Ciri – Ciri Orang dengan Penerimaan Diri
Menurut Osbone (1992) ciri–ciri individu dengan penerimaan diri yang positif yaitu:
- Tidak dikendalikan oleh ambisi yang berlebihan, melainkan memiliki sifat rendah hati dan dewasa secara emosional
Ambisi yang berlebihan membuat seseorang ingin memiliki dorongan yang berlebihan untuk mengungguli, mengalahkan, lebih menonjol, berkuasa, berkedudukan, dan memiliki segala sesuatu yang dapat melebihi orang lain yang dianggap sebagai saingannya.
- Tidak banyak mengeluh
Seseorang yang menerima dirinya merasa memliki kasih dan pengakuan dari setiap orang, sehingga dapat melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik. Dia mengetahui bagian mana yang harus dikerjakan dan bagian mana yang merupakan bagian pekerjaan orang lain. Hal ini menyebabkan dia bekerja dengan benar dan tidak terlalu sibuk, sehingga membuat dia tidak terlalu banyak mengeluh.
- Tidak mudah menyerah
Orang yang tidak mudah menyerah memiliki kemampuan keras untuk mengungguli setiap rintangan, belajar dari kegagalan, dan tidak takut mencoba sesuatu yang baru. Memliki semangat yang kuat apabila mengalami kegagalan dan berusaha untuk mengubah keadaan dengan belajar lebih baik.
- Tidak mudah tersinggung, sabar, dan berpikir positif terhadap orang lain
Sebenarnya wajar apabila seseorang terluka hatinya karena disepelekan atau disakiti orang lain dan jika terlalu mudah tersinggung dan marah tidak memiliki pengendalian yang baik. Orang yang menerima dirinya memiliki kemampuan mengendalikan emosi, sehingga tidak mudah marah dan tersinggung, hatinya tidak mudah dilukai tetapi berusaha bersabar dan berpikir positif terhadap orang lain.
- Mengendalikan kemarahan–kemarahan, pikiran–pikiran, dan emosinya secara benar
Ketika seseorang merasa jengkel dan emosinya muncul, dia akan meredam kemarahannya karena ia sadar bahwa hal tersebut tidak baik untuk dirinya. Orang yang menerima diri akan belajar untuk jujur terhadap diri sendiri termasuk pada pikiran–pikiran serta emosi–emosi yang dimilikinya, sehingga ia dapat mengungkap kemarahannya dengan baik dan benar.
- Hidupnya berorientasi saat ini dan masa yang akan datang
Seseorang yang ,memiliki penerimaan diri akan percaya baha dia dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Dia tidak akan mengingat dan menyesali hal – hal yang sudah terjadi di masa lalu, namun segala sesuatu yang dialaminya akan dianggap sebagai hikmah untuk belajar sesuatu dari kehidupannya yang lebih baik di masa kini.
- Tidak mengharapkan belas kasihan orang lain
Orang yang memiliki penerimaan diri mengetahui bahwa rasa bahagia yang benar bukan berasal dari orang lain, harta benda, jabatan, dan pendidikan yang dimilikinya, melainkan berawal dari penerimaan diri apa adanya dengan merasa cukup puas akan setiap hal yang dimilikinya.
Selain ciri–ciri di atas, Sheere (dalam Wrastari, 2003) mengemukakan orang yang menerima dirinya memiliki ciri–ciri:
- Mempunyai keyakinan akan kemampuannya untuk menghadapi kehidupannya.
- Menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia yang sederajat dengan orang lain.
- Berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya.
- Menerima pujian dan celaan secara obyektif.
- Tidak menyalahkan dirinya akan keterbatasan yang dimilikinya ataupun mengingkari kelebihannya.
Menurut Allport (dalam Wrastari, 2003), seseorang yang menerima dirinya akan memiliki ciri sebagai berikut:
- Memiliki gambaran positif tentang dirinya.
- Dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa frustasi atau kemarahannya.
- Dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka apabila orang lain memberikan kritikan.
- Dapat mengatur keadaan emosi mereka (seperti depresi, kemarahan, rasa bersalah, dan lain–lain).
- Mengekspresikan keyakinan dan perasaan dengan mempertimbangkan perasaan dan keadaan orang lain.
Ciri – ciri orang yang mau menerima dirinya, menurut Jhonson (dalam Wrastari, 2003) adalah:
- Menerima diri sendiri apa adanya.
- Tidak menolak diri sendiri, apabila memiliki kelebihan maupun kekurangan.
- Memiliki keyakinan bahwa untuk mencintai diri sendiri, maka seseorang tidak harus dicintai oleh orang lain dan dihargai oleh orang lain.
- Untuk merasa berharga, maka seseorang tidak perlu merasa benar – benar sempurna.
- Memiliki keyakinan bahwa diia mampu untuk menghasilkan kerja yang berguna.
Berdasarkan hal–hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri–ciri penerimaan diri yang dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui penerimaan diri adalah: tidak dikendalikan emosi yang berlebihan, tidak terlalu banyak mengeluh, tidak mudah menyerah, tidak mudah tersinggung, belajar mengendalikan kemarahan secara benar, tidak hidup dimasa lampau, tidak mengharapkan orang lain memenuhi atau membahagiakan semua kebutuhannya.