Seorang Sufi Sejati

Seorang Sufi Sejati

Di bawah pandangan ruh kemanusiaan (al-Ruh al-Insaniyyah) Sa’di Syirazi mengatakan :

أَنَّ الْعَارِفَ اَوْ الصُّوفِى هُوَ الَّذِى يَخْدُمُ النَّاسَ, لاَ الَّذِى يَخْتَار الْعُزْلَةَ وَالْاِعْتِكَافَ. وَاَنَّهُ لَا بُدَّ لَهُ اَنْ يَتَزَوَّدَ بِالْعِلْمِ. وَيَطْلُبُ مِنْ كُلِّ النَّاسِ حَتَّى الْحُكَّامِ اَنْ يَتَخَلَّقُوا بِأَخْلاَقِ الدَّرْوِيشِ.

“Seorang bijakbestari atau sufi adalah dia yang melayani manusia, bukan yang memilih menepi dalam sepi dan berdiam diri di atas sajadah. Untuk pelayanan itu dia harus berbekal ilmu pengetahuan. Dia meminta semua manusia dan para pejabat negara, agar mengenakan etika darwisy, seorang ugahari, seorang Zahid.

Katanya lagi :

لَيْسَتِ الْعِبَادَةُ سِوَى خِدْمَةِ النَّاسِ
لَيْسَتْ بِالتَّسْبِيحِ وَالسَّجَادَةِ وَارْتِدَآءِ الدَّلِق
أَبْقَ أَنْتَ عَلَى عَرْشِ سُلْطَانَتِكَ
بِأَخْلَاقٍ طاهِرَةٍ وَكُنْ دَرْوِيشاً

Pengabdian kepada Tuhan
Adalah pelayanan kepada manusia
Bukan hanya dan semata memutar biji tasbih
Menggelar sajadah dan menyandang kain sorban di pundak
Duduklah kau di atas singgasana kekuasaan
Dengan etika yang bersih
Dan jadilah kau seorang Darwisy

24.08.18