Proses apa saja yang harus dijalankan untuk mengidentifikasi risiko?

Risiko adalah peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan. Untuk meminimalisasi potensi maupun realita dampak dari risiko yang dihadapi organisasi, maka risiko harus dianalisis dan segera mengambil tindakan atas kerugian yang mungkin terjadi. Salah satu elemen dalam manajemen risiko adalah identifikasi risiko. Identifikasi Risiko adalah usaha untuk menemukan atau mengetahui risiko – risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan.

Beberapa proses untuk mengidentifikasi risiko:

  1. Menentukan unit risiko
    Misalnya yang mau diidentifikasi adalah Unit Penjualan, maka risk ownernya adalah unit penjualan.

  2. Memahami proses bisnis
    Dengan memahami proses bisnis, kita bisa mengetahui aktivitas-aktivitas yang ada pada suatu unit risiko. Pada umumnya, proses bisnis terdiri dari 2 kelompok aktivitas, yakni aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

  3. Menentukan aktivitas yang krusial
    Yang dikatakan “krusial” atau “kritis” adalah apabila unit risiko tidak dapat menghasilkan produk atau jasa oleh karena aktivitas yang bersangkutan terganggu atau tidak berjalannya aktivitas dengan semestinya. Aktivitas yang tidak krusial dapat ‘diabaikan’ karena pengaruhnya tidak signifikan pada produk atau jasa yang dihasilkan.

  4. Menentukan barang dan orang yang ada pada aktivitas krusial tersebut
    Siapa orang-orangnya dan apa barang-barangnya.

  5. Menentukan bentuk kerugian yang dapat terjadi pada barang dan orang dari aktivitas krusial tersebut

    1. Bentuk kerugian pada orang seperti cedera, sakit, meninggal, hilang, demonstrasi, mogok kerja, berhenti bekerja, berhalangan, dll.
    2. Bentuk kerugian pada barang seperti rusak, hilang, tidak sesuai, usang, terbakar, tidak berkualitas, dicuri, diselewengkan, tak tertagih, dll.
  6. Menentukan penyebab terjadinya kerugian atau risiko
    Mengetahui penyebab risiko sangat penting karena penanganan risiko yang sama akan berbeda jika penyebabnya berbeda.

    1. Risiko Keuangan seperti perubahan harga, nilai tukar, dan tingkat bunga.
    2. Risiko Operasional seperti manusia (kompetensi, moral, selera); teknologi (keusangan, kualitas, kesesuaian); dan alam (bencana alam, kondisi alam, makhluk selain manusia).
  7. Membuat daftar risiko
    Berisi dua hal penting, yakni Pernyataan Risiko dan Penyebab Risiko. Untuk mengetahui apakah itu sebuah risiko ingat kembali 3 karakteristik risiko:

    1. merupakan suatu kejadian;
    2. kejadian terseb mengandung kemungkinan; dan
    3. jika terjadi akan mengakibatkan kerugian.

Sumber: https://ipqi.org/manajemen-risiko-identifikasi-risiko/