Perencanaan strategis merupakan rancangan tentang arah serta perubahan konstruktif sebuah organisasi ke depan.
Apa saja model-model perencanaan strategis yang ada di dalam organisasi ?
Perencanaan strategis merupakan rancangan tentang arah serta perubahan konstruktif sebuah organisasi ke depan.
Apa saja model-model perencanaan strategis yang ada di dalam organisasi ?
Setiap organisasi menerapkan suatu model perencanaan strategis sesuai dengan karakteristik organisasi tersebut. (Texas Workforce Commission, 2005) menyajikan beberapa alternatif model dari perencanaan strategis, yaitu :
1. Perencanaan Strategis Dasar (Basic Strategic Planning)
Perencanaan strategis ini terdiri dari langkah-langkah berikut, yaitu :
2. Perencanaan Skenario (Scenario Planning)
Perencanaan bukan tentang memprediksi masa depan, tetapi tentang bagaiamana sebuah keputusan yang tepat bisa dilakukan saat ini. Kita tidak mampu memprediksi segala hal terkait dengan masa depan, kita hanya berusaha menghadirkan masa depan dari sudut pandang saat ini sehingga kita bisa melakukan antisipasi terhadap segala hal yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, kita memerlukan suatu perencanaan skenario untuk menggambarkan situasi di masa depan dalam situasi sekarang. Adapun langkah-langkah dari perencanaan skenario adalah :
3. Perencanaan Penyelarasan (Alignment Planning)
Model ini dapat digunakan untuk organisasi yang perlu menyempurnakan strategi mereka atau isu-isu yang dialami terkait efisiensi internal. Tujuannya adalah untuk menyelaraskan misi organisasi dan sumber daya agar lebih efektif. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu :
4. Perencanaan Berbasis Isu (Issues Based Planning)
Organisasi yang sudah besar dan berpengalaman bisasnya menggunakan model yang lebih komprehensif dan efektif. Berikut langkah-langkahnya, yaitu :
5. Perencanaan Pengorganisasian Diri (Self-Organizing Planning)
Daripada proses linear seperti model lainnya, Self-Organizing Planning berjalan dengan proses yang lebih alami. Perlu ada proses refleksi bersama terhadap proses dan system melalui dialog, eksplorasi, dan teknik storyboard.
Berikut adalah langkah-langkahnya, yaitu :
6. Perencanaan Terpadu (Hibrid-Integrated Planning)
Menggabungkan proses dari dua atau lebih model yang menghasilkan efek hibrida. Salah satu contoh adalah model Balanced Score Card (BSC), yang mengintegrasikan unsur proses perencanaan berbasis isu-isu dan keselarasan.
Robert Kaplan dari Harvard Business School, dan konsultan bisnis, David Norton, mengembangkan Model Perencanaan Strategis Balanced Scorecard tahun 1992. Lebih setengah dari 500 perusahaan Fortune di Amerika Serikat dan sejumlah lembaga pemerintah di semua tingkatan menggunakan model ini.
Model BSC mengarahkkan fokus strategis organisasi terhadap factor-faktor kunci kesuksesan organisasi. Manajemen strategis menerjemahkan ukuran kunerja dan target ke dalam inisiatif tindakan. Model BSC memfasilitasi pengembangan tujuan peningkatan kinerja, ukuran, dan target melalui kerangka lima perspektif, yaitu :
Berikut ini adalah manfaat BSC dalam perencanaan strategis, yaitu :
Adapun langkah-langkah perencanaan dengan BSC adalah :