Setuju atau tidak : Semakin toxic sebuah circle, justru semakin kita membutuhkan circle tersebut?

Kita semua mungkin sudah paham kalau manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial. Dengan begitu, sebagai makhluk sosial pasti kita bakal saling membutuhkan sekalipun cuma sekedar berinteraksi sama orang lain. Mulai dengan keluarga, pertemanan, rekan kerja, maupun pasangan sendiri.

Dalam menjalani sebuah hubungan tersebut, sudah sewajarnya kita membutuhkan hubungan yang sehat. Yang tentunya bersifat dua arah, membantu buat saling berkembang, saling memberikan rasa sayang dan percaya, serta saling menghargai atas perbedaan yang ada.

Alih-alih mendapatkan hubungan yang sehat, masih banyak orang yang justru malah mendapatkan emosi negatif saat ia menjalankan hubungan dengan orang lain. Emosi negatif tersebut bisa berupa hubungan yang bersifat satu arah, perasaan tidak aman, merasa terkekang, atau sering berantem. Akhirnya, itu yang membuat kita dan orang lain tersebut tidak berkembang ke arah yang baik.

Coba saja bayangkan misalnya diri kita merasakan emosi negatif tersebut. Rasanya mungkin jadi tidak nyaman sekali buat menjalani kegiatan sehari-hari. Karena mungkin kita merasa terbebani dengan hal tersebut. Alhasil, mungkin kita jadi menutup diri dari lingkungan luar.

Kalau sudah begitu, berarti kita sedang berada dalam suatu hubungan yang toxic relationship yang sewaktu-waktu dapat membuat diri kita mengalami mental terpuruk jika tetap berada dalam circle seperti itu. Namun, beberapa orang justru tetap bertahan dalam situasi seperti itu dan meyakini bahwa orang-orang yang ditemuinya punya kesempatan untuk berubah lebih baik lagi.

Nah, menurut kalian gimana sih jika berada disebuah circle seperti ini?

Jika saya mendapat hubungan seperti ini, misalnya dengan pasangan maupun hubungan teman sekalipun, saya langsung cepat-cepat putus kontak dengan orang tersebut. Hubungan yang kita cari pasti yang selalu sehat dan saling menopang satu sama lain, bukan membuat satu pihak tersudut. Saya harus memprioritaskan diri saya dahulu baru orang lain, bagaimana kita bisa membantu orang lain sedangkan diri kita sendiri sedang tidak baik-baik saja. Membuat teman baru memanglah tidak mudah seperti mempertahankan pertemanan dahulu, tapi apakah kamu akan bersikeras berteman dengan teman yang tidak membantumu, malah membuatmu jatuh.

Menurut saya, justru hal ini sudah mengarah kepada pemikiran yang manipulatif karena bagaimanapun hubungan yang toxic perlu dihindari. Beberapa orang mungkin merasa seperti itu karena takut ditinggalkan, takut dikucilkan, atau takut akan konsekuensi lainnya padahal bertahan juga tidak jauh lebih baik.

Ya kalau Saya menemukan circle yang seperti ini Saya pastinya akan menjauh secara perlahan. Sebuah petemanan yang seperti ini akan membuat seseorang tidak produktif, mudah dimanipulasi, dan mendapat hal-hal buruk yang akan disadari lambat laun. Mungkin untuk saat ini, dia merasa tidak apa-apa ini adalah sebuah hal yang wajar. Namun, sebenarnya ini adalah circle mematikan yang mana semuanya pasti akan disangkut pautkan dengan kesolidan. Oleh karena itu, menjauh secara perlahan adalah hal yang paling aman untuk dilakukan.

kalau saya pribadi memilih untuk memutuskan kontak sebab jika berada dalam lingkungan seperti itu akan membuat saya tertekan. memang benar dalam pertemanan saling melengkapi tapi jujur jika berada dalam lingkungan yang toxic saya akan memilih pergi dan berteman biasa saja tidak terikat.