Tips : 3 Alasan Ingin Berkunjung ke Amazon, Sekali Seumur Hidup!

Amazon termasuk dalam salah satu keajaiban alam di dunia

Tahun 2011, Amazon ditetapkan sebagai New 7 Wonders of Nature. Wilayah Amazon sendiri terdiri dari luas hutan hujan tropis yang mencapai 5,5 juta yang dialiri sungai sepanjang 6.992 kilometer.

Amazon menyimpan biodiversitas yang amat kaya. Tak heran, hutan hujan Amazon disebut sebagai paru-paru dunia.

Selain itu, sungai Amazon sendiri merupakan sungai tertua kedelapan di dunia. Aliran sungai ini terbentuk sejak 200 juta tahun yang lalu.

Menginap di lodge di tengah hutan

Amazon memang terdiri dari hutan dan sungai. Tapi, Amazon memang menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan. Jadi, sudah ada banyak lodge yang berdiri di dataran tinggi di hutan Amazon.

Bagaimana soal fasilitas? Pastinya gak ada listrik, koneksi internet, dan sambungan telepon. Fasilitas dasar seperti tempat tidur dan kelambu (di sana banyak nyamuk) dan kamar mandi pasti tersedia di sana.

Soal makanan? Setiap koki di lodge sudah terbiasa menyajikan makanan lezat yang diolah dari bahan-bahan makanan yang mudah ditemukan di Amazon.

Bertemu dengan hewan-hewan khas Amazon

Kamu pernah mendengar hewan khas apa saja yang hidup di Amazon? Mungkin kamu hanya familiar dengan ular anaconda dan ikan piranha. Padahal, ketika kamu berkunjung ke Amazon, kamu juga bisa menemukan spesies seperti burung woodpecker, monyet squirrel, hingga lumba-lumba berwarna merah jambu.

Selain itu, menurut orang-orang asli sana, hewan yang hidup di siang dan malam hari di Amazon pasti berbeda. Wah, makin penasaran nih!

image

Disana kamu bisa Bertemu dengan penduduk asli Amazon. Sekitar satu juta penduduk asli yang terbagi dalam 400 suku masih menjadikan hutan Amazon sebagai tempat mereka hidup dan bermukim. Mereka adalah indigenous people yang hidup dan menghidupi Amazon. Sebagian dari mereka sudah berkontak dengan dunia luar sejak 500 tahun lalu, sedangkan sebagian lainnya belum.

Suku Yagua adalah salah satu suku yang mendiami hutan Amazon di wilayah Peru yang sudah berkontak dengan dunia luar. Kaum laki-laki dewasa Yagua hanya mengenakan rok berbahan rumbia, sedangkan perempuan hanya membalut tubuh bagian bawah dengan kain berwarna merah. Sementara, anak-anak kecilnya tak mengenakan apa-apa.

Tapi, ada juga lho penduduk asli Amazon yang sudah memakai baju. Menurut cerita perempuan blogger Trinity Traveler yang pernah berkunjung ke Amazon, penduduk di San Juan de Huashalado sudah mengenal sekolah, punya lapangan dan gedung pertemuan, dan gereja.

Mata pencahariannya, tak sedikit anak mudanya bekerja di lodge sekitar Amazon.