Puisi: Bermain Rindu

Terpanah janji pada kisah ‘suatu saat’
Berharap hidup enggan sesat
Bersama, mengarungi sungai bahagia yang jernih
Dengan mencari cahaya ikatan yang katanya suci

Ini kisah tentang rindu
Bertelaga dalam hati yang beku
Sebab cinta mendesak kalbu ini
Dengan mematahkan doa-doa rintih

Aku duduk depan jendela berdebu
Bersama kursi yang lugu
Tatapanku kosong penuh anganmu
Benar, ada kamu dan rindu
Memaksaku untuk patah namun tak mampu

Sedangkan rindu juga tak ingin kamu mematahkannya
Ia masih pada kenyamanan yang menyiksa dada
Pula belum puas ia menggerayai tiap jiwa dan doa
Katanya,
“Biarkan merindu dulu, kalau menang, kamu adalah cinta”

1 Like