Seperti apa pesona Gunung Semeru?

gunung semeru
Gunung Semeru semakin kondang sejak jadi lokasi syuting film ‘5 Cm’. Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl, yang sekaligus juga atap dari Pulau Jawa ini memang penuh pesona. Yuk bagikan apa saja pesonanya sehingga menjadi favorit pendaki

Ranu Kumbolo
Danau yang terletak di atas Gunung Semeru dengan ketinggian 2.390 mdpl ini kerap dijadikan tempat istirahat para pendaki pada malam pertama mereka. Banyak tenda bertebaran di sekitar danau. Selain itu, para pendaki juga biasa mengisi perbekalan air minum dengan mengambil air dari sini. Keindahan danau ini terletak pada jajaran bukit bervegetasi cemara dan semak belukar yang mengelilinginya.

Tanjakan Cinta
Konon, jika seorang pendaki dapat melewati tanjakan ini tanpa menoleh ke belakang, impiannya untuk mendapat pasangan dapat terkabul. Memang terdengar mudah, sih, tapi nyatanya kondisi kemiringan dari tanjakan ini sering kali membuat pendaki harus duduk untuk beristirahat dan terpaksa membalikkan badannya ke arah belakang. Tapi tidak usah kecewa, pemandangan Ranu Kumbolo yang terlihat dari atas tanjakan akan segera mengobati luka hati akibat gagal memenuhi tantangan mitos tadi. Jika sedang cerah, dari atas tanjakan sini air Ranu Kumbolo akan terlihat mencolok dengan warna biru dan cukup memberikan efek tenang jika dilihat lama-lama.

Oro Oro Ombo
Tak jauh dari Tanjakan Cinta, kamu akan menemukan hamparan padang bunga lavender yang sangat luas. Saking banyaknya jumlah lavender di kawasan ini, warna ungu menjadi warna yang dominan mengalahkan kuningnya rerumputan sekitar. Kalau mau dapat pemandangan terbaik ini, datanglah awal tahun.

Kalimati
Camping area kedua yang biasa digunakan oleh para pendaki untuk bermalam adalah Kalimati. Dikatakan Kalimati karena memang di kawasan ini terdapat sebuah cekungan kali besar namun tidak memiliki air di dalamnya. Berwujud padang luas berpasir halus, Kalimati tak jauh dari Mahameru. Dari sini, kamu juga bisa melihat Puncak Mahameru dan menyaksikan letupan Kawah Jonggring Saloka yang menghembus ke langit membentuk tiang awan.

Mahameru
Perjalanan akan berakhir saat kamu berhasil mencapai Puncak Mahameru. Kontur Mahameru yang berbatu dan berpasir membuat pendakian Mahameru ini menjadi sulit untuk dilakukan. Belum lagi, para pendaki juga harus selalu waspada dengan kemungkinan adanya guguran batu yang terjadi dan bisa menghantam kapan saja.