Wisata ke Desa Adat Pasir Panjang, Sambangi 3 Tempat Menarik Ini

Rumah Betang Pasir Panjang

Rumah Betang merupakan Rumah Adat Dayak yang berbentuk rumah panggung dan panjang. Di zaman dulu, Rumah Betang didiami oleh beberapa keluarga dayak. Filosofinya yaitu agar ada hubungan saling keterikatan dan solidaritas antar keluarga.

Rumah Betang Pasir Panjang ini berlokasi di Desa Pasir Panjang dan di tepi Jalan Utama Pasir Panjang yang menghubungkan Pangkalan Bun ke Kota Pelabuhan Kumai, sehingga wisatawan dapat mengunjungi lokasi ini kapan saja.

Untuk masuk ke halaman sekitar Rumah Adat Pasir Panjang, tidak dipungut biaya. Wisatawan bisa berfoto-foto ria di sekitar halaman berumput. Di samping Rumah Adat Betang Pasir Panjang, terdapat semacam pendopo yang cukup luas.

Sungai Pasir Panjang

Di sungai ini wisatawan bisa mandi dan berenang. Sungai yang airnya berwarna merah kecokelatan, karena terkena akar-akar pepohonan di hulu sungai, ini ramai dikunjungi wisatawan saat akhir pekan atau hari libur.

Ada bagian yang dangkal dan bagian yang dalam. Anak-anak hingga orang dewasa bisa menikmati sungai ini sebab airnya mengalir tenang serta bersuhu dingin.

Jika wisatawan penat bermain air, ada beberapa pedagang kaki lima yang menjual jajanan dan minuman.

Makam Adat Dayak Kaharingan

Lokasi Makam Adat Dayak Kaharingan ini tidak begitu jauh dari Rumah Betang Pasir Panjang. Tidak sampai lima menit jika berjalan kaki.

Yang menarik, jika biasanya masyarakat dayak kaharingan pada umumnya melakukan upacaya kematian dengan upacara Tiwah (upacara untuk mengantarkan roh orang yang sudah meninggal dalam upacara selama beberapa hari), maka upacara kematian warga dayak Pasir Panjang hanya dikuburkan, seperti halnya warga muslim atau kristen.

Namun, perbedaannya ada pada cara membawa jenazah dari rumah ke pemakaman, yaitu peti mati yang sudah terdapat jenazah akan dikeluarkan melalui jendela rumahnya. Apabila jendela terlalu kecil, maka jendela itu akan dipotong agar peti mati bisa dikeluarkan.

Coba deh jalan jalan ke Sirkuit Lamantuha. Sirkuit Lamantuha berlokasi di belakang Rumah Adat Betang Pasir Panjang. Kira-kira sekitar 300 meter.

Lamantuha merupakan bahasa dayak yang bermakna kampung tua. Sebab desa ini sudah ada sejak kerajaan Kutaringin di Kabupaten Kotawaringin Barat, berdiri pada abad ke-17 masehi.

Sirkuit ini seringkali dipakai untuk kejuaraan Grass Track tingkat nasional. Para pebalap-pebalap lokal kerap berlatih di arena ini, yang bahkan disebut-sebut sebagai sirkuit Grass Track terbaik di Indonesia.

Gian Carlo Fiesta, pebalap muda asli Kabupaten Kotawaringin Barat, rutin berlatih di sirkuit kebanggaan ini.