Phil Knight - Pelari yang Menjadi Milliarder Bersama Nike

Sumber : http://addicted2success.com/wp-content/uploads/2016/01/Phil-Knight.jpg

Biografi, Philip Hampson Knight


Pekerjaan

CO-Founder of Nike, Inc.

Afiliasi lainnya

Onitsuka, Co.

Tempat dan Tanggal Lahir

Portland, Oregon, 24 Februari 1938

Kewarganegaraan

Amerika Serikat

Pendidikan

  • University of Oregon, BBA, 1959
  • Stanford University, MBA, 1962

Total Kekayaan

US$23,8 Billion Dollar - 316,5 Trilliun Rupiah (2016)

Peringkat di Forbes

  • 70 The World’s Richest People (2006)
  • 18 Forbes 400 (2016)
  • The Richest Person In Every State (2016)
  • 24 Billionaires (2016)
  • 16 Billionaires In United States (2016)
  • The Richest Person In America’s 50 Largest Cities (2016)

Riwayat Hidup


Ia lahir dikenal dengan nama Philip Hampson Knight pada 24 Februari 1938, sebagai anak dari pengacara penerbit surat kabar William W. Knight, dan istrinya Lota. Ayahnya adalah orang yang peduli terhadap sesama yang mendorong anaknya untuk melampaui keterbatasan nya.

Ia menghadiri Cleveland High School di Portland. Ia menyukai olahraga lari dari usia muda dan merupakan anggota kunci tim track.

Ia kuliah di Universitas Oregon (UO) di Eugene dimana ia melanjutkan hobbi nya. Di sana ia bertemu dengan pelatih atletik legendaris Bill Bowerman, dibawah asuhan pelatih Bill Bowerman ia dilatih sebagai pelari jarak menengah. Akhirnya Knight menjalin sebuah persahabatan yang erat dengan Bowerman. Dia lulus dengan gelar jurnalisme pada tahun 1959.

Knight bingung tentang masa depannya bahkan setelah lulus, dan tidak yakin apa yang sebenarnya ingin ia lakukan. Dia terdaftar akademi tentara dan telah menyelesaikan pelatihan.

Dia memutuskan untuk mendaftar di Graduate School of Business di Stanford University. Salah satu mata kuliah yang ia pelajari adalah kelas bisnis kecil Frank Shallenberger yang membuat ia sangat tertarik.

Ketika ia mendapat sebuah tugas di mana siswa harus menciptakan bisnis baru, Knight datang dengan membawa blueprint untuk bisnis sepatu olahraga. Dia menulis sebuah makalah berjudul ‘Can Japanese Sport Shoes Do to German Sports Shoes What Japanese Cameras Did to German Cameras?’ Dan menyadari bahwa tujuan hidupnya adalah untuk menciptakan bisnis yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu olahraga. Dia lulus dengan MBA pada tahun 1962.

Riwayat Karir


Ia memulai perjalanan di seluruh dunia setelah lulus. Ia mengunjungi Jepang pada November 1962 di mana ia menemukan merek-Tiger sepatu lari yang diproduksi oleh Onitsuka, Co. Knight sangat terkesan dengan kualitas tinggi dan biaya rendah dari sepatu dan cepat mendapat kontrak distribusi dengan perusahaan.

Setelah kembali, ia mengambil pekerjaan di sebuah perusahaan akuntansi di Portland, ketika bekerja pada rencana bisnisnya. Dia bekerjasama dengan mantan pelatihnya Bowerman untuk membentuk kemitraan untuk mendistribusikan sepatu di Amerika, dan dengan demikian perusahaan Blue Ribbon Sports lahir pada tahun 1964.

Dua orang ini bekerja keras untuk membuat bisnis tumbuh dan berkembang, selama beberapa tahun ke depan mereka membuka toko ritel di Santa Monica, California, Eugene, dan Oregon. Perusahaan ini berjalan dengan lancar dan pada akhir tahun 1960-an menghasilkan keuntungan yang baik.

Knight dan Bowerman memiliki beberapa perbedaan pendapat mengenai kontrak dengan Onitsaka pada tahun 1971 dan memutuskan untuk memulai perusahaan mereka sendiri. Jeff Johnson, seorang teman Knight dan seorang karyawan Blue Ribbon Sports disarankan penamaan perusahaan baru yaitu, “Nike”.

Sebagai mantan atlet, Knight bercita-cita untuk merancang produk yang akan digunakan oleh atlet top dunia. Dia menjalin relasi dengan para atlet Olimpiade, seperti pelari jarak jauh Steve Prefontaine, berharap ia akan dapat mengajak orang lain untuk mencoba produknya. Model sepatu Nike, Cortez, memulai debutnya di 1972, uji coba Olimpiade dan terbukti sangat menguntungkan.

Keuntungan perusahaan tumbuh berlipat ganda selama bertahun-tahun berikutnya dan pada tahun 1980 Nike telah menguasai satu-setengah dari pasar sepatu atletik. Knight menawarkan kesepakatan dukungan dengan superstar tenis terkenal, John McEnroe, dan ini terbukti menjadi salah satu cara marketing terbaiknya. Setelah McEnroe terluka pergelangan kakinya, ia mulai memakai model Nike tertentu dan penjualan model yang melonjak dalam beberapa bulan mendatang.

Nike melihat pertumbuhan yang stabil sepanjang tahun 1980 dan 1990-an, meningkatnya kepopuleran perusahaan membuat Knight untuk mencoba olahragawan lain seperti Michael Jordan, Andre Agassi, Charles Barkley, dan Tiger Woods untuk mendapat dukungan sebagai tokoh iklan.

Seiring dengan kesuksesan yang luar biasa, Knight juga datang di bawah pengawasan dari kelompok hak asasi manusia sebagaimana Nike memperlakukan pekerja di negara-negara Asia. Nike dituduh membayar upah yang sangat rendah untuk pekerja Asia, dan ada juga tuduhan hukuman fisik dan pelecehan seksual di fasilitas Nike. Terlepas dari kritik Nike tetap salah satu pembuat sepatu terbesar di dunia.
Pada 1990-an, bisnis Nike diperluas dan bercabang ke hoki, golf, dan pakaian sepak bola. Strategi ekspansi agresif mereka terbayar dan perusahaan menikmati lebih dari $ 10 miliar dalam penjualan tahunan sebelum tahun 1999.

Phil Knight mengundurkan diri sebagai CEO Nike pada November 2004 meskipun ia terus sebagai ketua dewan. Dia mengumumkannya pada bulan Juni 2015 bahwa ia akan mundur sebagai ketua perusahaan meskipun ia tidak menentukan tanggal.

Fakta-fakta


  1. Nike, Inc. termasuk perusahaan sepatu, pakaian dan alat – alat olahraga yang tidak pernah tanggung – tanggung dalam mengikat kerja sama dengan atlit – atlit ternama.

  2. Logo Nike adalah inovasi dari bentuk tanda ceklis. Sederhana namun banyak arti, dengan filosofi bahwa menggunakan Nike adalah sesuatu yang benar, tepat dan sesuai dengan harapan.

  3. Slogan perusahaan Nike adalah “Just Do It”. Lakukan saja, apa yang membuatmu nyaman, salah satunya dengan menggunakan Nike sebagai merk yang terpercaya dan berkualitas untuk berolahraga.

  4. Inspirasi nama Nike adalah dewi Yunani yang bernama Dewi Nike. Sesuai kepercayaannya, Dewi Nike adalah lambang kemenangan.

  5. Philip Knight menjual sepatu dengan berkeliling di stadion atletik. Ia memulai bisnisnya dari nol. Knight menjualnya secara pelan, sederhana namun pasti.

  6. Salah satu kompetitor Nike yang sempat menggoyahkan kestabilan perusahaan Nike adalah Reebok.

  7. Untuk mengalahkan Reebok, Nike mengeluarkan seri sepatu Air Jordan, yang dipromosikan oleh pebasket handal Michael Jordan. Segmentasi yang tepat!

  8. Sepatu Nike selalu dibuat di Asia. Bila pada mulanya hanya di Jepang saja, kini pabrik Nike meluas ke Korea Selatan dan Taiwan. Baru – baru ini, China juga menjadi salah satu negara yang memilki pabrik Nike.

  9. Nike Indonesia beroperasi sejak tahun 1988.

  10. Pencipta slogan “Just Do It” pada produk Nike bukanlah pendiri Nike yaitu Philip Knight, melainkan Wieden dan Kennedy, biro iklan yang bekerja sama dengan Nike sejak awal Nike dikembangkan.

  11. Hingga kini, Nike memiliki lebih dari 700 toko resmi di seluruh dunia, dengan kantor di 45 negara besar di luar Amerika Serikat.

  12. Converse adalah anak perusahaan utama dari Nike. Dahulunya, Converse pernah diakuisisi pada tahun 2003 oleh Nike. Namun Nike kembali menjualnya karena Converse dirasa memiliki nilai jual yang khusus.

  13. Michael Jordan memperoleh royalti dari Nike setiap tahun sebesar $60 juta dollar menurut Forbes. Nilai ini lebih besar dari jumlah total gaji pegawai Nike di Malaysia.

  14. Ilie Nastase, seorang atlet profesional asal Rumania merupakan atlet pertama yang di-endorse oleh Nike di tahun 1972.

  15. Nike store terbesar di dunia berada di London’s Oxford Street, dengan luas tanah 42,000 ft dan dibangun dengan menggunakan tema bangunan layaknya sebuah Town Square.

Quotes


There is an immutable conflict at work in life and in business, a constant battle between peace and chaos. Neither can be mastered, but both can be influenced. How you go about that is the key to success. Phil Knight

I don’t consider myself enigmatic, but I don’t spend a lot of time thinking about my public persona. Phil Knight

The trouble in America is not that we are making too many mistakes, but that we are making too few. Phil Knight

Dream audaciously. Have the courage to fail forward. Act with urgency. Phil Knight

Sports is like rock ‘n’ roll. Both are dominant cultural forces, both speak an international language, and both are all about emotions. Phil Knight

Dare to take chances, lest you leave your talent buried in the ground. Phil Knight

My job is to listen to ideas, maybe cook up a few of my own, and make decisions based on what’s good for the shareholders and for the company. Phil Knight

Make history or be a part of it. Phil Knight

Referensi