Simplisia lipida apa yang banyak digunakan dalam bidang farmasi?

image

Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.

Simplisia lipida apa yang banyak digunakan dalam bidang farmasi ?

Simplisia lipida yang banyak digunakan dalam bidang farmasi antara lain: minyak lemak (fixed oils), lemak (fat) lilin (wax).

MINYAK LEMAK DAN LEMAK


Minyak lemak dan lemak yang berasal dari tanaman diperoleh dari sistem pemerasan (hydraulic pressed). Jika yang dilakukan adalah pemerasan dingin maka minyak yang dihasilkan disebut dengan virgin oil, namun apabila sistem pemerasannya adalah pemerasan panas maka minyak yang dihasilkan disebut dengan hot pressed oil. Seringkali pelarut organik yang digunakan untuk proses ekstraksi minyak tersebut. Minyak yang berasal dari lemak hewan dipisahkan dari jaringan hewan dengan sistem pemanasan dengan atau tanpa tekanan. Panas akan membuat lemak menjadi leleh, sehingga lemak yang leleh tersebut akan naik ke permukaan dan kemudian siap disaring dengan proses dekantasi untuk mendapatkan minyak.

Penggunaan minyak lemak dan lemak pada bidang kefarmasian biasanya digunakan sebagai bahan pelembut (emolien).

Bisanya dalam bentuk aslinya atau sudah diubah ke dalam bentuk emulsi sebagai bahan pembawa atau pengemulsi. Contohnya adalah minyak castor. Penggunaan lainnya adalah sebagai bahan pembuatan sabun, bahan pembuat cat, pernis, lubrikan. Lipid juga merupakan sumber makanan yang penting, sifatnya yang mempunyai nilai kalori tinggi dan tekanan osmotiknya yang rendah membuatnya sering dijadikan sebagai bahan obat parenteral. Selain itu asam lemak juga digunakan sebagai agen antifungal topical, suplemen diet dan produk farmasi lain.zat tambahan.

Rumus umun dari minyak lemak dan lemak adalah:

Penggolongan minyak lemak berdasarkan kemampuannya dalam mengabsorbsi oksigen di udara:

  1. Minyak-minyak yang dapat mengering
  2. Minyak-minyak yang semi mengering
  3. Minyak-minyak yang tidak dapat mengering Contoh-contoh minyak lemak, antara lain:

1. Oleum Ricini (Minyak Jarak)

Berasal dari tanaman Ricinus comunis (Euphorbiaceae). Ricinus dalam bahasa latin berarti kutu. Biji kastor mengandung 45-55% minyak lemak, dimana 20%nya merupakan protein yang tediri dari globulin, albumin, nucleoalbumin, glikoprotein, ricin, alkaloid, ricinine dan beberapa enzim lainnya. Oleum ricini adalah minyak lemak yang dihasilkan dari pemerasan dingin (cold pressed). Dimana minyak yang dihasilkan berwarna kuning pucat, transparan, cair dan mempunyai bau yang khas.

Oleum ricini merupakan stimulan pencahar dengan dosis lazim 15 sampai 60 ml. Ricinoleic acid adalah bahan pembuat vaginal jelly untuk menjaga keasaman pada daerah vagina. Oleum ricini juga merupakan bahan pembuat sabun, lubrikan mesin, dan bahan pengeras pada industri kefarmasian.

2. Oleum Olivarum (Minyak Zaitun)

Berasal dari tanamanOlea europea (Oleaceae). Minyak zaitun disebut juga sweet oil. Nama Olea berasal dari bahasa latin oliva, yang berarti minyak atau elaion dari bahasa Yunani yang berarti minyak. Minyak zaitun berasal dari Palestina, kemudian dibudidayakan disekitar laut tengah.

Minyak zaitun berwarna kuning pucat atau hijau muda, baunya tidak menyengat tapi berkarakteristik dan rasanya sedikit tajam. Minyak zaitun laryt terhadap eter, karbon disulfida, kloroform dan sedikit larut pada alkohol. Mengandung asam oleat, asam palmitat, dan asam linoleat.

Kegunaannnya adalah untuk pembuatan sabun, plester koyo, emolien, demulsen, laksative dan minyak dalam salad.

3. Oleum Sesami (Minyak wijen)

Berasal dari tanamanSesamum indicum(Pedaliaceae). Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji Sesamum indicum L. Bijinya sendiri yaitu Sesami Semen berbentuk kecil, rata, oval, lembut dan berwarna kuning atau coklat kemerahan. Rasanya manis dan berminyak. Minyak sesami ini berwarna kuning pucat, berbentuk cair, tidak berbau dan rasanya tajam.

Kandungan : minyak sesami adalah campuran gliserida bersama dengan beberapa asam, antara lainoleic dan linoleic (43%), palmitat (9%), dan stearat (9%). Stabilitas yang baik pada minyak ini dikarenakan adanya kandungan sesamol, dimana sesamol diproduksi dari hidrolisis sesamolin. Kegunaan minyak ini adalah untuk pelarut pada injeksi intramuskular, laksative, demulsen, dan emolien.

SIMPLISIA LEMAK (FAT)


1. Minyak Cacao

Disebut juga cocoa butter. Berasal dari tanamanTheobroma cacao(Sterculiaceae). Minyak Cacao adalah lemak yang berasal dari biji T. cacao yang dikeringkan. Berwarna kekuningan dengan endapan putih, bau yang khas dan rasa seperti coklat. Leleh pada suhu 30-35ÂșC. Minyak Cacao terdiri dari campuran gliserida dengan bebrapa komponen asam, seperti asam oleat, asam stearate, asam palmitat dan asam linoleat. Kegunaannya adalahsebagai basis supositoria.

2. Lanolin

Lanolin merupakan suatu zat yang menyerupai lemak berasal dari bulu domba. Lanolin terdiri dari 25- 30% air, oleh karena itu disebut dengan hydrous wool fat.Lanolin berwarna putih kekuningan, bau yang khas dan menyerupai seperti salep. Lanolin mengandung ester lanopalmitic, lanoceric, carnaubic, oleic, myristic, dan asam lemak lain. Kegunaannya adalah sebagaibahan kosmetik, salep dan krim. Adanya kontraindikasi untuk orang-orang yang hipersensitif.

LILIN (WAX)


Lilin (wax) adalah ester dari rantai panjang gugus alkohol dan asam lemak.Di dalam tanaman, lilin ditemukan diantara jaringan epidermis luar, terutama pada daun dan buah. Fungsi dari lilin adalah sebagai proteksi terhadap penetrasi dari air. Serangga juga mengeluarkan lilin untuk berbagai tujun. Carnauba wax dan bayberry wax adalah contoh dari lilin yang berasal dari tanaman, dan beeswax adalah contoh dari lilin yang dihasilkan serangga. Kegunaan lilin dalam bidang farmasi adalah untuk pengeras dalam sediaan kosmetik dan krim. Lilin juga biasa digunakan untuk protective coating.

1. Lilin Spermaceti

Lilin spermaceti ditemukan dalam rongga kepala dan sperma ikan paus (Physeter macrocephalus Linne). Spermaceti terdiri dari campuran ester heksadesil dari asam lemak. Heksadesil dodecanoate (setil laurate), heksadesil tetradecanoate (setil miristate), heksadesil heksadecanoate (setil palmitat) dan heksadesil octadecanoate (setil stearate). Kegunaan pada sediaan farmasi adalah sebagi emolien dan bahan pembuatan krim atau kosmetik.

2. Lilin Carnauba

Lilin ini terdapat pada daunCopernicia prunifera(Famili Palmae) Lilin ini terdiri dari alkil ester (80%), myricyl cerotate, alkohol monohidrat (10%), lakton, resin. Kegunannya adalah sebagaibahan pembuatan lilin, pemulas bahan furniture, pemulas bahan dari kulit, dan sebagai basis salep.

Sumber :
Lully Hanni Endarini, Farmakognisi dan Fitokimia, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan