Perusahaan Startup “Rocket Lab” Berhasil Meluncurkan Roket Elektron Pertama ke Orbit Bumi

https://i1.wp.com/warstek.com/wp-content/uploads/2018/01/Rocket-Lab-Still-Testing-launch-21-January-2020.jpg?resize=800%2C445&ssl=1

Perusahaan startup penerbangan antariksa bernama “Rocket Lab” yang berdiri di Amerika Serikat berhasil meluncurkan roket pertama mereka yaitu “Roket Elektron” ke orbit bumi. Rocket Lab adalah sebuah perusahaan swasta yang didirikan oleh Peter Beck (CEO) pada tahun 2006 dan memiliki beberapa investor utama yaitu Khosla Ventures, Bessemer Venture Partners, Data Collective, Promus Ventures, Lockheed Martin dan K1W1. Roket Lab mempunyai misi dalam mempermudah dan memberi kesempatan untuk peluncuran satelit ke orbit rendah Bumi.

Pada tanggal 21 Januari 2018 tepatnya jam 14.43 waktu setempat (Selandia Baru), Roket Elektron berhasil lepas landas dari landasan peluncuran yang bertempat di Selandia baru. Peluncuran tersebut merupakan misi kedua dari roket elektron dan berhasil mencapai orbit rendah bumi sekaligus membawa dan menempatkan tiga buah satelit komersial. Peter Beck selaku pimpinan perusahaan menyatakan, “Tujuan didirikan Rocket Lab adalah untuk mempermudah akses ruang angkasa guna memahami planet bumi sekaligus membangun koloni diatasnya, dan keberhasilan peluncuran itu adalah sebuah langkah maju bagi perusahaan Rocket Lab“. Misi peluncuran ini adalah pertama kalinya Rocket Lab berhasil mengirim roket mereka ke orbit rendah dan nantinya juga dipersiapkan untuk misi-misi pengiriman satelit komersial lainnya.

Roket Elektron milik Rocket Lab berukuran kecil, tidak seperti pada roket-roket yang dipakai pada misi-misi antariksa lain misalnya Space-X (AS), NASA (AS), ESA (Eropa), JAXA (Jepang), dll. Rocket Lab memang mendesain roket mereka dalam bentuk kecil agar dapat diluncurkan secara cepat, teratur, dan sering. Dimensi yang dimiliki oleh Roket Elektron memiliki tinggi sekitar 55 kaki (16.764 meter) dan mampu menampung kapasitas seberat 330 dan 500 pound atau sekitar 149.685 kg dan 226.796 kg untuk dikirim ke orbit rendah bumi.

Misi penting dalam peluncuran roket milik Rocket Lab adalah terletak pada intensitas (banyaknya) peluncurannya yang sering hingga ditargetkan mencapai 120 kali per tahun. Perusahaan tersebut akan memaksimalkan intensitas peluncuran dari 50 kali hingga 120 kali apabila telah memproduksi roket mereka secara maksimal. Perusahaan Rocket Lab pun telah menawarkan kerja sama ke perusahaan-perusahaan besar seperti NASA, Spire, Planet, Moon Express, dan Spaceflight. Semoga Indonesia juga salah satunya nanti yang bermitra, mengirim satelit karya anak bangsa melalui perusahaan peluncuran milik Rocket Lab atau malah membuat perusahaan seperti Rocket Lab.

Sumber: