The Book Thief (2013)

Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama, “The Book Thief” yang menceritakan tentang seorang gadis berusia 10 tahun bernama Liesel Meminger yang hidup di Jerman pada masa perang dunia ke II.

Plot singkat
Ketika dalam perjalanan menuju rumah orang tua asuhnya, adik Liesel meninggal dan harus dimakamkan disamping rel kereta ketika mereka tiba di Jerman. Pada saat itu, Liesel mencuri buku pertamanya yang berjudul The Grave Digger’s Handbook yang jatuh dari saku penggali kubur. Lalu ia membawa buku tersebut ke rumah barunya secara diam-diam.

Liesel tidak dapat membaca maupun menulis. Hal ini diketahui oleh Hanz (ayah asuh Liesel) dan mulai mengajarinya membaca buku yang ia curi sebelumnya. Liesel menjadi tertarik untuk membaca apapun.

Pada saat upacara pembakaran buku (Nazi book burning) yang dilakukan oleh Nazi, Liesel merasa sedih karena harus melihat begitu banyak buku yang dilahap oleh api. Ketika upacara selesai, ia mengambil buku yang masih utuh dari sisa-sia pembakaran. Dan hal itu sempat dilihat oleh seseorang.

Pada masa itu, keluarga barunya dilanda dengan terror dari rezim Nazi ketika mereka harus melindungi seorang Yahudi bernama Max. Max membantu Liesel untuk menulis cerita, pada awalnya, cerita yang ia tulis adalah tentang keadaan sehari-hari. Ia menyadari bahwa dengan the power of words, ia mampu memberikan perubahan melalui cerita-cerita yang ia tulis. Dan pada akhir cerita, narator menjelaskan bahwa akhirnya Liesel menjadi seorang penulis buku.

Quote film

“I never understood the meaning of the word Hope. But I’m about to meet the people who will change all that” - Liesel Meminger

“Words are life, Liesel. All those pages, they’re for you to fill” - Max Vandenburg

In my job, I’m always seeing humans at their best, and their worst. I see their ugliness, and their beauty. And I wonder how the same thing can be both" - Death