Seperti apa karakteristik kayu Eucalyptus spp.?

Tumbuhan Eucalyptus spp. pada umumnya berupa pohon kecil hingga besar, tingginya 60-87 meter. Batang utamanya berbentuk lurus dengan diameter hingga 200 cm. Marga Eucalyptus termasuk kelompok yang berbuah kapsul dalam suku Myrtaceae dan dibagi menjadi 7-10 anak marga, setiap anak dibagi lagi menjadi beberapa seksi dan seri (Sutisna dkk 1998).

Kayu Eukaliptus umumnya digunakan untuk bangunan di bawah atap, kusen pintu dan jendela, kayu lapis, bahan pembungkus, korek api, bubur kayu (pulp), dan kayu bakar (Sutisna dkk 1998). Eukaliptus merupakan spesies pohon tropika cepat tumbuh yang sebenarnya telah digunakan sebagai sumber biomassa untuk bioenergi dan pembuatan pulp dan kertas. Beberapa jenis Eukaliptus yang dapat dijadikan bahan baku pulp dan kertas ialah Eucalyptus camaldulensis, Eucalyptus urophylla dan Eucalyptus grandis.

Eucalyptus camaldulensis dapat tumbuh setinggi 45 meter, berdiameter besar dan merupakan jenis spesies cepat tumbuh. Pohon ini dapat tumbuh lurus dibawah kondisi yang sesuai (Wikipedia 2008). E. camaldulensis memiliki kulit batang halus, berwarna putih, abu, hijau kekuningan, hijau keabuan. Daerah penyebaran alaminya mencakup sebagian besar daratan Australia, yang terletak pada kisaran 12°48S pada tropis Northern Territory hingga 38°15S di Victoria. Jenis ini banyak ditanam di negara-negara tropis dan sub-tropis, dan diperkirakan merupakan tanaman yang paling luas ditanam di tanah-tanah arid dan semi-arid. Batang E. camaldulensis memberikan manfaat terutama sebagai kayu bakar, arang dan bubur kertas. Kayu-kayu gelondongan Eukaliptus yang telah berbentuk papan merupakan bahan untuk konstruksi bangunan (jembatan, kapal), jalan, furnitur, lantai atau kotak kemas (Prosea 2008).

Eucalyptus urophylla sangat serupa dengan Eucalyptus alba. Jenis ini merupakan pohon cepat tumbuh yang dapat mencapai ketinggian 15-20 meter dan berdiameter 40 cm (dbh). Meskipun E. urophylla toleran terhadap tanah yang miskin hara, pohon ini tetap tumbuh di tanah yang memiliki tekstur lepas. E. urophylla sangat tidak toleran terhadap tanah yang mengandung tanah liat dengan lapisan phreatic yang dangkal (Nieto dan Rodriguez 2004). Pohon berdaun hijau ini juga bisa mencapai ketinggian 45 meter dan mampu bertahan dalam kondisi yang kurang baik. Batangnya biasa dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan pembuatan arang. Serat kayu E. urophylla terutama yang berkerapatan sedang hingga rendah cocok dijadikan sumber bahan baku pembuatan pulp dan kertas. Kayunya dapat digunakan sebagai bahan bangunan berat, penghubung, bahan untuk lantai dan bingkai (Prosea 2008). Eucalyptus grandis memiliki nama botani Eucalyptus grandis Hill ex Maiden.

E. grandis adalah nama lain dari Eucalyptus saligna var. pallidivalvis Baker et Smith. Di dunia perdagangan sering disebut Flooded gum, rose gum. E. grandis merupakan pohon yang memiliki ketinggian 45-55 meter. Jenis ini telah digunakan untuk berbagai tujuan, salah satunya yaitu sebagai bahan pembuatan pulp sulfat. Selain itu, E. grandis juga dapat digunakan sebagai bahan kayu pertambangan, bahan bangunan, box shooks, panel board dan sebagainya (Hillis dan Brown 1978).