Siang itu, seperti biasa Andi hanya tinggal berdua dengan neneknya saja di rumah, sementara anggota keluarga yang lain sedang menjalankan aktifitas rutinnya masing-masing di luar rumah. Andi berhenti memainkan mobil-mobilannya, matanya tertuju pada sang nenek yang sejak tadi sibuk menulis sesuatu pada sebuah buku catatan kecil di atas meja.
“Nenek sedang menulis surat yah? atau sedang menulis cerita tentang aku?” tanya Andi, seraya beranjak dan mendekati neneknya yang baru saja menghentikan pekerjaannya dan kini menatap ke arahnya sambil tersenyum.
“Iya, nenek sedang menulis sebuah cerita tentang kamu, Nak. Tapi ada hal yang lebih penting dari sekedar cerita yang sedang nenek tulis saat ini, yakni tentang pensil yang sedang nenek pakai ini,” ujar nenek sambil mengacungkan pensil di tangannya ke arah Andi yang kini berdiri di depannya.
“Nenek berharap agar jika kamu sudah besar nanti, kamu bisa menjadi seperti pensil ini,” ucap nenek dengan senyum di bibirnya.
Andi sedikit kebingungan dengan perkataan nenek, ditatapnya pensil itu dan wajah nenek bergantian, sebelum akhirnya mengernyitkan kening san tersenyum kebingungan.
“Nek, apa ini pensil istimewa? Apa ada bedanya dengan pensil yang lainnya?” tanya Andi sambil mengamati pensil itu lebih dekat lagi.
“Semuanya tentu akan sangat tergantung pada cara kamu memandang dan melihat dengan jelas pensil ini, jika kamu jeli maka setidaknya ada 5 kualitas yang terdapat di dalamnya dan bisa kamu jadikan prinsip untuk selalu hidup tenang.”
Andi masih belum mengerti dengan baik, sehingga nenek menjelaskan satu persatu tentang kualitas itu kepadanya:
• Kualitas pertama
Pensil bisa menuliskan berbagai hal yang hebat, tentunya dengan bantuan tangan seseorang. Kamu juga mampu melakukan banyak hal hebat di dalam hidupmu, namun semua itu tentu dengan bantuan dan bimbingan dari Tuhan. Jangan lupakan bahwa di setiap langkah di dalam hidupmu, kamu akan dibimbing oleh tangan Tuhan.
• Kualitas kedua
Pensil akan megalami proses perautan yang menyakitkan, sebelum menjadi tajam dan bisa digunakan dengan baik ketika menulis. Kamu juga akan mengalami berbagai proses yang panjang, baik itu penderitaan dan kesusahan yang tidak menyenangkan. Berbagai proses tersebutlah yang akan membuatmu menjadi seorang pribadi yang lebih baik setiap harinya.
• Kualitas ketiga
Kita mungkin saja menuliskan berbagai kata yang salah di dalam tulisan kita, namun pensil selalu memberikan kesempatan pada kita untuk menghapus dan memperbaikinya. Di dalam hidup ini, kamu juga mungkin saja melakukan berbagai kesalahan, tetapi itu bukanlah sebuah keburukan yang tidak bisa diperbaiki kembali. Perbaikilah semua kesalahan itu dengan cara tidak mengulangnya kembali, sehingga kamu bisa menjalani hidup yang lebih baik lagi.
• Kualitas keempat
Bukan bagian luarnya, yang menjadi bagian paling penting dari sebuah pensil adalah bagian dalamnya, di mana terdapat arang yang bisa digunakan untuk menulis berbagai kata yang kamu inginkan. Hal yang sama juga harusnya terdapat di dalam dirimu, di mana kualitas dan berbagai nilai dirimu terdapat di bagian paling dalam, bukan hanya bagian luar dan penampilan semata. Sadarilah hal ini dengan baik, agar kamu dapat menggunakan dan melakukan berbagai hal baik dengan mengandalkan akal, hati dan juga pikiranmu.
• Kualitas kelima
Pensil akan selalu meninggalkan jejak goresan ketika digunakan, sama seperti kamu saat menjalani kehidupan ini. Semua perbuatanmu akan meninggalkan kesan dan juga kenangan, karena itu selalu cermati semua tindakanmu sejak awal.
Apa pendapat Anda?
Sumber:
http://www.sipolos.com/prinsip-untuk-selalu-hidup-tenang-2/