Tips Memilih Makanan untuk Gastroparesis, Agar Perut Tak Terasa Penuh


Sering merasa kembung, nyeri perut, serta mual dan muntah? Mungkin Anda mengalami gastroparesis. Gastroparesis adalah gangguan kesehatan yang menyebabkan lambatnya pengosongan lambung, sehingga menimbulkan berbagai gejala. Nah, bila hal ini terjadi tentu apapun aktivitas yang Anda lakukan jadi berantakan. Maka itu, untuk mengatasi dan mencegah kondisi ini, Anda dapat mengubah, memilih, serta mengatur makanan yang tepat. Lalu, bagaimana panduan makanan untuk gastroparesis?

Menurut International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders, penanganan untuk gastroparesis utamanya dilakukan dengan perubahan pola makan, dan diikuti dengan obat-obatan sebagai pilihan tambahannya.

Makan dalam porsi kecil
Dengan sedikitnya makanan yang masuk, ini akan membantu meringankan kerja perut untuk mengosongkan lambung. Porsi kecil ini juga dapat membantu mencegah terjadinya perut kembung pada orang dengan gastroparesis.

Karena porsi makanan harus kecil, maka orang dengan gastroparesis membutuhkan waktu makan sekitar 6 kali atau lebih dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Makanan harus dikunyah dengan sangat baik
Orang dengan gastroparesis harus mengunyah makanannya sampai benar-benar halus. Mereka tidak bisa sembarangan mengunyah seperti orang pada umumnya, yang hanya beberapa kali dikunyah langsung ditelan.

Ketika makanan yang masuk masih dalam bentuk yang besar karena kurang dikunyah, maka ini akan memperberat kerja organ pencernaan di dalam tubuh. Makanan yang tidak terurai dengan benar dalam perut akan semakin menyulitkan perpindahan makanan dari lambung ke dalam usus kecil.

Hindari berbaring selama dan setelah makan
Makan sambil berbaring bisa menunda pengosongan lambung. Bahkan, Anda harus menunggu hingga tiga jam setelah makan jika ingin berbaring, agar makanan bisa dicerna.

Sulitnya mengosongkan lambung saat berbaring disebabkan oleh adanya pengaruh dari gaya gravitasi. Berbaring saat atau setelah makan menyebabkan terjadinya refluks (naiknya) asam lambung ke mulut. Kondisi ini akan semakin memperberat orang dengan gastroparesis untuk mengosongkan lambungnya setelah makan.

Mengonsumsi suplemen harian
Kebanyakan orang dengan gastroparesis memiliki risiko besar mengalami kekurangan zat gizi. Oleh karena itu, beberapa orang dengan gastroparesis dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen multivitamin dan multimineral setiap hari untuk mencegah kekurangan zat gizi, atau untuk menjaga kondisi kekurangan gizinya semakin memburuk.

Makanan berbentuk cair
Jika mengurangi ukuran makan tidak berfungsi, melunakan makanan juga masih menimbulkan gejala yang semakin parah, langkah selanjutnya lumatkan makanan dengan blender dan buat makanan tersebut hingga memiliki tekstur yang cair. Agar lebih mudah diterima tubuh dan mencegah terjadinya kekurangan zat gizi.

Orang dengan gastroparesis lebih mudah menolerir cairan dibandingkan makanan padat. Pengosongan cairan di perut berbeda caranya dengan pengosongan makanan padat di dalam perut sehingga lebih mudah diterima oleh penderita gastroparesis.

Batasi makanan mengandung lemak tinggi
Makanan untuk gastroparesis yang kurang baik adalah makanan berlemak tinggi. Sebab, lemak dapat menunda pengosongan makanan di dalam lambung, sehingga makanan jenis ini perlu dibatasi. Namun bukan berarti dilarang mengonsumsi lemak, lemak tetap dibutuhkan oleh karena itu pilihlah makanan mengandung lemak sehat.

Cairan yang mengandung lemak seperti smoothie atau milkshake lebih mudah dicerna daripada lemak dalam makanan padat. Membatasi daging berlemak dan produk susu yang berlemak tinggi juga dapat membantu mengurangi keparahan gejalanya yang muncul.

Jalani diet rendah serat
Serat pada dasarnya dibutuhkan oleh tubuh. Namun, serat ini harus diperhatikan khususnya untuk orang dengan gastroparesis yang memiliki gangguan dalam pencernaan.

Serat menunda pengosongan lambung dan mengikat zat dan berkumpul membentuk formasi bernama benzoar, sehingga ini dapat menimbulkan penyumbatan di lambung orang dengan gastroparesis.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan dengan serat tinggi dan keras seperti:

  • Kacang-kacangan atau kacang kering (kacang panggang, kacang polong, lentil, kacang hitam, kacang merah, kacang kedelai, kacang gurbanzo, kacang navy)
  • Sereal gandum utuh
  • Buah-buahan (blackberry,clueberry, jeruk, strawbery, kiwi, apel)
  • Buah kering (aprikot, kurma, buah ara, plum, kismis)
  • Sayuran (brokoli)
  • Popcorn

Sumber : hellosehat.com