Mungkin kita sudah sering mendengar istilah mahasiswa “kupu-kupu” atau “kuliah-pulang-kuliah-pulang” maupun mahasiswa “kura-kura” atau “kuliah-rapat-kuliah-rapat”. Memang kehidupan mahasiswa secara luas terbagi menjadi dua pihak tersebut. Mayoritas mahasiswa yang aktif berorganisasi berdalih bahwa mahasiswa yang hanya “kupu-kupu” itu memiliki kekurangan karena kita membutuhkan pengalaman berorganisasi sebagai bekal saat terjun di dunia kerja.
Namun, benarkah kita wajib memiliki pengalaman berorganisasi? Apakah mahasiswa yang “kupu-kupu” dipastikan akan memiliki kesempatan kerja yang lebih rendah atau kesulitan karena tidak memiliki pengalaman berorganisasi?
Menurutku antara penting dan tidak penting juga sih. Berorganisasi menurutku hanya sebuah wadah bagi sebagian orang untuk bisa mengalokasikan sebagian tenaga dan waktunya untuk ke arah yang lebih positif seperti pengadaan proker, acara, dan lain sebagainya. Dengan berorganisasi pula kita bisa bertemu dengan orang lain dengan berbagai latar belakang dan membangun relasi dengan mereka. Namun, memang terdapat perbedaan yang cukup kentara antara orang yang memiliki pengalaman berorganisasi dan orang yang tidak. Orang yang memiliki pengalaman organisasi dan menerapkan pengalamannya di kehidupan sehari-hari dengan baik akan lebih tertata pola pikirnya dibanding orang yang tidak.
Disisi lain, tak sedikit pula orang yang berorganisasi hanya untuk sekedar terlihat lebih keren dan bisa sok-sokan di depan orang lain saja. Kenapa saya berani memberikan pernyataan seperti ini? Ya karena saya juga sempat menggeluti dunia perorganisasian dan saya juga memiliki beberapa teman yang memiliki pengalaman berorganisasi. Menurut pendapatku, yang kelak dilihat dari seseorang di mata masyarakat adalah attitude nya terlebih dahulu, tidak peduli seberapa banyak pengalaman organisasi yang kalian punya. Percuma memiliki berbagai pengalaman organisasi, jadi panitia di acara A B C, mengaku punya banyak “kenalan” dimana-mana, tapi attitude nya 0. Intinya, apabila kalian sudah mantap untuk terjun dalam dunia pengorganisasisan, kalian juga harus konsekuen dengan pilihan tersebut, ambil benefit sebanyak-banyaknya ketika kalian berorganisasi, dan gunakan pengalaman berorganisasi kalian sebaik-baiknya di kehidupan sehari-hari.
Ya, menurut aku memiliki pengalaman beorganisasi itu penting dan wajib. Kenapa? Karena menurut aku dari organisasi, banyak pengalaman dan ilmu yang gak bisa diperoleh di bangku kelas pada saat kuliah. Berdasarkan pengalaman aku pribadi, banyak banget manfaat yang aku peroleh dari mengikuti kegiatan organisasi, diantaranya adalah meningkatkan kemampuan dalam memanage waktu, meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi, melatih kepemimpinan, menambah relasi dari berbagai jurusan, serta dapaat meningkatkan dan memepertajam bakat yang aku punya.
Berdasarkan artikel yang aku baca, berikut merupakan keuntugan memiliki pengalaman organisasi, yang diantaranya adalah:
Memperkaya pengalaman di CV
Aktif berorganisasi di kampus dapat menunjukkan bahwa kita telah berkontribusi untuk lingkungan melakui kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi.
Memberi bekal soft skill gratis
Soft skills yang akan didapat ntara lain adalah kemampuan mengatur waktu, komunikasi, berkerja sama dengan orang lain, kemampuan adaptasi, kemampuan mengontrol diri, dan sebagainya.
Kemampuan bersosialisasi teruji
DI organisasi, kita dapat dilatih untuk menghadapi banyak orang dengan beragam karakter. Tanpa disadari kita akan belajar berinteraksi dengan orang baru yang memiliki latar belakang yang berbeda, bahkan belajar bagaimana bekerja sama dengan orang yang memiliki sifat beda untuk mencapai tujuan bersama.
Mengenali bakat
Kegiatan organisasi dapat mengasah minat dan bakat yang kita miliki.
Lebih banyak praktek ketimbang teori
Ketika di dalam organisasi, delapan puluh persen adalah hal-hal yang bersifat praktik. Dan saat di dunia kerja, kemampuan mewujudkan teori menjadi eksekusi adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan.
