Siapa sajakah yang mengaku sebagai nabi di zaman Rasulullah Saw ?

Banyak orang yang mengaku nabi ketika di jaman Rasullullah saw, banyak yang dengan maksud untuk mengolok-olok nabi. Siapa sajakah yang mengaku sebagai nabi di zaman Rasulullah Saw?

Di zaman Rasulullah Saw, terdapat beberapa orang yang mengaku sebagai nabi. Beberapa di antaranya adalah :

Musailamah bin Tsamamah

Pada suatu hari Musailamah bin Tsamamah yang juga dikenal dengan Abu Tsamamah bersama sekelompok orang lainnya pergi menemui nabi, lalu ia berkata kepada sang nabi:

“Jika engkau bersedia menyerahkan segala perkara dan urusanmu setelahmu kepadaku (jika engkau jadikan aku sebagai penggantimu) maka aku akan mengikutimu. Nabi menghadap kepadanya sedang di tangannya ada setangkai daun kurma lalu berkata: “Jika engkau meminta apa yang di tanganku dengan cara seperti ini aku tidak akan memberikannya. Janganlah bermusuhan dalam perkaramu dengan apa yang telah ditentukan Tuhan untukmu. Jika engkau berpaling Tuhan akan memutus apa yang di belakangmu. Dan Aku sungguh melihatmu saat ini seperti yang kulihat dalam mimpiku.”

Setelah kejadian itu saat ia kembali ke kaumnya ia mengaku sebagai nabi dan mengaku bahwa ia bekerja sama dengan nabi dalam kenabian. Yakni ia tidak mengingkari nabi Muhammad Saw, namun ia mengaku nabi sama seperti halnya Rasulullah Saw.

Tak lama kemudian setelah ia berhasil mengumpulkan pengikutnya, ia menulis surat untuk Rasulullah Saw: “Dari Musailamah sang nabi untuk Muhammad sang nabi, salam bagimu. Amma ba’du. Sesungguhnya aku dan engkau sama-sama berandil dalam perkara kenabian ini. Separuh dari dunia adalah milikku dan separuh lainnya milik Quraisy. Namun Quraisy telah melampaui batas.” Rasulullah Saw dalam menjawab suratnya menulis: “Dari Muhammad Rasulullah Saw kepada Musailamah sang pembohong. Salam untuk orang yang mengikuti jalan yang benar. Amma ba’du. “Dunia ini milik Allah swt yang Ia berikan kepada siapapun dari hamba-Nya yang Ia kehendaki. Dan akhir yang baik adalah untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-A’raf [7]: 128)”

Diriwayatkan pula Rasulullah Saw mengutus seseorang bernama Habib bin Zahra kepada Musailamah. Musailamah berkata kepadanya: “Apakah kau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?” Habib berkata: “Ya”. Lalu ia bertanya lagi: “Apakah kau bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?” Habib menjawab: “Aku tuli dan bisu.” Perkataan-perkataan itu diulang beberapa kali. Akhirnya Musailamah membunuhnya dan memotong-motong tubuhnya.

Disebutkan juga bahwa Musailamah sang pembohong menawan dua orang dari sahabat nabi dan berkata kepada salah satunya: “Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?” Ia menjawab: “Ya.” Kemudian ia bertanya lagi: “Apakah engkau juga bersaksi atas risalahku?” Ia menjawab: “Ya.” Lalu setelah itu ia membebaskannya. Tak lama kemudian ia menanyai sahabat nabi yang kedua: “Apakah kau bersaksi atas risalah yang diemban nabi Muhammad Saw?” Ia menjawab: “Ya.” Kemudian ia bertanya lagi: “Apakah kau juga bersaksi atas risalahku?” Ia menjawab: “Aku tuli dan bisu.” Akhirnya ia pun syahid. Peristiwa itu sampai terdengar Rasulullah Saw. Beliau berkata: “Adapun yang syahid itu, ia syahid dalam imannya dan mencapai derajatnya yang tertinggi. Selamat untuknya yang telah mencapai kedudukan tinggi itu serta pahala yang besar. Adapun yang dibebaskan, ia mendapatkan maaf dari Tuhannya karena bertaqiyah dan ia tak berdosa.”

Sepeninggal Rasulullah Saw Musailamah menyatakan bahwa saat Rasulullah tidak ada maka satu-satunya nabi adalah dirinya dan semua orang harus mentaatinya dan mendukungnya.

Akhirnya saat khalifah pertama melihat bahwa bahaya Musailamah semakin menjadi-jadi ia mengumpulkan pasukan untuk memeranginya, lalu dengan kepemimpinan Khalid bin Walid mereka memerangi pasukan Musailamah; kemudian kaum Muslimin meraih kemenangan dan Musailamah pun terbunuh di perang itu.

Ada banyak cerita tentang mukjizat-mukjizat yang diakui Musailamah bisa ia lakukan. Seseorang mengadu kepada Rasulullah Saw akan asinnya air sumur miliknya. Nabi mendatanginya dan meludahi sumur tersebut, kemudian sumur itu menjadi segar dan dingin airnya. Cerita itu sampai ke telinga penduduk Yamamah, mereka pun meminta Musailamah untuk melakukan hal yang sama. Ia pun meludah di sumur yang sedikit airnya lalu airnya berubah menjadi air asin dan panas. Selain itu ia juga berusaha untuk membawakan ayat-ayat seperti Quran, yang mungkin dari segi wazn dan qafiyah mirip dengan Qur’an namun kandungannya sama sekali tidak bisa dibandingkan. Misalnya ia membawakan ayat: “Gajah, apakah engkau tahu apa itu gajah? Ia memiliki ekor yang pendek dan belalai yang panjang.”

Aswad ‘Unsi

Ia adalah orang Yaman dan pernah mengaku sebagai nabi.

Thalihah bin Khuwailid Asadi

Dia adalah orang Iran yang pernah mengaku sebagai nabi sepeninggal Rasulullah Saw. Ia mempunyai segelintir pengikut. Pasukan Islam yang dipimpin oleh Khalid bin Walid memerangi mereka dan mereka terbunuh di peperangan tersebut.