Sempurna VS Cepat Selesai, Kalian Tim Mana?

Mengerjakan suatu pekerjaan dengan cepat dan sempurna pasti didambakan oleh setiap orang. Namun, hal tersebut terkadang sulit untuk dipenuhi karena adanya berbagai faktor seperti tugas yang berat dan deadline yang cukup cepat. Sehingga tidak heran banyak mahasiswa atau karyawan yang tidak mampu menyelesaikan tugas dan kewajibannya dengan sempurna, hingga bahkan merasa kewalahan.

Dengan demikian, jika kalian menghadapi hal tersebut, manakah yang kalian pilih? Tim cepat selesai, atau mengerjakannya dengan sempurna? Lantas apa alasannya?

Image Source

Ternyata Tugas Kuliah Itu Banyak Manfaatnya, Lho! | Rencanamu

3 Likes

Tergantung dari sisa waktunya sih kalau dari aku pribadi. Jika waktunya sudah mepet dan aku belum mengerjakan sama sekali / sudah mengerjakan setengahnya, maka aku akan memilih untuk cepat selesai (yang penting terkumpul). Lebih baik mengumpulkan daripada menuntut sempurna tapi kita tidak realistis terhadap sisa waktu yang tersisa. Daripada menginginkan yang sempurna tapi mendapat hasil 0 karena terlambat. Pilihan ini juga berlaku ketika periode pengerjaannya sangat minim tapi tugas lagi banyak"nya. Sehingga menerapkan cepat selesai adalah pilihanku karena sisa waktunya bisa aku gunakan untuk menyelesaikan tugas yang lain

Ketika dihadapkan dengan sisa waktu yang lumayan banyak, dan aku masih sempat untuk membuat plan mengerjakan / mencicil, maka aku akan memilih mengerjakan dengan sempurna versi aku. Karena ya aku merasa masih punya banyak waktu untuk koreksi, cek dan menambahkan jika ada yang kurang. Dan mungkin juga di waktu tersebut aku memang tidak banyak tanggungan, sehingga aku bisa memberikan kefokusanku terhadap tugas yang ini. Jadi tidak terpecah"

Jujur kalau dari aku pribadi, aku lebih prefer pada cepat selesai. Menurutku ya buat apa terlalu sempurna kalau konteksnya disini adalah tugas sederhana ya. Kalau konteksnya tugas yang bersifat kelompok, tentunya harus lebih diprioritaskan untuk kesempurnaan tugas terlebih dahulu, baru kemudian ketepatan waktu yang diberikan. Karena ya tentunya kita sudah sepatutnya untuk menghargai sesama anggota kelompok dengan melakukan tugas sesuai jobdesc yang diberikan. Percuma bila tugas cepat selesai tapi konten/isinya masih kurang. Kalau misal terdapat kesalahan ya yang kena satu kelompok, bukan kita sendiri. Akan tetapi, bila konteksnya tugas yang bersifat individu, ya aku lebih memilih untuk cepat selesai, agar bisa segera terlepas dari beban dan tanggungan sih.

Aku termasuk kedalam tim yang mengerjakan sesuatunya ingin cepat selesai, sangat berbanding terbalik dengan personalityku yang sebenarnya cukup perfeksionis hehe. salah satu penyebabnya yaitu aku yang sering mengerjakan sesuatu mepet dengan deadline, membuat tugas yang sebelumnya sudah ku rencanakan dikerjakan dengan sempurna tapi terhalang oleh waktu yang mepet dengan batas pengumpulannya.

Tapi tak jarang juga aku mengerjakan tugas dengan sepenuh hati agar sempurna sesuai dengan ketentuan. Itu biasanya karena aku memiliki banyak waktu untuk mengerjakannya, dan berusaha memfokuskan diri untuk mengerjakan tugas tersebut. Jadi sebenarnya persoalan ini ku lakukan kondisional, berdasarkan kondisi waktu, tenaga, serta penilaian yang akan diberikan nantinya.

Kalau saya pribadi, lebih memilih untuk cepat selesai. Namun tetap dikerjakan sebisa dan sebaik mungkin, bukan berarti mengerjakan asal-asalan yang penting cepat selesai. Menurut saya, berusaha menjadi sempurna merupakan suatu boomerang untuk kedepannya. Karena, saat berusaha untuk mengerjakan sesuatu yang sempurna kita mengerahkan waktu, tenaga, dan pikiran yang lebih ekstra, dan bisa menghambat pekerjaan yang lain. Disamping itu bisa membahayakan mental kita, jika sudah berusaha menjadi sempurna namun hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan. Daripada mengerjakan dengan sempurna saya lebih baik mengerjakan sebaik mungkin.

Saya yakin semua orang ingin pekerjaannya cepat selesai dengan hasil yang sempurna, tetapi beberapa kendala terkadang membuat keduanya tidak bisa tercapai sekaligus. Kalau saya sendiri tidak ingin memilih keduanya. Menuntut hasil yang selalu sempurna di tiap pekerjaan dapat membuat saya tertekan dan stres karena saya memacu tenaga dan pikiran saya untuk bekerja ekstra. Sementara rasa ingin cepat selesai dapat membuat pikiran saya tidak fokus karena terburu-buru. Jadi, saya rasa akan jauh lebih baik jika mengusahakan hasil yang terbaik semampu saya dalam batas waktu yang ditentukan.

1 Like

Aku sependapat nih sama kakak. Aku sendiri sebenarnya cukup perfeksionis dan itu beneran bikin stres kalau waktu untuk mengerjakan tugasnya sempit. Tapi di sisi lain aku juga gak mau kalau tugas aku cuman asal-asalan jadi karena berburu dengan waktu.
Jadi, aku sendiri menilai tugas aku berada di tengah-tengah. Tidak sempurna dan tidak diselesaikan begitu cepat.
Kebiasaan aku sendiri, kalau tugasnya banyak aku ngerjain tiap tugas seadanya dulu. Setelah semua selesai dan masih ada waktu, aku nggak langsung kumpul tugasnya. Aku cek lagi sambil diperbaiki. Jadi, bagaimana pun hasilnya aku tau pasti aku sudah berusaha dengan baik

Kalau aku sendiri tergantung situasi dan kondisi. Kalau situasi dan kondisinya baik seperti waktunya panjang, memahami pekerjaan tersebut, dan lain-lain pastinya sempurna adalah pilihannya. Sedangkan, kalau situasi dan kondisinya terburu-buru seperti waktunya mepet, ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan, dan lain-lain pastinya pilihannya cepat selesai.

Menurut saya, saya akan lebih memilih untuk sempurna dibandingkan cepat selesai. Dengan melakukan pekerjaan dengan sempurna, dan tanpa celah membuat apa yang kita kerjakan benar benar terjamin kebenarannya. Saya sendiri tergolong orang yang senang dengan detail detail dan saya tak sungkan kalau mengerjakan sesuatu lebih lambat dibanding yang lain asalkan segala yang saya kerjakan rapi, benar dan enak dipandang mata. Dengan bekerja mengutamakan kesempurnaan, kita bisa lebih fokus dalam mengerjakannya, tidak tergesa gesa, dan akan lebih rileks tanpa adanya beban.

Kalau dari saya pribadi memilih untuk cepat selesai. Karena lebih baik kita tepat waktu daripada sempuran tapi terlambat. Mungkin pendapat dari teman-teman lain akan berbeda. Karena kita pun memiliki prinsip yang berbeda juga. Setiap saat sempurna maka kita tidak bisa belajar dari kesalahan. Bukan berarti cepat selesai tapi asal-asalan.

Setuju sekali dengan pendapat Kakak ini. Memang kadang suatu pekerjaan atau tugas itu lebih baik dikerjakan tepat waktu daripada kita menuntut mengerjakannya dengan sempurna. Saya sendiri sependapat dengan kakak semua dan saya juga tim cepat selesai, karena memang jika tidak cepat diselesaikan dan hanya ingin sempurna menurut saya akan menambah beban pikiran. Beda dengan kita yang ingin cepat selesai tapi kita kerjakan sebisa kita dan semaksimal mungkin. Tapi tepat pada waktunya akan lebih dihargai menurut saya. Dibandingkan kita mengerjakan dengan sempurna tapi telat untuk mengumpulkannya bukannya dapat nilai tambah malah dikurangi nilai karena terlambat mengumpulkan.

Kalau saya pribadi suka menyelesaikan sesuatu dengan sempurna. Sempurna versi saya adalah saya mengerahkan versi terbaik untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Karena hal itu dapat memberikan kepuasan tersendiri untuk saya. Namun jika deadline yang diberikan singkat, saya akan tetap mengerjakan tugas tersebut semampu saya. Agar saya tidak menyesal ketika sudah selesai. Kecuali kalau saat ujian dan waktu mepet, saya lebih memilih untuk cepat selesai daripada harus ketinggalan dan mengulang ujian.

Dari beberapa tanggapan teman-teman, terlihat mereka lebih memilih untuk cepat selesai daripada sempurna. Bagaimana jika tugas atau pekerjaan yang ada terasa sangat sulit untuk diselesaikan dan kemudian ada pekerjaan lain yang masih menunggu?

Menurut aku, akan lebih baik jika cepat selesai dan sempurna. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan mengatur waktu dan membagi pekerjaan atau tugas sesuai dengan tingkat kesulitannya (bisa dibilang juga membuat skala prioritas). Pasti banyak dari kita yang menginginkan tugas atau pekerjaan yang sulit untuk cepat selesai, benar kan?

Nah dengan kita bisa membagi waktu dan menentukan prioritas, tugas tersebut akan cepat selesai dan kita bisa memberikan hasil yang sempurna karena dilakukan dari jauh-jauh hari. Setelah itu kita bisa menyelesaikan tugas yang lebih mudah dengan cepat juga, dan terakhir setelah selesai semua pekerjaan dengan tepat waktu atau bisa dibilang selesai lebih dahulu, kita bisa menikmati me time kita :relaxed:

aku tim yang sempurna. karena jika menginginkan cepat selesai tapi masih terdapat kesalahan maka akan mengulang pengerjaan kembali dan menambah pekerjaan kita serta mengurangi waktu istirahat. aku sosok yang perfeksionis dalam mengerjakan tanggung jawab. aku akan all out dalam setiap performaku agar aku mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. percuma saja cepat selesai tapi harus mengulang kembali itu akan menjadi lebih melelahkan. deadline yang cukup cepat maka harus mengerahkan tenaga se maksimal mungkin agar terselesaikan sesuai deadline. deadline bukan alasan untuk hasil yang tidak sempurna. tugas yang berta kita bisa meminta bantuan bimbingan kepada dosen ataupun kaka tingkat atu mungkin teman sebaya yang ahli. dengan bekerja sama hasil yang didapatkan akan menjadi sempurna juga karena mendapatkan berbagai pandangan.

Jujur saja saya termasuk orang yang kadang berpikir idealis atau perfeksionis makanya lama kalau mengerjakan sesuatu kadang jadi ga selesai-selesai, kemarin saya sempat bertemu dosen saya dan beliau menjelaskan mengapa jangan terlalu idealis karena akan menyusahkan diri kamu mati-matian mengejar idealisme bisa membuatmu membuang waktu dan tenaga yang sebenarnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih penting. sekarang ini saya sedang dalam tahap penyelesaian skripsi saya sempa pusing sendiri karena terlalu berpikir idealis terhadap skirpsi saya

sekarang saya mengubah pola pikir saya dengan “sebaik-baiknya skripsi adalah skripsi yang selesai”

Saya termasuk tipe orang yang perfeksionis. Dari perspektif saya, menyelesaikan sesuatu dengan sempurna sesuai dengan kriteria dan standar yang telah saya tetapkan dalam diri saya sendiri itu perlu. Namun akhir-akhir ini, saya menyadari bahwa kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan juga penting, terlebih jika durasi pengerjaan yang diberikan tidak terlalu lama dan ada banyak pekerjaan lain yang harus diselesaikan. Menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna itu perlu, namun bekerja dengan konsep efektif, yaitu bagaimana mengeluarkan effort dan waktu yang cukup itu lebih baik. Sebab apabila saya hanya terus mengejar kesempurnaan, maka waktu dan tenaga yang saya keluarkan untuk satu pekerjaan saja, maka pekerjaan lain akan terbengkalai. Oleh karena itu, saat ini, saya lebih mengedepankan keefektifan dalam bekerja.

Dari saya sendiri tergantung jenis tugas yang didapat. Untuk tugas yang diminati, sering kali kita akan memberikan effort lebih agar hasilnya memuaskan, contohnya saja seperti mendapatkan tugas dari mata kuliah favorit, biasanya saya memberikan usaha terbaik saya. Memang tidak secepat teman-teman yang lain, tetapi saya akan puas dengan hasil akhirnya. Namun, kadang juga ada jenis tugas yang saya kerjakan dengan motif ‘yang penting selesai’ sehingga saya mengerjakannya lebih cepat. Dan keuntungannya saya lebih cepat lega karena sudah menyelesaikannya lebih awal.

Menurut teori (Rohrer, d. 2012) lebih efektif untuk mempelajari beberapa mata pelajaran setiap hari untuk membantu anda tetap fokus, daripada mempelajari satu atau dua mata pelajaran secara mendalam. Misalnya, jika anda sedang mempersiapkan ujian matematika, sejarah, fisika, dan kimia, lebih baik belajar sedikit dari setiap mata pelajaran setiap hari. Pendekatan ini akan membantu anda belajar lebih cepat daripada hanya berfokus pada matematika pada hari senin, sejarah pada hari selasa, fisika pada hari rabu, kimia pada hari kamis, dan seterusnya. Hal tersebut dikarenakan anda cenderung membingungkan informasi serupa jika anda mempelajari banyak subjek yang sama dalam satu hari.

Kalau menghadapi hal dengan kondisi di atas, saya mengerjakannya bukan dengan sempurna sih, tapi sebaik dan semaksimal mungkin, dan tidak cepat juga.Tapi tergantung, kalau ada banyak tugas yang belum terselesaikan, saya memilih mengerjakannya dengan cepat, NAMUN tetap berusaha mengerjakannya dengan sebaik mungkin yang bisa saya lakukan. Lagipula, jika kita mengerjakannya dengan sempurna, itu belum tentu/tidak menjamin kita mendapat nilai yang baik juga. Karena standard penilaian tiap dosen itukan berbeda-beda. Mungkin menurut penilaian kita, pengerjaan kita sudah sempurna, namun itu belum tentu sama dengan penilaian dosen.