Pentingkah Etika Kerja (Job Ethic) bagi perusahaan?

Manusia adalah makhluk yang berjiwa social dan individual. Individual yang dimaksud adalah manusia bisa mandiri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan memiliki privasi. Sedangkan yang dimaksud dengan berjiwa social adalah manusia tidak bisa hidup sendiri dalam lingkungannya, manusia harus melakukan interaksi dengan manusia lainnya agar kehidupan dapat berjalan lancar di semua bidang kehidupan. Salah satu bidang yang diwajibkan untuk manusia menjalankan jiwa sosialnya adalah bidang pekerjaan.

Dalam sebagian besar pekerjaan, manusia dituntut untuk berjiwa social agar bisa berinteraksi dan bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan bersama dari sebuah perusahaan. Agar kumpulan orang dalam suatu perusahaan tersebut memiliki batas-batas wajar kelakuan , maka tiap-tiap orang haruslah memiliki etika pekerjaan. Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral . Namun apa itu etika pekerjaan?

Etika kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari. Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan nilai-nilai, yakni : kejujuran, keterbukaan, loyalitas kepada perusahaan, konsisten pada keputusan, dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik, disiplin, dan bertanggung jawab.

Dalam definisi yang paling sederhana, etika memiliki arti suatu sistem prinsip-prinsip moral. Hal ini mempengaruhi bagaimana orang menjalani kehidupan mereka, cara pengambilan keputusan tiap individiu dan juga masyarakat. Etika ini berkaitan dengan keputusan moral : bagaimana menjalani kehidupan etis, hak dan tanggung jawab ,bahasa yang benar dan salah, apa yang baik dan buruk, dan sebagainya

Dalam dunia bisnis, etika kerja adalah seperangkat prinsip yang memandu sebuah organisasi dalam kegiatan dan keputusan yang secara langsung dapat mempengaruhi produktivitas, reputasi dan yang lainnya. Budaya dan etika kerja yang sehat dapat meningkatkan semangat kerja antara karyawan

Etika kerja harus dilakukan oleh semua elemen perusahaan, termasuk atasan-atasan disebuah perusahaan itu sendiri. Dalam etika bekerja, setiap individu dalam elemen-elemen perusahaan dituntut untuk melakukan:

  1. Kejujuran
    Dengan adanya kejujuran, maka perjalanan perusahaan akan berjalan lancar, tidak akan ada ego-ego tiap individual yang dapat menghancurkan perusahaan itu sendiri dari dalam. Salah satu jenis/bentuk pelanggaran keras dalam kejujuran adalah adanya korupsi, adanya penyelundupan dana, dan lainnya. Prinsip kejujuran merupakan senjata utama yang harus dipegang teguh oleh seluruh anggota maupun atasan, sedikit saja prinsip ini longgar didalam suatu perusahaan, maka akibat fatal nya akan langsung dirasakan oleh satu perusahaan tersebut. Hal inilah yang membuat di dalam beberapa perusahaan, terdapat badan khusus yang menangani controlling dalam hal kejujuran tiap individu

  2. Keterbukaan
    Dengan adanya kejujuran, sebuah perusahaan dipastikan akan memiliki kerangka yang kuat dan dipastikan dapat bertahan lama. Namun bagaimana jika tiap individunya tidak memiliki prinsip ketebukaan? Keterbukaan dapat menjadi hal utama yang mempercepat proses suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Individual yang jujur, belum tentu bisa terbuka dengan individu lainnya. Utamanya adalah keterbukaan antara atasan dengan bawahan dan juga sebaliknya. Dengan memegang teguh prinsip keterbukaan, maka hubungan tiap individu, atasan ke bawahan maupun sebaliknya, dapat dipastikan memiliki kepercayaan yang tinggi dan dapat menjadi peningkat semangat kerja tiap individualnya untuk menjalani tugasnya demi tercapainya tujuan perusahaan

  3. Loyalitas kepada perusahaan
    Setiap individual dalam hakekatnya haruslah memiliki sifat mengutamakan kepentingan perusahaan dibandingkan kepentingan individu, karena dengan tercapainya kelancaran perusahaan, maka kesejahteraan jangka panjang dari setiap individu di perusahaan tersebut menjadi lebih terjamin dan dapat menguntungkan semua individu elemen-elemen perusahaan tersebut. Sifat seluruh individual yang loyal akan menghasilkan perusahaan yang sangat kuat untuk bersaing di dunia kerja nyata

  4. Konsisten pada keputusan
    Tiap individual harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, oleh sebab itu maka jika ada suatu pengambilan keputusan, individu tersebut haruslah tidak main-main dalam melakukan pilihan, sebab hal tersebut dapat menentukan perusahaan. Setiap individual harus memiliki sikap konsisten dalam pilihannya, konsisten dalam sebuah pengambilan keputusan, seberat apapun keputusan yang diambil, setiap individu harus mempertahankan keputusan tersebut hingga akhir keputusan tersebut telah selesai dijalankan, sebab hal tersebut dapat melambangkan pertanggung jawaban dan kepercayaan diri individual yang baik, sebagai cermin penentu kesuksesan sebuah perusahaan

  5. Kerja sama yang baik
    Keterampilan berjiwa social memiliki peran yang sangat penting didalam menjalankan roda perjalanan perusahaan. Jiwa social yang baik antara individu dengan individu lainnya, antara atasan ke bawahan maupun sebaliknya, dapat menjadi peningkat semangat kerja yang positif dan dapat menjadi pendorong sifat keterbukaan dan menghindari adanya miskomunikasi sehingga cita-cita perusahaan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik

  6. Disiplin
    Kedisiplinan merupakan hal yang utama yang wajib dilakukan oleh semua elemen perusahaan, karena dalam dunia bisnis, waktu adalah uang, melewatkan sedikit waktu saja dapat membuat kita melewatkan kesempatan besar yang sebenarnya dapat menguntungkan perusahaan. Karena itulah tiap-tiap perusahaan melakukan controlling untuk mengecek tiap-tiap individual yang memiliki kedisiplinan yang kurang, karena dengan adanya kedisiplinan yang kurang, maka dapat dipastikan sebuah perusahaan tersebut kurang memiliki kesempatan yang baik / akan mengalami sebuah kerugian

  7. Bertanggung jawab
    Banyak orang yang berkata bahwa orang yang memiliki peran paling besar dalam sikap bertanggung jawab haruslah atasan, dikarenakan atasan memiliki peran besar dalam mengarahkan suatu perusahaan. Namun sebenarnya hal tersebut salah, sebenarnya pertanggung jawaban tidak hanya harus dimiliki oleh orang orang atasan saja, namun semua anggota perusahaan tersebut juga diwajibkan untuk memiliki rasa tanggung jawab akan pekerjaannya. Rasa tanggung jawab inilah yang dapat membentuk karakter individual menjadi pekerja keras dan lebih terarah, karena dengan memiliki rasa tanggung jawab, seseorang akan lebih mengerti tentang keuntungan dan resiko yang diambilnya, sehingga roda pekerjaan menjadi lebih jelas dan prinsip pekerjaan menjadi lebih kuat dan tidak main-main. Tanggung jawab yang tinggi dapat menjamin perusahaan yang lebih kuat

Dengan menjalankan semua etika kerja diatas, maka dijamin suatu perusahaan pasti akan menjadi lebih solid dan lebih lancar dalam menjalankan proses pekerjaan untuk mencapai tujuannya, tiap perusahaan juga memiliki etika kerja khusus disetiap perusahaan masing-masing, tergantung jenis perusahaan dan tujuan perusahaannya.

Sumber: