Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Fungsi bunga sebagai organ seksual baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17 di Eropa.
Bunga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kelengkapan perhiasan bunganya, organ atau bagian reproduksinya, simetri bunganya, dan letak ovarium terhadap perhiasan bunga.
Jenis Bunga Ditinjau dari Segi Kelengkapan Perhiasan Bunga
Bunga dapat dibedakan berdasarkan kelengkapan perhiasan bunga menjadi dua jenis, yaitu :
-
Bunga lengkap ( complete flower ), yaitu bunga yang memiliki keempat macam organ atau bagian bunga, yaitu sepal, petal, stamen, dan putik (pistilum),
-
Bunga tidak lengkap ( incomplete flower ), yaitu bunga yang kehilangan satu atau lebih bagian bunga.
Jenis Bunga Ditinjau dari Organ atau Bagian Reproduksinya
Berdasarkan pada kehadiran ada atau tidak adanya bagian steril pada bunga, maka bunga dapat pula dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
-
Bunga sempurna ( perfect flower ), yaitu bunga yang kedua bagian fertil atau reproduksinya (stamen dan pistilum) ada dalam satu bunga. Bunga seperti ini dinamakan pula bunga hermaphrodit .
Harap diingat bahwa bunga sempurna belum tentu merupakan bunga lengkap
-
Bunga tidak sempurna ( imperfect flower ), yaitu bunga yang hanya memiliki satu macam alat reproduksi, yaitu stamen atau pistilum saja. Bunga seperti ini juga dinamakan bunga uniseksual . Terdapat 2 macam bunga yang uniseksual yaitu bunga jantan ( staminate ) dan bunga betina ( carpelate / pistilate ).
Gambar. Bunga Biseksual dan Bunga Uniseksual.
Tumbuhan yang memiliki bunga uniseksual biasanya dibagi menjadi berikut ini.
-
Tumbuhan Monoecious, apabila staminate (bunga jantan) dan pistillate (bunga betina) terdapat pada satu tumbuhan yang sama.
-
Tumbuhan Dioecious, apabila bunga jantan dan betina terdapat pada tumbuhan yang berbeda.
Selain kedua tipe tumbuhan di atas, ada pula tumbuhan yang dinamakan tumbuhan ginodioecious, yaitu ketika satu jenis tumbuhan memiliki bunga betina dan bunga hermaphrodit, atau tumbuhan andredioecious apabila suatu jenis tumbuhan memiliki bunga jantan dan bunga hermaphrodit.
Jenis Bunga Ditinjau dari Segi Simetri
Spesialisasi bunga melibatkan adanya perubahan struktural adaptif untuk mengakomodasi vektor pollen yang spesifik. Biasanya bunga-bunga seperti ini pun memiliki bidang bagi (simetri) yang spesifik pula. Berdasarkan bidang baginya maka bunga dapat dibedakan menjadi berikut ini.
-
Bunga aktinomorf, yaitu bunga yang memiliki banyak bidang bagi atau radial simetri, misalnya bunga Hibiscus rosa sinensis (kembang sepatu), Portulaca grandiflora, dan lain-lain.
-
Bunga zigomorf , yaitu bunga yang hanya memiliki satu bidang bagi atau bersifat bilateral simetri, misalnya pada bunga dari suku Fabaceae (leguminosae) dan Orchidaceae (anggrek-anggrekan).
Jenis Bunga Berdasarkan Letak Ovarium Terhadap Perhiasan Bunga
Berdasarkan posisi ovarium pada bunga, bunga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
-
Bunga hipoginus, yaitu bunga yang bagian kaliks, korola, dan stamen menempel pada dasar bunga (reseptakel) di bawah (‘hypo’) ginesium. Posisi ovarium superus letaknya lebih tinggi dibandingkan perhiasan bunga.
-
Bunga periginus, yaitu bunga dengan perhiasan bunga dan stamen yang sejajar dengan ovarium. Bagian reseptakel (dasar bunga) biasanya membentuk pemanjangan yang dinamakan hipantium . Hipantium berbentuk cawan mengelilingi ovarium, yang superus atau semi inferus
-
Bunga epiginus, yaitu bunga yang memiliki perhiasan bunga dan stamen terletak di atas ginesium, ovarium inferus.
Sumber :
Trimurti H. Wardhini, Iriawati, Struktur Bunga, Bagian-bagian Bunga, dan Modifikasinya, Universitas Terbuka