Apa saja ciri-ciri orang yang mengalami gangguan kepribadian ambang ?

Gangguan kepribadian ambang

Gangguan kepribadian ambang (Borderline Personality Disorder) merupakan gangguan kepribadian namun tidak hanya sebatas pada gejala dari penyakit mental saja. Gangguan ini juga menyangkut gangguan emosional dari seseorang yang mana menyebabkan ketidakstabilan emosi, mengakibatkan stress hingga masalah lainnya.

Apa saja ciri-ciri orang yang mengalami gangguan kepribadian ambang ?

Berikut ini ciri-ciri gangguan kepribadian ambang yang perlu anda ketahui:

  • Rasa ketakutan yang begitu intens diabaikan sehingga terkadang membuatnya melakukan langkah-langkah yang begitu ekstrim untuk menghindari pemisahan pada yang nyata ataupun membayangkan ataupun penolakan.

  • Pola hubungan intens yang mengalami ketidakstabilan, misalnya saja idealisasi individu yang kemudian secara tiba-tiba percaya jika orang tersebut kejam dan tidak peduli.

  • Terkadang penderita gangguan kepribadian ambang akan menganggap jika dirinya adalah sosok antagonis yang ada di dalam film-film.

  • Perubahan citra serta identitas diri yang begitu cepat sehingga dapat mempengaruhi nilai serta tujuan yang diketahuinya.

  • Mengalami periode stress yang dapat memicu paranoid dan kehilangan relasi dengan kenyataan yang bisa berlangsung hingga berjam-jam lamanya.

  • Mengalami perubahan dari suasan hati yang dapat berlangsung hingga berhari hari.

  • Perilaku nya impulsif yang dapat beresiko bahkan terkadang berbahaya bagi orang lain di sekitarnya semisal judi, mengemudi ceroboh, hubungan seks yang tidak aman, dan lainnya. Bahkan seseorang penderita BPD ini dapat mundur dari pekerjaannya tanpa alasan jelas yang mendukung bahkan mengakhiri hubungan asmara yang dijalinnya meskipun dalam kondisi baik.

  • Mudah dalam kehilangan kesabaran sehingga membuatnya cepat marah yang dapat memicu pertikaian dengan orang lainnya.

  • Pada suatu waktu dapat menyayangi dan menghormati seseorang dengan amat sangat, namun beberapa saat dapat berubah dan menganggap jika orang tersebut adalah sosok yang buruk.

  • Merasakan kekosongan dalam bentuk psikologis yang terjadi secara terus menerus.

  • Seringkali berperilaku menyakiti diri sendiri bahkan dapat menimbulkan keinginan bunuh diri sebagai respon dari penyaluran rasa marah, menghukum diri sendiri, ketakutan ditinggalkan, serta penolakan.

Ambang


Individu-individu ini sering tidak stabil secara emosional, impulsif, tidak dapat diprediksi, mudah terganggu, dan cemas. Mereka memiliki konsep identitas dan diri yang tidak stabil. Mereka cenderung rentan pada kebosanan. Perilaku mereka serupa dengan individu dengan gangguan kepribadian schizotypal, tetapi mereka tidak secara konsisten tampak aneh dan menarik diri. Gangguan kepribadian borderline dihubungkan dengan penyiksaan seksual saat masa kanak-kanak, tetapi penyiksaan ini mungkin bukan penyebab utama dari gangguan tersebut (Trull dan Widiger dalam King, 2010).

Ciri-ciri dari gangguan kepribadian ini adalah:

  1. Ketidakstabilan dalam hubungan, citra diri, dan mood serta kurangnya kontrol atas impuls

  2. Perilakunya berada pada batas (ambang) antara neurosis dan psikosis

  3. Hampir selalu berada dalam keadaan krisis

  4. Pergeseran mood sangat sering, dapat bersifat argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya

  5. Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai pada depresi dan kecemasan yang masing-masing berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari

  6. Ketidakstabilan dalam citra diri, berada dalam perasaan kosong dan kebosanan terus menerus

  7. Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan

  8. Kesulitan dalam mengendalikan kemarahan dan rentan terhadap perkelahian

  9. Perilakunya seringkali impulsif yang seringkali bersifat self destructive seperti self mutilation, isyarat-isyarat bunuh diri serta percobaan bunuh diri yang aktual

  10. Sangat takut akan sendirian dan akan melakukan usaha-usaha nekat untuk menghindari perasaan ditinggalkan

  11. Ketakutan akan ditinggalkan menimbulkan pribadi yang menuntut secara sosial

  12. Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan mengakibatkan kerenggangan hubungan sosial

  13. Perasaan terhadap orang lain sangat mendalam dan berubah-ubah

  14. Silih berganti antara melakukan pemujaan yang ekstrem, saat kebutuhan terpenuhi dan memendam kebencian, saat merasa terabaikan

  15. Orang yang dipuja akan diperlakukan dengan penuh kebencian saat hubungan berakhir atau saat merasa orang tersebut gagal dalam memenuhi kebutuhan

  1. Gangguan identitas citra diri yang tidak stabil

  2. Perasaan yang tidak stabil

  3. Perasaan kekosongan yang kronis

  4. Pola hubungan interpersonal tidak stabil

  5. Impulsivitas pada bidang yang berpotensi bahaya seperti seks, narkoba dan mengebut secara gila-gilaan

  6. Perilaku, isyarat, atau ancaman bunuh diri berulang kali atau mutilasi diri

  7. Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya, seperti sulit mengendalikan amarah, sering merajuk, dan sebagainya.