Perbedaan antara Komunikasi Verbal dan Non-Verbal

3703e5f7c8109cd66facc29f73f102c1
behance.net on Pinterest

Secara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan ini, bahwa antara komunikasi verbal dan non-verbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan.

Dalam pemikiran Don Stacks dkk. ada tiga perbedaan utama diantara keduanya yaitu kesengajaan pesan (the intentionality of the massage), tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan (the degree of symbolism in the act or message), dan mekanisme pemrosesan (processing mechanism).

Kesengajaan

Satu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan non-verbal adalah persepsi mengenai niat (intent). Pada umumnya niat ini menjadi lebih penting ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal.

Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan bahwa sebuah pesan verbal adalah komunikasi , kalau pesan tersebut :

  1. Dikirimkan oleh sumber dengan sengaja
  2. Diterima oleh penerima secara sengaja pula

Komunikasi non-verbal tidak banyak dibatasi oleh niat (intent) tersebut. Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima sudah cukup dipertimbangkan menjadi komunikasi non-verbal. Sebab, komunikasi nonverbal cenderung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila dibandingkan dengan komunikasi verbal. Selain itu, komunikasi non-verbal mengarah pada norma-norma yang berlaku, sementara niat atau intent tidak terdefinisikan dengan jelas. Misalnya, norma-norma untuk penampilan fisik. Kita semua berpakaian , namun beberapa sering kita dengan sengaja berpakaian untuk sebuah situasi tertentu? Beberapa kali seorang teman member komentar terhadap penampilan kita ? persepsi receiver mengenai niat ini sudah cukup untuk memenuhi persyaratan guna mendefinisikan komunikasi nonverbal.

Perbedaan-perbedaan Simbolik (Symbolic Differences)

Kadang-kadang niat (intent) ini dapat dipahami karena beberapa dampak simbolik dari komunikasi kita . Misalnya, memakai pakaian dengan warna atau model tertentu, mungkin akan dipahami sebagai suatu ‘pesan’ oleh orang lain (misalnya berpakaian dengan warna hitam akan diberi makna sebagai ungkapan ikut berduka cita).

Komunikasi verba l dengan sifat-sifatnya merupakan suatu bentuk komunikasi yang diantarai (mediated form of communication). Dalam arti kita mencoba mengambil kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-kata yang digunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus ‘dibagi’ diantara orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi.

Sebaliknya, komunikasi non-verbal lebih alami , ia beroperasi sebagai norma dan perilaku yang didasarkan pada norma. Mehrabian menjelaskan bahwa komunikasi verbal dipandang lebih eksplisit dibanding bahasa non-verbal bersifat implicit. Artinya, isyarat-isyarat verbal dapat didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan-aturan sintaksis, namun hanya ada penjelasan yang samar-samar dan informal mengenai signifikansi beragam perilaku non-verbal.

Mengakhiri bahasan mengenai perbedaan simbolik ini, kita mencoba untuk melihat ketidaksamaan antara tanda (sign) dengan lambang (symbol) . Tanda adalah sebuah representasi alami dari suatu kejadian atau tindakan. Ia adalah apa yang kita lihat atau rasakan. Sendangkan lambang mempresentasikan tanda melalui abstraksi.

Komunikasi verbal lebih spesifik dari bahasa non-verbal, dalam arti ia dapat dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam sebuah cara yang berubah-ubah, sedangkan bahasa kontroversi lebih mengarah pada reaksi-reaksi alami seperti perasaan atau emosi.

Mekanisme Pemprosesan

Perbedaan ketiga antara komunikasi verbal dan non-verbal berkaitan dengan bagaimana kita memproses informasi. Semua informasi termasuk komunikasi diproses melalui otak , kemudian otak kita tersebut menafsirkan informasi ini lewat pikiran yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks) dan sosilogis (perilaku yang dipelajari dan perilaku social).

Satu perbedaan utama dalam pemrosesan ada dalam tipe informasi pada setiap belahan otak. Secara tipikal, belahan otak sebelah kiri adalah tipe informasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah, sementara belahan otak sebelah kanan , tipe informasinya lebih berkesinambungan dan alami.

Berdasarkan pada perbedaan tersebut, pesan-pesan verbal dan non-verbal berbeda dalam konteks struktur pesannya. Komunikasi non-verbal kurang terstruktur. Aturan-aturan yang ada ketika berkomunikasi secara non-verbal adalah lebih sederhana dibanding komunikasi verbal yang mempersyaratkan aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis. Komunikasi non-verbal secara tipikal diekspresikan pada saat tindak komunikasi berlangsung.

Tidak seperti komunikasi masa lalu atau komunikasi masa mendatang. Selain itu, komunikasi non-verbal mempersyaratkan sebuah pemahaman mengenai konteks dimana interaksi tersebut terjadi, sebaliknya komunikasi verbal justru menciptakan konteks tersebut.

Sumber :
belajarkomunikasilagi by Ena Liya Sudartama