Strict parents buat anak jadi sering bohong, apa iya?

A-Strict-Parents

Setiap orang tua mempunyai cara tersendiri untuk mendidik anak-anaknya. Ada yang menerapkan pola kedisiplinan yang tinggi, ada pula orang tua yang sangat membebaskan anaknya terhadap pilihan yang disukai anak tersebut. Dikutip dari Parentingforbrain, dalam ilmu psikologi strict parents atau orang tua yang ketat diartikan sebagai orang tua yang menempatkan standar dan tuntutan yang tinggi terhadap anak-anaknya. Termasuk menjadi orang tua yang overprotektif terhadap segala kegiatan anak.

Orang tua yang overprotektif biasanya terlibat secara berlebihan dalam kehidupan anak. Contohnya, aktivitas atau pergerakan anak akan sangat dibatasi, selalu menentukan pilihan untuk anak, membuat peraturan yang sangat ketat, hingga menuntut anak secara berlebihan untuk berprestasi. Hal tersebut tentunya membuat anak merasa tidak memiliki ruang gerak, dan berpotensi untuk melakukan tindakan negatif seperti berbohong.

Menurut Youdics benarkan karena memiliki orang tua yang ketat membuat anak menjadi pembohong?

Reference

Khoiriyah, Nur Farihatul. 2021. “Strict Parents”, Jangankan Pacaran, Izin Main Saja Susah. Kompasiana.

Strict parents merupakan salah satu bagian dari gaya pola asuh otoritarian. Gaya pola asuh otoriter, memiliki ciri adanya tuntutan yang tinggi dan tingkat responsivitas yang rendah, yang merepresentasikan kontrol sepenuhnya oleh orangtua terhadap anak (Schroeder & Mowen, 2014). Orangtua yang menerapkan pola asuh otoritarian memiliki karakteristik sebagai berikut (Cherrry, 2020):

  • Adanya tuntutan yang tinggi kepada anak, tetapi anak tidak diberikan penjelasan yang mendetail terkait tuntutan tersebut
  • Orangtua seringkali bersikap dingin, menyendiri, dan kasar. Mereka lebih cenderung mengomel atau meneriaki anak-anak mereka daripada menawarkan dorongan dan pujian
  • Terkadang tidak segan-segan menggunakan hukuman fisik ketika aturan dilanggar oleh anak. Anak pun tidak diberikan alasan yang jelas mengapa mereka harus menerima hukuman tersebut
  • Tidak membiarkan anak untuk memilih pilihan mereka sendiri
  • Kurangnya kepercayaan terhadap anak mereka
  • Kurangnya kesabaran dalam menghadapi perilaku yang buruk
  • Menggunakan kata-kata yang kasar dan tidak enak didengar

Kebanyakan strict parent memiliki karakteristik diatas. Peraturan yang mereka berikan ke anak seringkali sewenang-wenang. Strict parent tidak mengizinkan anak-anak mereka untuk menyuarakan pendapat mereka atau mempertanyakan keputusan oyang telah mereka tetapkan.

Pola asuh yang mereka terapkan ini, dapat memberikan efek yang buruk terhadap anak. Efek yang mungkin akan dialami anak adalah (Pamela, 2021):

  • Anak-anak akan lebih mungkin merasa tidak bahagia dan menderita depresi
  • Anak-anak akan cenderung memiliki masalah perilaku antisosial seperti memberontak, lekas marah, perilaku agresi, dan terlibat dalam kenakalan
  • Anak-anak akan menjadi aktor dan pembohong yang baik. Peraturan yang terlalu ketat dan tegas dapat membuat anak menjadi licik. Mereka akan berperilaku menjadi anak baik saat di rumah. Namun, akan berperilaku berbeda saat orangtua tidak mengawasi mereka. Selain itu, anak juga akan pandai berbohong dan menyembunyikan sesuatu agar mereka tidak mendapatkan masalah
  • Anak juga akan memiliki harga diri yang rendah serta kurangnya percaya diri untuk mengambil keputusan
  • Anak akan mengalami kesejahteraan psikologis yang buruk

Sehingga dapat disimpulkan bahwa strict parents dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap anak juga perkembangan anak akan menjadi terhambat.

Referensi

Cherrry, K. (2020, June 28). 8 Characteristics of Authoritarian Parenting . https://doi.org/10.1016/J.LINDIF.2016.06.026

Pamela. (2021, June 24). Strict Parents – What’s Wrong With Them . American Psychological Association. APA PsycNet

Schroeder, R. D., & Mowen, T. J. (2014). Parenting Style Transitions and Delinquency: Youth & Society , 46 (2), 228–254. https://doi.org/10.1177/0044118X12469041

1 Like