersebut termasuk menandatangani dokumen (misalnya kontrak, izin mengeluarkan uang), memimpin pertemuan tertentu dan persitiwa seremonial (misalnya jamuan perpisahan bagi seseorang yang akan meninggalkan perusahaan), berpartisipasi dalam upacara dan ritual, dan menerima tamu resmi. Manajer tersebut harus berpartisipasi dalam kegiatan tersebut meskipun biasanya kegiatan itu hanya mempunyai kepentingan yang marjinal saja bagi pekerjaan mengelola.

####2. Peran sebagai pemimpin

Para manajer bertanggung jawab agar subunit organisasinya berfungsi sebagai kesatuan yang terintegrasi guna mengejar tujuan dasarnya. Karenanya, manajer tersebut harus memberi pedoman kepada bawahan, memastikan bahwa mereka termotivasi, dan menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Sejumlah kegiatan manajerial yang terkait dengan peran pemimpin, yang mencakup merekrut, melatih, mengarahkan, memberi pujian, memberi kritik, mempromosikan, dan memberhentikan. Namun peran pemimpin menyerap semua kegiatan manajerial, bahkan yang mempunyai tujuan dasar yang lain.

####3. Peran sebagai penghubung

Peran sebagai penghubung yang mencakup perilaku yang bertujuan untuk menetapkan dan mempertahankan jaringan hubungan dengan para individu dan kelompok di luar unit organisasi manajer itu. Hubungan tersebut sangat penting sebagai sumber informasi dan dukungan. Hakikat dari peran penghubung adalah untuk membuat kontak-kontak baru, tetap menjalin hubungan, dan memberi bantuan yang sebaliknya akan memungkinkan manajer tersebut pada saatnya nanti meminta juga kemurahan hati atau bantuan dari orang lain.

####4. Peran sebagai pemantau

Para manajer secara berkelanjutan mencari informasi dari sejumlah sumber, seperti membaca laporan dan memo, hadir dalam pertemuan dan pengarahan dan melakukan perjalanan pengamatan. Beberapa dari informasi tersebut diteruskan ke bawahan (peran diseminator) atau ke pihak luar (peran sebagai juru bicara).

Kebanyakan dari informasi tersebut dianalisis untuk menemukan masalah dan peluang, dan untuk mengembangkan pengertian mengenai peristiwa luar serta proses internal dalam subunit organisasi manajer tersebut.

####5. Peran sebagai diseminator

Para manajer mempunyai akses khusus ke sumber informasi yang tidak tersedia bagi para bawahan. Beberapa dari informasi tersebut bersifat aktual dan beberapa di antaranya berhubungan dengan kelebihan yang dimiliki para individu yang ingin mempengaruhi manajer tersebut, termasuk mereka yang berada pada tingkat kekuasaan yang tinggi.

Beberapa dari informasi tersebut harus diteruskan ke para bawahan, mungkin dalam bentuk aslinya atau setelah diinterpretasi dan disunting oleh manaher tersebut.

####6. Peran sebagai juru bicara

Para manajer juga diharuskan untuk meneruskan informasi dan memberikan pernyataan tentang nilai kepada pihak yang berada di luar subunit organisasi mereka. Para manajer tingkat menengah dan manajer tingkat rendah harus melapor ke atasannya. Masing-masing manajer tersebut juga diharapkan untuk bertindak sebagai lobbyist dan sebagai pejabat hubungan masyarakat dari subunit organisasi ketika menghadapi para atasan dan pihak luar.

####7. Peran sebagai wirausahawan

Manajer sebuah organisasi atau subunitnya bertindak sebagai pemrakarsa dan perancang perubahan yang terkendali untuk memanfaatkan peluang dalam meperaiki situasi yang ada sekarang.

####8. Peran sebagai orang yang menangai kekacauan

Dalam peran ini, manajer menangani krisis yang mendadak yang tidak dapat diabaikan, yang berbeda dengan masalah yang dipecahkan secara sukarela oleh manajer tersebut guna memanfaatkan peluang. Manajer lazimnya memberikan prioritas terhadap peran tersebut melebihi peran yang lainnya.

####9. Peran sebagai pengalokasi sumber daya

Para manajer menggunakan kekuasaan mereka untuk mengalokasikan sumber daya seperti uang, personalia, material, peralatan, fasilitas dan jasa. Alokasi sumber daya termasuk dalam pengambilan keputusan manajerial mengenai apa yang akan dilakukan, dalam menyiapkan anggaran, dan dalam penjadwalan waktu manajer itu sendiri.

Dengan mempertahankan kekuasaan untuk membagikan sumber daya, manajer tersebut mempertahankan kekuasaan untuk membagikan sumber daya, manajer tersebut mepertahankan kendala terhadap pembentukan strategi dan bertindak untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan tindakan bawahan sebagai dukungan terhadap pencapaian tujuan strategis.

####10. Peran sebagai perunding

Perundingan apapun yang membutuhkan komitmen yang substansial mengenai sumber daya akan terbantu oleh kehadiran manajer yang mempunyai kekuasaan untuk membuat komitmen tersebut. Para manajer dapat ikut serta dalam berbagai jenis perundingan, termasuk perundingan dengan serikat pekerja mengenai kontrak antara buruh dan manajemen atau mengenai tuntutan buruh, perundingan mengenai kontrak dengan para pelanggan yang penting, para pemasok, atau konsultan, perundingan mengenai pemberian pekerjaan dengan pegawai penting, dan perundingan lain yang tidak rutin.

Pengertian tim adalah suatu kekuatan dinamis dari sekelompok kerja lengkap yang para anggotanya saling bertemu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam mengerjakan suatu pekerjaan, setiap orang pastinya akan membutuhkan bantuan orang lain maka setiap orang akan membentuk tim atau kelompok.

Terkadang dalam mengerjakan suatu pekerjaan setiap individu atau seorang pemimpin tidak memahami peran yang dikerjakan. Oleh karena itu, saya mempunyai tips yang mengutip dari laman lain sebagi seorang pemimpin atau individu agar menerapkan tips ini.

9 peran pemimpin tim

1. Provide purpose
Seorang pemimpin perlu menyediakan tujuan dengan dimulai dari hal yang mendasar adalah visi dan misi dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang dipimpin. Tujuannya agar organisasi yang sedang dijalankan mempunyai gambaran akan dibawa kemana perusahaan atau organisasi ini berjalan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki peran ini dan ditularkan kepada timnya. Agar timnya mengetahui gambaran dalam organisasi tersebut dan menjalankan tugas sesuai dengan perannya.

2. Build a star team, not a team of stars.
Di dalam sebuah tim perlu adanya beberapa keputusan yang diambil. Keputusan yang diambil merupakan tujuan yang disepakati bersama. Terkadang di dalam sebuah tim ada yang perlu mengobarkan tujuan pribadinya yang tidak terpakai untuk kebaikan tim. Karena hal tersebut dapat membangun nilai kebersamaan dengan tim, lingkungan yang percaya diri, komunikasi terbuka dan kreatif bersama. Dengan demikian tim menjadi pemenang bersama.> “Magic” Johnson mengatakan, “Semua orang di tim juara tidak mendapatkan publisitas, tapi semua orang bisa mengatakan dia seorang juara.” Jadilah pribadi pemain tim. Mengajarkan orang untuk bekerja sama untuk membuat tim tim pemenang, dan dengan demikian mereka semua pemenang"

3. Establish shared ownership for the results.
Mulai menerapkan kepada diri sendiri hasil yang dicapai kemudian diberikan kepada tim. Hal ini dapat berguna agar individu yang lain dapat bekerja dengan sendiri tanpa menggantungkan kepada orang lain. Karena pekerjaan yang dilakukan adalah tanggung jawab tim.

4. Develop team members to fullest potential.
Membawa keluar semua hasil yang ada pada diri sendiri dan menyerahkan kepada tim. Hal ini dapat berpengaruh agar tim dapat berkembang karena mereka bekerja secara efektif dan berpartisipasi dalam tim.

5. Make the work interesting and engaging.
Sebagai tim perlu adanya menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan. Mendorong kreativitas kewirausahaan , pengambilan risiko, dan perbaikan terus-menerus. Ini termasuk juga kebebasan untuk gagal dan menyenangkan di tempat kerja. Menjaga dinamika kelompok yang sehat. Memfasilitasi pemecahan masalah dan kolaborasi.

6. Develop a self-managing team.
Mengembangkan anggota tim sehingga mereka dapat memimpin dirinya sendiri. Jangan memberikan perintah langsung atau instruksi, penggunaan pertanyaan (seperti “apa yang menurut Anda harus dilakukan?”) dan pembinaan sebagai gantinya. Mendorong tim atau kelompok dalam tim untuk mengevaluasi diri mereka sendiri dan untuk memberikan nilai positif dan negatif sebagai umpan balik. Berbagi dengan anggota tim perlu tanggung jawab pemimpin. Meminta masukan mereka ketika pemimpin harus membuat keputusan mengenai perekrutan, menembak, disiplin, pelatihan, dan promosi.

7. Motivate and inspire team members.
Pemimpin juga perlu memotivasi suatu tim agar timnya dapat berkembang dan terus semangat. Contoh motivasi mengenali dan merayakan tim dan anggota tim prestasi dan kinerja yang luar biasa.

8. Lead and facilitate constructive communication.
Berkomunikasi dengan cara yang jujur dan dipercaya untuk anggota tim. Memberikan umpan balik yang konstruktif untuk tim di mana dan bagaimana mungkin meningkatkan. Mendorong komunikasi terbuka antara anggota tim dan berkomunikasi pandangan tim ke dan dari tim lain. Mendorong kritik-diri dan latihan. Berusaha untuk perjanjian tim konsensus dan win-win. Memberikan bimbingan kepada tim berdasarkan arahan manajemen atas. Meningkat masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pandangan tim dan communicate tim ke atas manajemen. Berfungsi sebagai titik fokus untuk berkomunikasi dan menyelesaikan masalah antarmuka dan integrasi dengan tim lain.

9. Monitor, but don’t micromanage.
Hindari pengawasan yang ketat; tidak overboss; tidak mendikte. Membantu menjaga tim terfokus dan di jalur. Berkomunikasi Status tim, tugas prestasi, dan arah. Intervensi jika diperlukan untuk membantu kelompok dalam menyelesaikan masalah.

Referensi:

Berikut ini Aktivitas Managerial dan deskripsi Perilaku berdasarkan pengamatan lepas dari realitas manager, ( Sumber; diadaptasi Fred Luthans dan Diane Lee Lockwood, “Toward on Observation System for Measuring Leader Behavior in Natural Setting,” dalam J.G.Hunt, D.Hosking, C.Schriesmein, dan R.Stewart (eds), Leaders and Managers, Pergamon Press, New York, 1984.)

  1. Planning/Conditioning

    • Penetapan tujuan dan sasaran
    • Membagi tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tujuan
    • Membuat jadwal karyawan, waktu kerja
    • Menangani tugas-tugas dan memberikan instruksi rutin
    • Koordinasi aktivitas dari masing-masing bawahan, agar pekerjaan dapat berjalan lancar
    • Mengatur kerja
  2. Staffing

    • Mengembangkan deskripsi kerja untuk posisi awal
    • Meninjau ulang aplikasi (surat lamaran)
    • Mewawancarai pelamar
    • Mendengarkan
    • Berhubungan dengan aplikasi untuk menginformasikan mereka apakah mereka mendapat upah atau tidak
    • Memenuhi” apa yang dibutuhkan
  3. Training/Development

    • Orientasi karyawan, menyusun seminat untuk pelatihan, dsb.
    • Menjelaskan peraturan, kewajiban, deskripsi kerja
    • Melatih, menasehati, mengaktifkan karyawan melalui tugas
    • Membantu bawahan dengan rencana pengembangan personal.
  4. Decision Making/Problem Solving

    • Menyelesaikan masalah
    • Memilih antara 2 atau lebih alternatif atau strategi
    • Menangani dari hari kehari masalah yang muncul
    • Mempertimbangkan penjualan; menganalisa mnanfaat harga
    • Memutuskan apa yang harus dilakukan
    • Mengembangkan prosedur baru untuk meningkatkan efisiensi
  5. Processing Paperwork

    • Memproses mail
    • Membaca laporan di dalam box
    • Menulis laporan, memo, surat, dsb
    • Melaporkan rutinitas keuangan dan pemegang buku
    • Tugas-tugas umum
  6. Exchanging Routine Information

    • Menjawab rutinitas pertanyaan prosedural
    • Menerima dn membutuhkan informasi
    • Menyampaikan hasil pertemuan
    • Memberi atau menerima informasi rutin melalui telefon
    • Pertemuan staff dari informasi-informasi alamiah (memperbaharui status, kebijakan baru
  7. Monitoring/Controlling Performance

    • Inspeksi kerja
    • Keliling dan mengecek
    • Monitoring data kinerja (contoh, prin komputer, perusahaan, dsb) produksi, laporan keuangan)
    • Memenuhi kebutuhan karyawan
  8. Motivating/Reinforcing

    • Mengalokasikan imbalan/penghargaan organisasi secara formal
    • Meminta masukan, partisipasi
    • Menyampaikan penghargaan, pujian
    • Memberikan kredit yang seharusnya
    • Mendengarkan saran
    • Memberikan umpan balik pada kinerja yang positif
    • Meningkatkan tantangan kerja
    • Memberikan tanggung jawab dan wewenang
    • Membiarkan bawahan menentukan bagaimana mereka harus bekerja
    • Mengedepankan kelompok yang superior, dan mendukung bawahan
  9. Disciplining/Punishing

    • Membuat aturan dan kebijakan
    • Gangguan
    • Penurunan pangkat, pemecatan, pemberhatian sementara
    • Menegur dan memperhatikan organisasi
    • “Menegur/membentuk” bawahan, mengkritik
    • Memberikan feedback pada kinerja yang negatif.
  10. Interacting with Outsiders

    • Public relations
    • Pelanggan
    • Kontak dengan supliyer, dan penjaja
    • Pertemuan luar
    • Melakukan komunikasi
  11. Managing Conflict

    • Mengatur konflik interpersonal antara bawahan dengan lainnya
    • Menarik kepada otoritas yang lbih tinggi untuk memecahkan perselisihan
    • Melakukan negosiasi
    • Mencoba untuk bekerjasama atau mufakat antara fihak yang berkonflik
    • Mengusahakan untuk mengatasi konflik antara bawahan dan diri sendiri
  12. Socializing/Politicking

    • Relasi percakap yang tidak terkait dengan masalah kerja (contoh, keluarga, urusan personal)
    • Informasl “sambil bercanda”
    • Diskusi rumors, kabar angin, grapevine
    • Komplein, keluhan orang yang mengalami kegagalan
    • Politik