Psikopat dan Sosiopat, Sama Atau Beda Sih?

2c19f384da0b132f1a1ad5fb9c0fbfbf

Istilah psikopat dan sosiopat seringkali membingungkan masyarakat. Banyak orang pula yang menyamakan antara psikopat dengan sosiopat. Memang terdapat beberapa ciri-ciri yang menunujukkan bahwa psikopat dan sosiopat adalah suatu gangguan psikologi yang sama. Penderita psikopat dan sosiopat sama-sama tidak bisa memahami tau berbagi perasaan dengan orang lain. Mereka juga cenderung tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah.

Jadi bagaimana? Psikopat itu sama dengan sosiopat atau sebaliknya? Kalau menurut kalian beda coba sebutkan perbedaannya, dan kalau menurut kalian adalah sama coba sebutkan persamannya juga ya!

Menurut saya beda, karena dari sumber yang saya baca meskipun sama-sama termasuk gangguan mental. Seorang sosiopat dan psikopat juga sama-sama tidak memiliki empati pada orang lain, rasa penyesalan dan tanggung jawab. Tapi sosiopat dan psikopat ini beda. Ada beberapa poin yang jadi perbedaan antara sosiopat dan psikopat. Berikut di antaranya:

1.Kemampuan Bersosialisasi

Seorang sosiopat umumnya sulit berbaur dengan masyarakat. Mereka acuh dan tidak peduli pada orang lain, sehingga sering terlihat menarik diri dari lingkungan sekitarnya. Namun, mereka punya ego yang sangat tinggi dan menganggap dirinya adalah segalanya dan orang lain sama sekali tidak penting. Hal inilah yang akhirnya membuat sosiopat bisa berbuat jahat demi kepentingan pribadinya, tanpa mempedulikan hak orang lain.

Sementara itu, seorang psikopat biasanya bisa berbaur dan menempatkan diri dalam lingkungan sosial dengan baik. Hal ini membuat orang di sekitarnya memandangnya sebagai orang yang normal. Bahkan, kecerdasannya dalam memikat dan memanipulasi kerap membuat banyak orang lengah.

2.Arogansi dan Kontrol Diri

Karena sangat benci dengan segala hal yang berbau “sosial”, seorang sosiopat biasanya akan lebih memilih untuk mengasingkan diri dari lingkungan sekitarnya. Namun, mereka punya emosi yang sangat labil dan impulsif, sehingga sosiopat sering kali berbuat sembrono karena hilang kesabaran, ketimbang psikopat. Dalam melakukan aksi kejahatan, sosiopat cenderung spontan dan minim persiapan mendetail.

Kebalikannya dari sosiopat, seorang psikopat punya kontrol diri yang baik. Mereka melakukan kejahatan dengan darah dingin, dengan naluri predator, dan menyerang secara proaktif. Seorang psikopat bisa mengontrol emosinya dan cenderung bersikap tenang, tetapi diam-diam merencanakan kejahatannya dengan baik dan mendetail.

3.Penyebab

Sosiopat umumnya terjadi akibat banyak faktor. Bisa karena faktor cacat otak bawaan, ditambah pola asuh orangtua yang tidak tepat, atau faktor lingkungan lain seperti pengalaman peristiwa traumatis di masa lalu. Namun, sulit untuk menentukan satu hal sebagai penyebab pastinya.

Sementara itu, psikopati umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan genetik dan reaksi senyawa kimiawi dalam otak, sehingga membuat seorang psikopat tidak punya kerangka berpikir yang tepat dalam hal etika dan moral. Struktur otak seorang psikopat juga berbeda dengan orang normal, sehingga sulit untuk bisa mendeteksinya.

Summary

https://www.halodoc.com/artikel/sosiopat-dengan-psikopat-apa-bedanya

Seorang sosiopat dan psikopat selalu digambarkan sebagai orang yang jahat berperilaku buruk pada orang lain. Namun, apa bedanya sosiopat dan psikopat? Sosiopat dan psikopat itu sebenarnya adalah sebutan untuk orang yang mengidap gangguan mental sosiopat dan psikopat. Kalau menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), sosiopat dan psikopat adalah dua jenis gangguan kepribadian yang termasuk dalam antisocial personality disorders (ASPD). Satu hal yang jadi persamaan keduanya adalah karakteristik suka menipu dan manipulatif, serta kasar dan cenderung kriminal. Seorang sosiopat dan psikopat juga sama-sama tidak memiliki empati pada orang lain, rasa penyesalan dan tanggung jawab.

Perbedaan psikopat dan sosiopat antara lain dapat dilihat dari interaksinya dengan orang lain. Seorang sosiopat pada umumnya sulit berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena sangat benci dengan segala hal yang berbau “sosial”, penderita sosiopat biasanya akan memilih untuk mengasingkan diri dari lingkungan sosial dan keramaian. Mereka juga tidak memiliki empati terhadap orang lain, tidak memiliki rasa tanggung jawab, impulsif, melakukan perilaku yang berisiko, dan juga sering menyalahkan orang lain. Situasi tersebut berbeda dengan psikopat yang dapat bersikap seolah-olah tertarik dengan lawan bicaranya, meski sesungguhnya tidak peduli.

Perbedaan psikopat dan sosiopat lainnya terlihat dalam hal perencanaan kejahatan. Saat melakukan kejahatan, penderita psikopat biasanya akan merencanakan segala sesuatunya dengan detail. Bahkan, mereka memiliki rencana cadangan! Sebaliknya, penderita sosiopat akan terkesan terburu-buru dan berantakan dalam tindakan.

“Psikopat” dan “Sosiopat” adalah salah satu istilah psikologi populer yang sering digunakan secara kasual untuk mendeskripsikan gangguan mental umum, sebagai kata ganti dari “gila” yang lebih kekinian. Pergeseran makna akibat pengaruh budaya modern ini menjadikan perbedaan karakteristik antara “gila”, “psikopat”, dan “sosiopat” dianggap terlalu remeh dan acap kali bercampur aduk satu sama lain. Penyakit mental adalah payung istilah medis yang sangat luas. Sayangnya, banyak orang yang masih salah paham dalam mengartikan atau menggunakan istilah tertentu hingga mengaburkan makna sesungguhnya.

Walaupun kedua gangguan mental ini disebabkan oleh ‘korslet’ otak yang memengaruhi fungsi kognitif, namun area kerusakannya sama sekali berbeda. Psikopat tidak kenal takut; sosiopat masih punya rasa takut. Psikopat tidak punya kemampuan membedakan mana yang benar dan salah; sosiopat punya (namun tidak memedulikannya). Keduanya sama-sama mampu untuk merusak dan mereka sama-sama tidak peduli.

Referensi

Perbedaan Psikopat dan Sosiopat, Apa Saja? • Hello Sehat

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), sosiopat dan psikopat adalah dua jenis gangguan kepribadian yang termasuk dalam antisocial personality disorders (ASPD). Satu hal yang jadi persamaan keduanya adalah karakteristik suka menipu dan manipulatif, serta kasar dan cenderung kriminal. Seorang sosiopat dan psikopat juga sama-sama tidak memiliki empati pada orang lain, rasa penyesalan dan tanggung jawab.

Perbedaan yang dimiliki oleh kedua kelainan ini adalah pada aspek kemampuan bersosialisasi serta kontrol diri. Seorang sosiopat umumnya sulit berbaur dengan masyarakat. Mereka acuh dan tidak peduli pada orang lain, sehingga sering terlihat menarik diri dari lingkungan sekitarnya. Namun, mereka punya ego yang sangat tinggi dan menganggap dirinya adalah segalanya dan orang lain sama sekali tidak penting. Sementara itu, seorang psikopat biasanya bisa berbaur dan menempatkan diri dalam lingkungan sosial dengan baik. Hal ini membuat orang di sekitarnya memandangnya sebagai orang yang normal. Bahkan, kecerdasannya dalam memikat dan memanipulasi kerap membuat banyak orang lengah. Psikopat juga fasih berbicara dengan daya tarik yang superfisial (Pasanen & Lee, 2008). Kemudian sosiopat yang benci terhadap hal yang berbau “sosial” akan cenderung untuk mengasingkan diri dari lingkungan sekitar. Sosiopat hanya peduli terhadap keinginan dan kebutuhan mereka, sangat selfishness dan egosentris. Sosiopat umumnya memiliki temperamen normal, beberapa bersikap agresif, dan tidak punya rasa takut ketimbang psikopat (James, 2010). Sedangkan psikopat punya kontrol diri yang baik dan cenderung bersikap tenang dalam tindakannya. Psikopat umumnya sudah merencanakan tindakan kejahatannya secara mendetail.

Sumber

James B., L. 2010. Antisocial Personality, Sociopathy and Psychopathy. in Personality 100.com.

Pasanen A & Lee A, 2008. Morality and Psychopathy. in Cognitive Neuroscience, p.1-11.