Apa hal yang paling menakutkan dalam sebuah hubungan?

Bagi siapa pun, menjalin sebuah hubungan serius yang penuh komitmen, merupakan sebuah tanggung jawab besar. Bukan hanyaa sekadar senang-senang aja, dalam hubungan tentu akan ada masa sulit yang harus bisa dilalui bersama. Tidak hanya pria, wanita pun memiliki pemikiran-pemikiran rumit soal menjalani hubungan serius.

Menjalin sebuah komitmen adalah suatu hal yang seharusnya dapat dijaga sekaligus belajar untuk saling menerima maupun memahami pasangan sendiri. Ketakutan-ketakutan dalam hubungan, kerap kali menimbulkan stigma-stigma seperti : takut dikecewakan, takut tidak dicintai, takut diselingkuhi dalam hubungan, takut tidak bisa menjadi apa yang diinginkan pasangan, takut salah pilihan ketika membangun sebuah komitmen dengan orang, bahkan takut jika tidak disetujui oleh orang tua disalah satu pihak.

Ketakutan-ketakutan seperti inilah, terkadang membuat baik pria maupun wanita selalu dihantui dengan rasa cemas. Untuk saya sendiri, saya sangat takut ketika dihadapkan dengan salah satu pihak dari keluarga tidak menyukai dengan pilihan yang dipilih. Karena untuk pengalaman saya pribadi, hal tersebut tidak bisa terelakkan. Meskipun, berulang kali sudah memberikan penjelasan dan meyakinkan pihak orang tua salah satu pihak. Namun akhirnya harus mengakhiri, dengan begitu sebuah komitmen bukanlah hanya ucapan, pembuktian saja melainkan juga kemantapan hati serta konsisten yang utama dalam mengambil keputusan agar tidak ada penyesalan dikemudian harinya.

Nah menurut kalian gimana nih? Ketakutan apasih yang paling membuat kalian bimbang dalam hubungan sendiri?

Mungkin ketakutan saya ini juga menjadi ketakutan banyak perempuan. Saya takut nantinya kalau orang tua dari pasangan saya tidak menyayangi saya, bertindak semena-mena, menganggap saya sebagai orang luar (bukan bagian keluarga setelah menikah). Hal tersebut yang paling saya khawatirkan dalam hubungan dengan pasangan saya.

Selain itu, ada kekhawatiran lain yang mungkin juga banyak dirasakan orang lain, yaitu takut kalau pasangan menjadi bosan dengan saya dan akhirnya malah berselingkuh dengan orang lain. Namun, saya selalu berdoa semoga saya dijauhkan dengan hal-hal buruk seperti itu dalam menjalin hubungan.

sama seperti kak @nanazz saya juga merasakan hal tersebut, oleh karenanya saya selalu berdoa dari sekarang agar mendapatkan mertua yang menyayangi saya sebagaimana ia menyayangi anaknya sendiri.

selain itu hal yang paling saya takuti adalah di selingkuhi, mungkin ini juga karena pengalaman pribadi saya sebelumnya ya sehingga saya takut untuk memulai hubungan baru karena selalu mikir nanti kalau diselingkuhi lagi bagaimana? sakit hati lagi? dan terus negatif thinking seperti itu.

mungkin saya perlu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan diri saya terlebih dahulu sebelum saya memulai hubungan baru dengan orang lain, karena saya tidak ingin calon pasangan saya juga kesulitan karena ketakutan saya sendiri.

1 Like

Menurut saya pribadi, ada satu dua hal yang boleh di bilang lumayan menakutkan dalam menjalin sebuah hubungan. Yang pertama adalah, saya takut jika pada suatu titik pasangan saya akan merasa bosan dengan saya dan kemudian berpaling kepada orang lain. Walaupun saya belum pernah mengalaminya hingga saat ini (saat SMA hingga sekarang, saya sudah berpacaran sebanyak dua kali), tetapi saya merasa takut jika saya tidak dicintai oleh pasangan saya sebagaimana saya mencintainya. saya merasa khawatir jika pada akhirnya setelah saya memberikan rasa cinta dan perhatian, pasangan saya berpaling meninggalkan saya untuk orang lain yang dianggapnya lebih baik dari pada saya. itulah sebabnya saya sampai saat ini belum berpacaran lagi dengan perempuan manapun walaupun sempat dekat dengan beberapa orang.

Kedua, tentunya saya takut jika orang tua dari pasangan saya tidak menyetujui hubungan saya dan pasangan saya. Hal ini tentu berkaitan dengan restu ketika saya dan pasangan saya seandainya ingin melanjutkan hubungan kami ke tahap yang lebih serius seperti pertunangan atau pernikahan. Restu dari kedua orang tua saya dan restu dari kedua orang tua pasangan saya adalah salah satu komponen yang amat penting untuk membawa sebuah hubungan ke jenjang yang lebih tinggi dan serius lagi. Menurut saya , ketika restu dari kedua belah pihak sudah di dapat, maka potensi konflik antara saya dengan calon mertua saya nanti akan semakin kecil dan hubungan saya dengan orang tua saya juga terjaga dengan baik. intinya adalah mendapatkan doa restu dapat menghindarkan saya dari kemungkinan masalah keluarga yang ada nanti sehingga hal - hal seperti inilah yang juga menjadi perhatian saya di dalam sebuah hubungan. kuncinya adalah memberikan impresi dan pembawaan yang baik kepada orang tua pasangan saya supaya mereka dapat memberikan restu dan kepercayaan kepada saya dalam menjaga putri mereka.

Hal - hal diatas adalah hal - hal utama yang menjadi perhatian saya dalam sebuah hubungan di samping dengan komitmen dan juga cinta.

Mungkin untuk saat ini aku hanya bisa menyampaikan ketakutan dalam hubungan berpacaran dan hanya antara pihak pasangan. Ketakutan yang umum sih menurutku, takut menjadi salah satu bukan satu-satunya untuk pasangan. Aku sangat tidak mentolerir adanya orang ketiga atau perselingkuhan diantara hubungan. Maka dari itu sebisa mungkin bersikap jujur dan terbuka terhadap apapun apalagi jika ada masalah di dalam hubungan yang dijalin.

Ketakutan kedua ku ketika masa break terutama yang meminta break nya adalah pasangan bukan diri kita. Aku baru sadar masa break memang memberikan kita istirahat, waktu berpikir, menghargai jarak ataupun tahap dalam memperbaiki hubungan. Akan tetapi, masa break yang tidak jelas ini, ya bisa dibilang dibuatnya sebuah “space” akan sedikitnya menjauhkan kita dengan pasangan. Bagaimana jika di masa break ternyata pasangan berpikir dan memilih untuk meninggalkan? Bagaimana jika di masa break ada orang lain yang datang ke pasangan kita? Bagaimana jika break yang harusnya “space” malah menciptakan “enter” artinya jarak yang semakin jauh?