Apa saja tanda-tanda kematian dalam Ilmu Kedokteran ?

Tanda-tanda kematian

Apa saja tanda-tanda kematian dalam Ilmu Kedokteran ?

Dalam ilmu kedokteran, dapat diketahui beberapa hal atau kondisi seseorang yang akan mengalami kematian, yakni sejak sebelum seseorang tersebut dinyatakan mati dengan sempurna sampai ia menjadi mayat. Di antaranya yaitu:

  • Death Rattle

    Death rattle adalah istilah umum rumah sakit saat pasien yang hendak meninggal mengeluarkan suara yang mengerikan. Hal ini terjadi setelah hilangnya refleks batuk dan kehilangan kemampuan untuk menelan. Hal ini menyebabkan akumulasi kelebihan air liur di tenggorokan dan paru-paru.

  • Cheynes-Stokes Respiration

    Cheynes-stokes respiration adalah pola pernapasan yang sangat abnormal ditandai dengan napas yang cepat dan kemudian periode tidak bernapas (apnea). Dengan demikian, organ-organ semakin kekurangan darah dan oksigen. Tanpa oksigen, sel-sel di organ mulai mati, dan akhirnya terjadi kematian individu atau biologis.

  • Perubahan Kulit Muka

    Akibat terhentinya sirkulasi darah, maka darah yang berada pada kapiler dan venula di bawah kulit muka akan mengalir ke bagian yang lebih rendah, sehingga warna raut muka akan menjadi lebih pucat.

  • Relaksasi Otot

    Pada saat mati sampai beberapa saat sesudahnya, otot-otot polos akan mengalami relaksasi sebagai akibat dari hilangnya tonus. Relaksasi pada stadium itu disebut relaksasi primer. Akibatnya rahang bawah akan melorot dan mulut terbuka.

  • Penurunan Suhu Tubuh

    Sesudah mati, metabolisme yang menghasilkan panas akan terhenti sehingga suhu tubuh akan turun menuju suhu udara atau medium di sekitarnya. Penurunan ini disebabkan oleh adanya proses radiasi, konduksi dan pancaran panas.

  • Livor Mortis

    Livor mortis adalah nama lain dari lebam mayat, hal ini terjadi karena adanya gaya gravitasi yang menyebabkan darah mengumpul pada bagian-bagian tubuh terendah. Timbulnya lebam mayat antara 1- 2 jam setelah mati, adapula yang mengatakan bahwa lebam mayat mulai tampak sekitar 30 menit setelah kematian.

  • Defecation

    Setelah kematian biologis, setiap otot dalam tubuh manusia akan berhenti untuk menerima energi dalam bentuk ATP. Akibatnya perut akan relaks dan buang air besar dapat terjadi.

  • Rigor Mortis

    Rigor mortis adalah kekakuan setelah kematian, yakni tubuh tidak mampu untuk memecahkan ikatan yang menyebabkan kontraksi. Dalam waktu kurang lebih 6 jam sesudah mati, kaku mayat akan mulai terlihat dan lebih dari 6 jam, seluruh tubuh akan menjadi kaku.