Perempuan menyapu bersih agar suami tidak berewokan

Selamat pagi, Saya sering mendengarkan orang-orang menasihati seseorang yang sedang menyapu tetapi tidak bersih. Nasihatnya ‘Perempuan menyapu bersih agar suami tidak berewokan’. Apa hubungannya menyapu dengan suami berewokan?

kenapa ya perempuan takut dengan suami brewokan, padahal jaman sekarang justru laki laki brewokan katanya lebih menarik untuk perempuan, tetapi begin penjelasannya. Sebuah mitos yang merebak ke mana-mana. Nyaris setiap daerah mengenal atau setidaknya mendengar mitos ini, sehingga bil ada seorang wanita yang menyapu dan kebetulan tidak bersih maka tidak jarang ia pu menjadi ledekan orangtuanya. “Cah wadon kok nyapune ora resik. Kono, resiki maneh! Mundak bojomu brewokan”. (anak perempuan kok tidak bersih nyapunya. Sana, bersihkan lagi! Nanti dapat suami yang berewokan). Seru seorang ibu berkebaya kepada anak gadisnya yang sedang menyapu halaman rumah.

Lain halnya bila kemudian yang ditegur itu adalah seorang gadis yang memahami masalah agama. Maka yang muncul kemudian adalah seloroh balik, yang justru menunjukkan keinginannya untuk mendapatkan suami yang brewokan. Karena jenggot dan cambang bukanlah sesuatu yang menakutkan. “Nggak apa-apa dapat suami brewokan, kan lebih enak” ujanrnya tersipu malu. Entahlah. Mengapa harus takut keada lelaki berjenggot dan berjambang lebat. Bukankah jenggot dan jambang itu merupakan ciri khas laki-laki? Jadi tidak seharusnya muncul ketakutan yang tidak berdasar ini. Ketakutan ini boleh muncul bila yang kemudian berjambang lebat dan berjenggot itu adalah seorang wanita. Nah, lho.

sumber