Self-Healing, Apakah Membuat Orang Jadi Konsumtif?

konsumtif

Self healing merupakan upaya yang dilakukan oleh diri sendiri untuk menyembuhkan diri sendiri. Bahkan sebuah penelitian menyebut jika setiap orang sebenarnya mampu menyembuhkan diri sendiri dengan presentase keberhasilan mencapai 18-75 persen.

Metode yang diterapkan tentunya berbeda-beda pada setiap individu. Entah itu membeli makanan enak, Shopping, atau pergi jalan-jalan yang cukup menghabiskan banyak uang. Sehingga ada sebagian orang yang menyebutkan bahwa kegiatan self–healing diartikan sebagai pemborosan, karena akan ada pengeluaran yang harus dikorbankan untuk membeli sesuatu yang tak jarang bahkan nominalnya cukup besar.

Sedangkan definisi perilaku konsumtif menurut para ahli, Dahlan (dalam Sumartono, 2002) perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan segala hal yang paling mahal yang memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya, serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata.

Nah, Menurut Youdics sendiri, apakah Self-healing itu menyebabkan seseorang jadi menciptakan perilaku konsumtif?

Summary

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/

Kalo dari sudut pandangku, iya atau tidaknya tergantung bagaimana seseorang memanajemen dirinya sendiri, terutama dalam hal keinginan & keuangan. Banyak millenial yang selalu mengartikan bahwa self healing terbaik adalah dengan belanja, makan-makanan yang disukai, checkout shopee dll., padahal, tidak hanya sebatas itu, even kita tidur aja, atau cuma mendengarkan lagu yang kita sukai saja juga sudah termasuk self healing. Iya, memang benar bahwa setiap orang memiliki gaya self healingnya masing-masing, tapi juga harus pintar-pintar memanajemen diri, kita harus bisa memahami apa yang sebenarnya kita mau, kita harus bisa mengerti apa yang kita inginkan dan butuhkan, berapa batas maksimal uang yang harus kita keluarkan. Karena, sebagian orang cenderung berlindung dibalik kata “self reward” atau “self healing” padahal dia lagi boros aja sebenarnya (kaya aku misalnya :'D )
Sebenarnya, memang tak ada masalah apabila kita membelanjakan uang kita untuk keperluan kita sendiri. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika kita tidak bisa mengontrol diri kita sendiri untuk membedakan mana kemauan dan kebutuhan. Bisa jadi, barang-barang yang kita beli dari kedok self healing adalah barang-barang yang sebenarnya tak terlalu kita butuhkan. Dengan alasan itulah, banyak kaum muda, menjadi seolah-olah dengan mudahnya mengeluarkan uang mereka tanpa ada batasan.

Whahaha setujuuu
kadang berkedok self-reward bisa jadi yang membuat kita boros, tapi dari internal diri perlu sistem yang menjadi alarm kalo tindakan beli ini beli itu juga ga baik, apalagi maksain diri ditengah-tengah krisis keuangan, waduu.
Tapi self-healing memang cukup dikatakan upaya benteng pertahanan diri dimasa pandemi sih. dluar dari adaptasi orang-orang yang mungkin tidak terbiasa beraktivitas penuh dari rumah ditambah dengan pekerjaan lain seperti tugas rumah dan tugas kuliah, menyebabkan ketidakseimbangan emosional tersendiri hehe.

1 Like