Seperti apa perkembangan ilmu pada zaman tontemporer?

image

Pada masa ini, ilmu fisika menempati kedudukan yang penting. Menurut Trout (Mutansyir dan Munir, 2001), fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Fisikawan termasyhur adalah Albert Einstein. Ia menyatakan bahwa alam itu tak terhingga besarnya, tak terbatas, tetapi juga tak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan materi. Artinya, alam semesta itu kekal adanya

Pada tahun 1929 fisikawan Hubble dengan teropong bintang terbesar di dunia melihat galaksi-galaksi di sekeliling kita tampak menjauh dengan kelajuan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi. Ini menunjukkan bahwa alam semesta itu tidak statis, melainkan dinamis. Ia membantah pandangan Einstein.

Fisikawan kontemporer Gamow, Alpher, dan Herman menarik kesimpulan bahwa semua galaksi di jagad raya kita Bimasakti, kira-kira 15 miliar tahun yang lalu. Pada saat itu, terjadi ledakan yang maha dahsyat yang melemparkan materi ke seluruh jagat raya ke semua arah, yang kemudian membentuk bintang-bintang dan galaksi. Dentuman besar itu terjadi ketika seluruh materi kosmos terlempar dengan kecepatan sangat tinggi keluar dari keberadaannya dalam volume yang sangat kecil (Mutansyir dan Munir, 2001)

Dalam masa ini perkembangan dalam berbagai ilmu teknologi komunikasi dan informasi melaju sangat pesat. Ilmu lebih berkembang ke arah spesifik yang beragam. Ilmu yang berkembang lebih bersifat sintesis antara bidang ilmu satu dan bidang ilmu lain. Akibatnya, perkembangan ilmu menjadi lebih bermanfaat dalam kehidupan manusia.