Tujuh Cara Jitu Sucikan Qolbu

hati 2

Dunia ibarat panggung kehidupan, semua dalam pengawasan-Nya. Mana yang akan kita pilih, berakhir baik atau buruk? itu semua kita yang menentukan. Layaknya aktor yang sedang berperan di atas panggung, tak ada yang dapat kita lakukan kecuali menampilkan yang terbaik.

Filosofi beribadah diibaratkan seperti bertamu, berpakaian rapih dan membawa sesuatu untuk tuan rumah. Begitupun dalam beribadah, jika juga bertamu ke rumah Allah dengan pakaian rapi dan bersih serta membawa sesuatu yaitu hati yang suci, hati yang terbaik untuk Allah SWT. Mengapa demikian? Sebab hati yang bersih merupakan figur muslim yang utama.

Orang yang hatinya bersih senantiasa takut kepada Allah SWT sebab hati yang bersihi akan selalu memancarkan sikap dan perilaku yang suci. Begitupun dalam tutur kata, orang yang hatinya suci akan mengeluarkan kata-kata yang baik ibarat makanan yang lezat dinikmati, menentramkan dan menenangkan jiwa. Selain dalam perkataan, cerminan hati yang suci akan terpancar dalam perilaku, hati yang bersih dan suci akan memiliki sikap santun, tulus dan terpuji. Dapat dilihat dikehidupannya segalanya dijalani dan di syukuri karena mempunyai sikap sabar.

Mempunyai hati yang suci dan bersih tentunya tidak mudah, butuh perjuangan dan pengorbanan sepanjang waktu, karena konsisten pada suatu hal jauh lebih sulit daripada menaikan atau menurunkan hal tersebut. Kadang kala orang lain tak sengaja mengotori hati, maka kita harus dengan cepat membersihkannya. Setiap muslim dianjurkan membaca istigfar agar hati kembali dalam keadaan bersih.

Allah berfirman dalam surat Assyuara ayat 87-89 yang artinya :

“dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”.

Dari ayat di atas jelas bahwa memiliki hati yang bersih dan suci merupakan keutamaan utama umat muslim, karena hanya dengan hati yang bersih kita bisa menghadap Allah SWT. Ketika di hari kiamat nanti, semua perhiasan dunia tidak akan berguna kecuali hati yang bersih yang dapat memancarkan semua amal perbuatan kita di dunia.
Dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak ujian dari Allah yang bertujuan untuk menguji keimanan kita agar senantiasa mencapai ridhonya Allah dan menjadi jalan untuk kita menuju surgan-Nya. Adakalanya kita menjadi tidak ikhlas atau menyalahkan keadaan ketika mendapatkan ujian dari Allah. Itulah yang menyebabkan kadar keimanan kita berkurang, yakni kadar keimanan dalam beribada kepada Allah atau dalam berbuat baik kepada sesama umat manusia.

Ketika ada orang yang berbuat zalim, kadang kita menganggap bahwa hidup ini tidak adil sehingga dendam dan penyakit hati dengan mudah masuk dalam jiwa. Sesungguhnya itulah yang membuat hati menjadi tidak tenang. Dendam adalah sifat yang merusak kesucian hati dan dengan mudah mempengaruhi kehidupan kita. Orang yang mempunyai sifat dendam tidak akan pernaah berpikir bahwa yang orang lain lakukan iitu baik, karena hati yang kotor tidak menerima keadaan baik apapun.

Agar kita menjalani kehidupan dengan tenang, tentu kita harus punya cara khusus sebagai umat muslim agar senantiasa mempunyai hati yang suci dan bersih. Berikut adalah hal-hal yang harus diterapkan oleh kita semu:

  1. Sabar
    Sabar adalah induk dari segala sifat yang dimiliki umat muslim. Allah Ta’ala berfirman tentang mencari ketenangan dalam islam: “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153). Kesabaran seseorang seringkali menjadi gambaran keimanan yang nyata. Orang lain akan melihat dan menilai kondisi hati kita yang nampak dari luar melalui kesabaran, sedangkan Allah juga menilai dari luar dan dalam. Maka sabar itu kunci memiliki hati yang bersih dan suci.

  2. Mengadu kepada Allah
    Allah berfirman : Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5). Tidak ada tempat manapun yang akan menjadi penolong kita ketika dalam keadaan terpuruk. Mengadu kepada Allah menjadi solusi mempunyai ketenangan batin dan jiwa. Allah maha mendengar semua masalah-masalah yang kita utarakan. Maka dari itu jangan sungkan mengadu kepada Allah sebanyak apapun.

  3. Berprasangka baik
    Cara mensucikan hati kita adalah dengan mentransfer kalimat-kalimat baik sehingga menimbulkan prasangka baik. Sebagaimana firman Allah :“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6). Berprasangka baik membuat hati kita semakin bersih dari hal-hal yang membuat hati kita kotor. Kadang adakalanya kita sempat punya pikiran selalu mengganggu kehidupan kita, oleh karena itu bersihkanlah dengan berprasangka baik kepada Allah dan manusia.

  4. Lebih khusyu dalam shalat
    Sahalat itu tiang agama, orang yang mendirikan shalat senantiasa harus punya hati yang bersih agar dapat menhgadap Allah SWT. Shalat ini adalah latihan kita untuk terus mensucikan hati. Dengan terbiasa melakukan shalat secara khusyu, maka semakin tenang pula hati kita, karena shalat juga sebagai evaluasi pembersihan diri dari segala aktivitas kita selama sehari penuh.

  5. Dzikir
    Setiap manusia mempunyai hati, sama seperti binantang. Namun apakah hati kita sama dengan binatang? Hal yang membedakan hati kita dengan hati binatang adalah hati kita senantiasa berdzikir menyebut nama Allah sepanjang hidup. Sesuai firman Allah : “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28). Hidup kita bukan ukuran tahun, bukan pula ukuran bulan, minggu bahkan hari, tapi ukuran detik. Maka senantiasalah kita berdzikir selama jantung kita masih berdetak. Karena sepanjang hidup kita hanya untuk menyembah dan menyebut nama Allah SWT.

  6. Mengingat semua akan mendapat balasan dari Allah
    Apa yang kita lakukan senantiasa akan kembali kepada diri kita sendiri. ”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton (balasan)nya. serta Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dirinya bakal menonton (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8). Hidup ini penuh perhitungan, sekecil apapun dosa yang kita perbuat akan mendapat ganjarannya dan sekecil apapun amal perbuatan kita juga akan mendapat balasannya. Jadi jika kita merasa terzalimi dengan kata-kata kasar, percayalah semua akan kembali kepada Allah.

  7. Berwudhu
    Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah bertanya kepada Bilal ketika shalat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau amalkan dalam Islam, karena aku sungguh telah mendengar gemerincing sandalmu di tengah- tengahku dalam surga.” Bilal berkata, “Aku tidaklah mengamalkan amalan yang paling kuharapkan di sisiku, hanya aku tidaklah bersuci di waktu malam atau siang, kecuali aku shalat bersama wudhu itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku.” (HR Bukhari). Keutamaan bewudhu itu sangat penting, shalat tidak akan sah apabila tidak ada wudhu, membaca Al-Qur’an harus dalam keadaan berwudhu dan masih banyak lagi ibdah lain yang diawali dengan wudhu, oleh karena itu kita dianjurkan menjaga wudhu dengan baik. 5x sholat fardhu sudah melaksanakan 5x wudhu ditambah dengan ibadah sunnah yang lain . Dengan berwudhu kita juga sekaligus mensucikan hati dan pikiran kira, membersihkan semua anggota tubuh dari najis dan dosa kita selama sehari penuh.

Ada banyak cara yang dapat membuat hati kita selau suci dan bersih. Kesucian hati merupakan ciri utama umat muslim. Dengan mempunyai hati yang suci dan bersih tidak hanya di akhirat , di duniapun akan menilai kita sebagai umat muslim yang senantiasa suci hati dan suci pikiran.

1 Like