Semeru Tak Bersalju

Para pendaki Gunung Semeru, Jawa Timur, pada hari Kamis (12/4/2018), melihat jejak kaki berwarna putih mirip salju di jalur pendakian menuju puncak Mahameru. Saat itu para pendaki berada di ketinggian sekitar 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl), pada pukul 05.30 wib atau menejelang matahari terbit.

Menurut ahli geologi, Rovicky Dwi Putrohari, apa yang dilihat para pendaki Gunung Semeru itu adalah air embun yang membeku, bukan salju yang turun dari pembekuan uap air. penurunan suhu ekstrem di puncak Mahameru memang bisa menyebabkan air embun membeku. Suhu ekstrem tersebut biasanya terjadi menjelang terbit Matahari. Suhu yang sangat dingin di jam-jam tersebut akan mampu membuat air membeku, dan lebih tepatnya disebut embun yang membeku, bukan salju. Para wisawatan di Bromo pasti juga merasakan turunnya suhu saat menjelang matahari terbit. Namun, turunnya suhu ini tidak lebih rendah dari turunnya suhu di Mahameru, karena elevasi Mahameru lebih tinggi dari Bromo.

Menurut saya, Salju itu merupakan air yang membeku karena adanya penurunan suhu yang cukup besar. Akan tetapi, air yang membeku di Semeru itu bukan salju yang sering terjadi di daerah dengan empat musim.

Sumber: