Pubslush, tutupnya sebuah Book Crowdfunding

Pubslush, diluncurkan pada September 2011 merupakan sebuah website crowdfunding yang berfokus pada bidang penulisan yang mana menghubungkan penulis-penulis berpotensi dengan para pembaca. Website yang diluncurkan oleh ibu dan anak, Helen dan Amanda Barbara diklaim sebagai sebuah website “Kickstarter for books” pertama yang mengkhususkan untuk mengumpulkan dana bagi para penulis. Namun Pubslush tutup pada Agustus 2015.

Alasan ditutupnya crowdfunding yang berfokus pada pendanaan buku ini belum diketahui karena apa, tetapi besar kemungkinan dikarenakan penjualan buku yang semakin menurun. Dimana menurut artikel yang diterbitkan Viva.co.id Amazon Jual Lebih Banyak Ebook Daripada Buku mengatakan bahwa pada tahun 2012 penjualan ebook 114 buah berbanding 100 buah untuk printed book.

Jika dilihat sekilas, bukanlah merupakan jumlah yang cukup jauh. Dan jika dilihat saat ini buku dengan bentuk printed book masih diminati dengan masih ramainya toko buku serta masih banyaknya penulis-penulis yang berani mengeluarkan bentuk printed book dibandingkan hanya bentuk ebook.

Lalu apa penyebabnya sebuah crowdfunding yang berfokus mendanai penulis-penulis seperti Pubslush ini mengalami kegagalan?

tutupnya Pubslush mungkin juga disebabkan oleh mulai hilangnya pasar untuk penerbitan buku secara tradisional. menurut Association of American Publisher (AAP), penjualan buku sampai April 2015 tturun 1.4% dibandingkan penjualan pada tahun 2014.

tipisnya keuntungan yang didapat mungkin menjadi sebab ditutupnya platform PubSLush ini

Saya setuju, PubSlush tutup karena mulai hilang pasar penerbitan buku secara tradisional dan juga banyak penerbit besar menghasilkan buku yang sesuai target pasar, sehingga si penulis pun juga kalah saing. Padahal, jika dilihat dari charges yang diambil oleh PubSlush kepada penerbit lumayan besar totalnya mencapai 7,5%.

Ide dari PubSlush itu ingin dilanjutkan dan dikembangkan lagi oleh firm colborne communications asal Kanada yang ingin mengembangkan PubSlush dengan mengkombinasikan layanan marketplace yang lebih luas lagi. Mungkin dengan demikian “PubSlush” akan bangkit kembali.

Menurut saya, kegagalan Pubslush lebih diiakibatkan oleh model bisnis yang salah. Pubslush terlalu fokus pada penggalangan dana untuk media fisik/cetak. Sementara, para penulis buku akhir2 ini mulai berpindah ke platform digital seperti Amazon Kindle atau bahkan ada yang menggunakan media digital audio.

Untuk menanggapi pernyataan diatas, saat ini wattpad menjadi sarana yang diminati oleh yang yang memiliki hobi menulis dan atau membaca sampai penulis “amatir” sekalipun mencoba untuk mendapatkan pembaca dari e-book atau cerita yang Ia buat.Tidak hanya itu pembaca pun bisa melakukan feedback dan subscribe untuk bisa mendapatkan update si penulis. Dari situ kita bisa melihat apakah buku yang kita buat memang diminati dan sesuai target pasar. Sehingga dengan memiliki ukuran seperti itu penerbit bisa saja berani untuk menirbitkan secara fisik dan para pembaca juga tidak ragu membeli buku tersebut dalam bentuk fisik. Bisa jadi adanya wattpad ini menjadi pesaing pubslush tersendiri.

yang saya lihat dalam PubSlush ini adalah mereka gagal bersaing dengan e-book. apa yang dapat kita pelajari dari kegagalan PubSlush ini, jika kita ingin mempertahankan tujuan bisnis kita, apakah meningkatkan pemasaran untuk menggaet lebih banyak penyumbang dana atau memperlebar tujuan bisnis agar dapat bersaing dengan situs lain? mengingat jika kita memaksakan untuk tetap pada tujuan utama, kita akan mengalami kegagalan seperti yang dialami oleh PubSlush