Setujukah Kalian Jika Saiful Jamil di Boikot dari Dunia Hiburan Indonesia?

Jika kita melihat foto di atas, apa yang terbersit dalam benak kalian ? Ya, orang di dalam foto tersebut adalah mantan terpidana kasus pelecehan seksual terhadap seorang remaja pada 2016 silam dan pada 2 September 2021 yang lalu, Saiful Jamil resmi keluar dari penjara setelah menjalani masa hukumannya. Yang membuat masyarakat menjadi geger adalah Saiful Jamil disambut bak pahlawan oleh para fans-nya yang seolah ’ lupa ’ dengan kasus tercela yang menjerat sang penyanyi dangdut tersebut. Terlebih lagi, tidak lama setelah keluar dari penjara dengan segala penyambutannya yang meriah itu, Saiful Jamil kini juga langsung mengisi sebuah acara di salah satu stasiun Televisi swasta yang tentunya hal ini juga menimbulkan berbagai kecaman dari masyarakat yang mempertanyakan hukuman sosial untuk Saiful Jamil atas perbuatannya.

Petisi untuk memboikot Saiful Jamil dari ranah dunia hiburan Indonesia pun langsung bermunculan. Beberapa di antaranya sudah mendapatkan raturan ribu tanda tangan serta KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) juga sudah menghimbau masyarakat untuk tidak menyaksikan konten apapun yang menampilkan Saiful Jamil supaya tidak mendongkrak kembali popularitasnya. Dai segi psikologis, sebagian besar kalangan menilai jika munculnya Saiful Jamil di televisi dapat membuat korban mengalami PTSD mengingat kemungkinan masih ada trauma di dalam dirinya.

Tetapi, sejalan dengan adanya pihak yang pro, tentunya juga ada pihak yang kontra. Dari kalangan artis seperti Inul secara terang - terangan mendukung Saiful Jamil untuk kembali ke dunia hiburan dengan alasan, selama di penjara Saiful telah merenungi perbuatannya dan bertobat. Selain artis, banyak juga orang - orang di media sosial terutama fans dari Saiful Jamil sendiri mengecam ancaman pemboikotan Saiful dari dunia hiburan karena merasa itu akan ’ memotong rezeki ’ dari Saiful Jamil. Sementara dari pihak yang bersangkutan, yaitu Saiful Jamil berkomentar jika ia ’ bodo amat ’ dengan suara - suara yang menyerukan pemboikotan terhadap dirinya dan akan tetap terus maju dalam ’ come backnya ’ ke dunia hiburan.

Nah menyikapi fenomena diatas, menurut youdics sekalian, Apakah kalian setuju jika mantan terpidana kasus pelecehan seksual seperti Saiful Jamil harus diboikot dari dunia hiburan Indonesia dan apa alasannya ?

1 Like

Saya sangat setuju dengan gerakan masyarakat yang menyerukan pemboikotan terhadap Saiful Jamil. Karena jika kita berkaca dari kasusnya, hal ini merupakan salah satu sanksi sosial yang memang harus ia jalani. Sudah tidak sepantasnya publik figur yang terjerat kasus, khususnya pelecehan seksual kembali lagi ke industri hiburan. Bayangkan perasaan korban yang pasti mengalami trauma setelah kejadian tersebut harus melihat pelaku di stasiun televisi.

Pemboikotan ini tentu tidak berkorelasi dengan anggapan para fans nya yang berpikir hal ini akan ‘memotong rejeki’. Karena sedari awal dia melakukan perbuatan buruk seperti ini harusnya ia sadar akan dampak yang ditimbulkan di kemudian hari. Selain itu, KPI sebagai lembaga pengawas penyiaran di Indonesia sudah seharusnya membuat regulasi akan hal ini. Para publik figur yang telah terjerat kasus hukum harus dibatasi keberadaannya di dunia pertelevisian, agar semakin menunjukan ketegasan publik terhadap segala tindakan menyimpang dan melanggar hukum.

setuju banget! pelecehan seksual bukan cuma masalah yang bisa dianggap sepele sama sekali, dengan kembalinya saiful jamil ke dunia hiburan apa yang bakal di rasain oleh korban? korban pasti punya trauma yang tidak akan hilang hanya sekejap, namun tersangka tetap enak menjalani hidupnya dengan nyaman?. Bahkan banyak sekali artis yang memiliki kasus yang sama (pelecehan seksual) karirnya nya langsung redup. contohnya Kevin Spacey, aktor yang tersadng kasus pelecehan seksual yang nama dan karir aktingnya kemudian redup dari hollywood.

setuju.
Kalo aku liatnya dari sisi korban, dia pasti kena tekanan mental banget sejak kejadian dan mungkin hingga saat ini ia pasti masih merasa trauma. Dengan meneyediakan panggung bagi saipul jamil ke stasiun televisi, sama saja orang-orang itu sedang menormalize apa yang telah di lakukan SJ di masa lalu. Alasan ‘memotong rezeki’ seperti yang dikatakan orang-orang tersebut menurutku tidak bisa diterima, kasus ini tu beda dengan kasus lain, SJ melakukan pelecehan seksal secara sadar dia harus menanggung resikonya termasuk pasca keluar dari rutan. Panggung hiburan di Indonesia lebih gila, ternyata. Di Amerika sana, jika ada pelaku kejahatan seksual, langsung dimasukkan kedalam blacklist atau daftar hitam. Mereka tidak diberi kesempatan untuk diperlakukan semestinya, sedangkan di sini malah diberi kesempatan naik panggung. Tidak hanya SJ sebenarnya, betapa banyak artis amoral yang disediakan panggung di televisi indonesia. Baik perempuan atau laki-laki. Guru dibayar murah untuk memperbaiki akhlak, artis dibayar mahal untuk menghancurkannya. Oiya, kan Indonesia.

Saya sangat setuju jika Saiful Jamil harus diboikot dari dunia hiburan. Pelecehan yang dilakukan oleh Saiuful Jamil pasti sangat berdampak pada korban dan keluarganya. Trauma yang ditimbulkan dari pelecehan tidak semudah itu untuk hilang. Dengan kembalinya Saiful Jamil ke televisi membuat masyarakat seakan apa yang telah dilakukan Saiful Jamil adalah hal biasa.

Terkadang saya heran juga apakah Saiful Jamil tidak malu berhadapan dengan public setelah apa yang dia lakukan.

saya sangat setuju, karena pelecehan yang dilakukan Saiful pasti sangat berdampak pada korban dimana korban pasti masih mengalami trauma akibat perbuatan saiful dan mirisnya saat saiful keluar dari penjara dia disambut diberi kalung bunga dan tampil di televisi seolah-olah pelecehan yang dia perbuat hanya hal biasa. Jika seperti ini masyarakat lama-kelamaan dapat menormalisasikan pelecehan seksual dan para korban akan semakin susah berbicara untuk mengungkapkan kejahatan yang dilakukan oleh pelaku.

Saya sangat setuju dengan pemboikotan tersebut, justru saya merasa heran dan sedih jika ada yg berpikiran yang sebaliknya terlebih lagi mendukung karir si pelaku. Ini bukan permasalahan sekadar pemutusan rejeki seseorang, tetapi menjadi contoh penting untuk generasi-generasi kita bahwa perilaku pencabulan dan pelecehan tersebut merupakan kejahatan serius.

Dengan kembalinya si pelaku dimedia hiburan saat ini, dapat melukai korban dan para penyintas pelecehan, selain itu dapat memunculkan stigma bahwa perilaku tersebut bukanlah suatu kejahatan berat. Sehingga memberikan dampak negatif untuk para penerus kita.

Ditambah dengan narasi bodoh yang dibuat para media dengan memposisikan si pelaku menjadi korban, seperti “Saipul jamil dendam dengan korban?” Dan “Berhati lembut, Saipul Jamil tidak dendam dengan korban”. Sungguh miris melihatnya.

Saya pribadi sangat setuju dengan gerakan masyarakat yang membuat petisi untuk memboikot Saipul Jamil dari dunia hiburan.

Sebagai public figure, saya rasa harus memiliki rekam jejak ataupun kehidupan yang baik dan terpuji untuk dicontoh oleh masyarakat luas. Namun, kasus yang terjadi pasa Saipul ini tidak bisa dicontoh.

Trauma yang dirasakan oleh korban pelecehan tidak akan hilang dengan begitu mudahnya. Daripada memikirkan “mematikan rezeki” Saipul Jamil, lebih baik memikirkan bagaimana kondisi dan keadaan korbannya, apakah dengan Saipul kembali ke dunia entertainment merupakan sebuah keadilan yang setimpal dengan trauma yang dirasakan oleh korbannya?

Saya setuju jika Saipul Jamil diboikut untuk saat ini, karena saat ini banyak media (utamanya stasiun tv swasta) menampilkan perayaan keluarnya saiful jamil dari penjara. Sehingga hal tersebut pasti akan menimbulkan trauma bagi korban pelecehan mengingat pelaku yang melecehkannya dulu masih riwa-riwi di stasiun televisi. Berbeda lagi jika saat ini dia tidak terlalu mengekspos dirinya setelah bebas, berdiam diri terlebih dahulu sambil menata diri dan karirnya lagi untuk berkarya dengan lebih baik. dia tetap bisa berkarya secara profesional dan memberikan kontribusi di dunia hiburan Indonesia karena dia tetap menjadi warga negara indonesia yang sah. semoga yang bersangkutan jera dan tidak mengulangi kesalahannya lagi, juga semoga bisa berkarya yang lebih baik lagi.

Setuju banget! sudah seharusnya masyarakat indonesia peduli akan korban pelecehan seksual, bukan malah orang yang melakukan pelecehannya di sanjung seperti raja. Saiful jamil udah benar-benar keterlaluan, dan stasiun tv yang memanggil saiful jamil untuk menaikan rantingnya juga sudah sangat keterlaluan. Mereka tidak pernah memikirkan korbannya. Korban pelecehan seksual akan terus mengalami traumanya. Jadi, saya sangat setuju jika saiful jamil di baikot dari dunia hiburan indonesia.

Setuju dengan langkah boikot sang artis dari televisi. Kejahatan yang dilakukan yang bersangkutan sungguh biadab dan dapat menimbulkan trauma mendalam kepada korban. Alangkah tidak elok bila menyambut kebebasan yang bersangkutan bak seorang pahlawan yang pulang dari medan perang. Kemudian memunculkan wajahnya di berbagai macam layar kaca, sungguh ironis sekali memang ketika pelaku kejahatan pedofil disambut dan disorot seperti ini. Seharusnya, artis atau para figur publik seperti yang bersangkutan tidak lagi diberi ruang untuk muncul di televisi atau media lainnya. Seolah tidak ada rasa empati dengan korban yang bisa saja menyimpan trauma mendalam sepanjang hidupnya. Ironis sekali.

Mungkin akan terdengar sedikit jahat, atau memang jahat, saya mendukung sepenuhnya jika Indonesia menerapkan tindakan boikot atau cancel culture kepada para public figure yang melakukan tindakan tidak terpuji, seperti Saiful Jamil ini yang terbukti melakukan sexual harassment kepada anak di bawah umur. Lucu dan miris melihat seorang kriminal malah disambut dengan hebohnya bagai sudah memberi gold medal untuk negara, padahal kenyataannya, dia sangat jauh dari semua itu.

Dunia hiburan di Indonesia pun harusnya sudah pintar untuk memilah mana oknum yang pantas dan cocok menjadi panutan untuk para masyarakat, jangan hanya mengutamakan rating semata. Toh, lihat hasilnya, salah satu channel TV Indonesia pun akhirnya dihujat seluruh netizen. Semoga kejadian ini semua bisa menjadi pembelajaran untuk kita, para masyarakat Indonesia yang (harusnya) pintar.

Saya tidak setuju dengan di boikotnya Saipul Jamil dari dunia hiburan Indonesia. Meski memang benar beliau sudah melakukan perlakuan tidak menyenangkan kepada korbannya dan begitu bebas tidak begitu terlihat menyesali perbuatannya …

Siapakah kita yang berhak memutuskan nasib orang lain layaknya kita sendiri tidak pernah atau tidak akan melakukan sesuatu yang juga layak di ‘boikot’? Siapakah kita yang lebih hebat dari hakim di pengadilan yang merasa memiliki wewenang untuk menentukan saksi sosial kepada seseorang?

Sanski sosial ialah sanski sosial, hanya berpengaruh seputar pada kehidupan sosial orang yang menerima sanksinya, namun menurut saya boikot jauh melampaui batasan itu, karena memboikot berarti menghalangi Saiful Jamil secara nyata dan fisik untuk mendapatkan penghasilan dari dunia hiburan. Untuk hukuman boikot yang pengaruhnya nyata dan fisik ini, apa acuannya di dunia nyata? Hukum apa yang tertulis dan resmi yang menjadi dasar sanksi ini? Apa dasar legitimasi yang menyatakan sanksi ini adil dan bukan hanya luapan emosi kerumunan massa semata?

Saiful Jamil dimata hukum Indonesia yang disepakati oleh kita secara tidak langsung oleh kita sebagai warga negara Indonesia menyatakan bahwa hukuman yang telah diberikan sudah cukup dan adil. Soal kembalinya beliau ke dunia hiburan tergantung dengan seberapa berminatnya konsumen dunia hiburan Indonesia ingin melihat Saiful Jamil sebagai mantan narapidana pelecehan seksual.

Jika ada yang ingin membayar Saiful Jamil, dasar apa yang kita gunakan untuk menegaskan boikotnya? Yang dapat melarang Saiful untuk menerima uang tersebut?

Jika Saiful Jamil bisa kembali sukses masuk ke dunia hiburannya, mungkin mayoritas warga negara Indonesia memang tidak sepeduli itu dengan isu pelecehan seksual …

1 Like

Apakah kalian setuju jika mantan terpidana kasus pelecehan seksual seperti Saiful Jamil harus diboikot dari dunia hiburan Indonesia dan apa alasannya ?

SANGAT SETUJU! Hiburan sudah selayaknya menghibur bukan menghantui korban. Seorang SJ masih bisa digantikan oleh aktris/aktor lain yang berkompeten, dibanding harus membuat banyak orang merasa terganggu dengan adanya pelaku di dunia hiburan.

Selain itu, dengan ditampilkannya SJ di dunia hiburan, secara tidak langsung dapat memengaruhi “oknum” lain untuk merasa lebih bebas terhadap perbuatan tercela yang sudah dilakukannya. Hal ini tentu akan merugikan banyak orang untuk kedepannya.

Saya setuju jika Saipul Jamil diboikot dari pertelevisian Indonesia. Saya sangat menyayangkan tindakan para pihak yang menyambut pelaku pelecehan seksual dengan suka cita. Mereka tidak memahami perasaan korban yang mungkin harus mengalami rasa trauma yang tidak akan pernah hilang dari ingatan mereka seumur hidup, sedangkan kehadiran Saipul Jamil di televisi tentunya akan membuka luka lama bagi korban, apalagi trauma pada masa kecil akan sangat berpengaruh pada kehidupannya di masa depan.

Kita tidak pernah tahu apakah Saipul Jamil benar-benar sudah bertaubat atau tidak. Baik Saipul Jamil maupun korban merupakan manusia. Namun, silakan Saipul Jamil menjalani kehidupan baru, mencari nafkah di tempat yang baru, tanpa harus kembali ke televisi dan membuat luka lama bagi korban. Sanksi sosial juga merupakan respons yang wajar dan patut diberikan untuk memberikan kejeraan bagi pelaku.

Saya juga memiliki pandangan yang sama dengan kak @stylo. Who am i to judge?
Bukannya saya tidak memikirkan kondisi psikis korban, akan tetapi menurut saya dengan dipejara ia sudah menerima hukuman atas perbuatannya. Meskipun saya sendiri gedeg dengan wajah tidak bersalahnya setelah keluar dari penjara.

Akan tetapi, mungkin lebih baik ia tampil di televisi dengan pribadi yang lebih baik dan program televisi tidak menyinggung “kasusnya” yang dulu. Akan lebih baik ia bisa populer dengan prestasi bukan sensai.

Sangat setuju, merujuk pada aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah China terkait dunia hiburan (entertainment), yang mana peraturan tersebut harus ditaati oleh seluruh pihak televisi Nasional di China. Dengan adanya peraturan ini, pihak televisi Nasional harus berhati-hati untuk memilih aktor dan aktris yang hadir harus memiliki moral dan attitude serta track record yang baik. Hal ini sejalan dengan tujuan Pemerintah mengeluarkan aturan baru ini agar tayangan yang hadir di layar TV dapat dicontoh oleh masyarakat China.

Peraturan terkait aksi Blacklist ini dikeluarkan oleh China Association of Performing Arts, di mana didalamnya tertulis aturan yang melarang aktris dan aktor yang memiliki track record buruk dilarang keras untuk muncul di seluruh channel televisi di China. Aturan inj ditujukan kepada aktor dan aktris yang pernah terjerat kasus-kasus seperti: narkoba, penipuan, pelanggaran hukum, serta lain sebagainya.

Aksi blacklist yang ditujukan kepada seluruh aktor dan aktris China ini tidak hanya diberlakukan di stasiun televisi saja. Namun lebih dari itu, pemerintah China juga memberlakukan pemblokiran (blacklist) terhadap akun media sosial yang digunakan oleh para selebriti yang tersandung kasus. Tidak hanya memblokir, tetapi juga melenyapkan seluruh konten yang menunjukkan wajah para selebriti yang masuk dalam daftar hitam ini. Seharusnya peraturan ini bisa menjadi kiblat bagi Peraturan Stasiun Televisi di Indonesia.

Sangat setuju apabila SJ (Saipul Jamil) diboikot dari dunia hiburan. Dan ini juga terbukti bahwa bukan saya saja yang menyetujui pemboikotan kepada pelaku pedofil, tetapi masyarakat dan para artis pun setuju dengan pemboikotan pelaku pelecehan seksual ini dengan menadatangani petisi online boikot Saipul Jamil yang di buat oleh masyarakat. Pada saat ini petisi online pemboikotan Saipul Jamil dari dunia hiburan sudah tembus 400 ribu. Dengan memboikot pelaku sesual anak (pedofil) ini sudah tepat, karena dengan ini mempertunjukkan bahwa semua orang tidak setuju dengan adanya kejahatan seksual terhadap anak dan semua orang memikirkan dampak psikologis pada korban pelecehan seksual tersebut, karena tidak ada yang tahu sampai kapan trauma yang dirasakan oleh korban.

Referensi

Diananto, Wayan. 2021. Petisi Boikot Saipul Jamil Tembus 400 Ribu Tanda Tangan, Diprediksi Capai target Setengah Juta. Diakses pada tanggal 9 September 2021 pada link Petisi Boikot Saipul Jamil Tembus 400 Ribu Tanda Tangan, Diprediksi Capai Target Setengah Juta - ShowBiz Liputan6.com

Saya netral terhadap situasi ini, dalam artian tidak mendukung boikot yang secara keras tetapi tidak juga membuat saiful jamil tertampang di media layar seperti pada sebelum dia terkena kasusnya.

Memang yang dia lakukan salah, dan sangat taboo di Indonesia. Akan tetapi apakah ini membuat kita gampang menjudge dia dan membatasi dia sebagai manusia? jelas tidak, kita pun tidak sempurna, tidak ada manusia sempurna. Kita juga punya kesalahan sama seperti dia, dan mungkin kita punya kesalahan yang sama tingkatnya dengan dia tetapi tidak kita sadari. Sesungguhnya yang bisa menilai itu adalah tuhan semata, oleh karena itu daripada kita menghina dan mengurung dia secara mental lewat media sosial, lebih baik kita berbuat baik dan menebarkan kebaikan ke setiap orang.

Dan juga, mau ‘setuju’ sekuat apapun juga, jika Stasiun TV kembali mengundang Saiful Jamil dan Saiful Jamil mendapat respon yang cukup baik untuk melanjutkan karirnya, ya kita sebagai masyarakat awam tidak akan bisa menghentikan Saiful Jamil.

Perlu dimengerti bahwa perlu rasa benci yang seragam kepada Saiful Jamil yang datang dari masyarakat untuk menjalankan sanksi sosial seperti boikot dari dunia hiburan, karena memang itu satu-satunya cara untuk memboikot Saiful Jamil. Jika pihak hiburan diuntungkan Saiful Jamil, beliau akan terus disewa, namun jika masyarakat bisa kompak membenci Saiful Jamil dan menyewa beliau hanya menjadi sumber kerugian bagi stasuin TV, Saiful Jamil akan terboikot dengan sendirinya.

Dan dengan masih adanya kelompok masyarakat yang masih menyukai Saiful Jamil berarti kesadaran dan simpati masyarakat Indonesia mengenai pelecehan seksual masih luar biasa kurang.