Penyakit apa saja yang menyerang saat pembesaran ikan nila ?

Ikan Nila

Serangan penyakit jarang ditemukan mewabah secara besar-besaran dalam budidaya ikan nila. Kalau pun ada, hanya berupa serangan lokal. Namun pembudidaya tetap harus berhati-hati. Karena penyakit ikan nila bukan tidak mungkin datang mengganggu. Penyakit apa saja yang menyerang saat pembesaran ikan nila ?

1. Parasit Trichodinella sp., Trichodina sp. , Gyrodactylus sp. , Transversotrema laruei dan Glossatella piscricola

Pencegahan dan Penanggulangan

  • Pertahankan suhu air lebih dari 29 derajat celcius selama dua minggu atau lebih.
  • Jaga stamina dan tingkatkan ketahanan tubuh ikan.
  • Jaga kualitas air dengan menambah frekuensi pergantian air.
  • Rendam ikan dengan Acriflavin 10-15 ppm selama 15 menit dan Cooper sulphat 0,0001 mg/L selama 24 jam. Ulangi setiap dua hari sekali.
  • Rendam ikan dengan hidrogen peroksida (3%) 17,5 ml/L selama 10 menit. Ulangi setiap dua hari.
  • Rendam ikan dengan potassium permanganat (PK) 2-5 mg/L selama 24 jam.

2. Bakteri Aeromonas hydrophila dan Pseudomonas sp.

Gejala

Warna tubuh terlihat kusam atau gelap. Nafsu makan menurun, mengumpul mendekati saluran pembuangan, kulit kasat, pendarahan di pangkal sirip,ekor dan anus. Bahkan, sering dijumpai ikan mati lemas, baik di permukaan maupun dasar kolam.

Pencegahan dan Penanggulangan

  • lakukan menejemen kesehatan ikan terpadu meliputi inang, lingkungan dan patogen agar seimbang.
  • Rendam ikan dengan ROXINE Aquatic dosis 1-2 gram/100 liter air selama 1-5 hari. Selain itu, berikan ENRO FISH melalui pakan dengan dosis 2 gram/100 gram pakan. Berikan dua kali sehari selama 35 hari. Ikan nila boleh dikonsumsi setelah 14 hari pengobatan terakhir agar obat sudah terekskresi dan tidak meninggalkan residu di daging ikan.

3. Bakteri Streptococcus sp. dan Vibrio sp.

Gejala

Nafsu makan menurun, tubuh melemah, tubuh berwarna gelap, pertumbuhan lambat, mata menonjol (exopthalmia) , perut gembung (dropsy), luka yang berkembang menjadi borok, pergerakan tidak terarah (nervous), perdarahan di tutup ingsang (operculum). Bahkan, sering dijumpai ikan tiba-tiba mati.

Pencegahan dan Penanggulangan

  • Lakukan manajemen kesehatan ikan terpadu.
  • Berikan vaksin anti-streptococcus (AQUAVAC TM GARVETIL) untuk ikan berumur tiga minggu. Caranya, rendam ikan dengan dosis 0,01 ml per gram baret ikan selama 60 detik. Selain itu, dapat juga menggunakan AQUAVAC TM GARVETIL ORAL untuk ikan berukuran 8 gram atau lebih dengan dosis 0,20 ml/ekor.
  • Berikan juga FUJIPENIN TM 40 dengan dosis 0,25 g/kg ikan setiap hari selama 5 hari berturut-turut.

4. Jamur Saprolegnia sp. dan Achlya sp.

Gejala

Terlihat adanya benang-benang halus menyerupai kapas yang menempel pada telur atau luka di bagian eksternal ikan.

Pencegahan dan Penanggulanagan

  • Tingkatkan frekuensi penggantian air kolam.
  • Jaga stamina dan tingkatkan ketahana tubuh ikan menggunakan vitamin C.
  • Rendam ikan di dalam larutan PK (1 gram/100 liter air) selama 90 menit.
    Rendam ikan dengan larutan garam dapur 1000 ppm selama 15-30 menit.

https://www.banyudadi.com/penyakit-yang-menyerang-larva-dan-benih-ikan-nila/