Penghormatan untuk Orang Tua

Orang tua terdiri dari Ayah dan Ibu, mereka bersatu dengan ikatan saling mencinta untuk membentuk kehidupan baru. Bagi seorang anak hukumnya wajib untuk menghormati kedua orang tua mereka, karena demikianlah yang diperintahkan oleh Allah Subhanallah wa ta’ala dalam firmannya pada surah Al Isra ayat 24 yang artinya “ Dan katakanlah pada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku diwaktu kecil .” Ini adalah bentuk penegasan dari Ilahi bagaimana peran seorang anak kepada orang tuanya.

Tidak hanya itu, Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam memerintahkan untuk selalu berbakti kepada orang tua dan bersikap baik kepada mereka walaupun mereka telah wafat sekalipun. Tidak ada pengecualian pula bagi para anak yang sudah tidak memiliki orang tua, islam mengajarkan mereka untuk selalu mendoakan dan menjadi anak sholeh. Karena doa anak sholeh bisa membantu mereka ketika sudah diliang lahat selain amal dan ilmu yang bermanfaat.

Keutamaan menghormati orang tua ada pada ridho mereka, Rasulullah bersabda yang dicatat pada kitab Lubbabul Hadist bab ketiga puluh, imam As-Suyuti (w.911) yang artinya, “ Ridho Allah tergantung ridho orang tua, dan ketidakridhoan Allah itu di dalam ketidakridhoan orang tua .” Kalimat tersebut menjelaskan bahwa setiap tindakan anak harus selalu memperoleh izin dari orang tua mereka, karena begitu orang tua telah mengizinkan anaknya untuk melakukan sesuatu, maka ridho Allah selalu menyertainya.

Bagi seorang anak memperoleh ridho orang tua memiliki banyak keutamaan yang akan mereka dapat yaitu, menghilangkan kesulitan, akan diperluaskan rezeki serta berkah pada umurnya, bahkan Allah menjanjikan sesuatu yang sangat indah bagi para anak yang menghormati orang tua mereka dengan berbakti kepada kedua orang tua akan mempermudah jalan seorang anak untuk masuk kedalam surga-Nya.

Allah berfirman didalam surah Al Ahqaaf ayat 15 yang artinya, “ Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, “Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri .” Lalu Allah melanjutkan firmannya pada surah Al Ahqaaf ayah 16 yang artinya, “ Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepadanya .”

Namun di era saat ini banyak sekali kita menemukan beberapa kasus yang membuat air mata ini meleleh tak tentu arah. Berbagai alasan mewarnai perilaku anak yang tak terpuji kepada kedua orang tua mereka. Bahkah yang lebih membuat hati terisak ketika mendengar orang tua yang memilih merawat dan membesarkan anaknya, malah tega begitu saja mengakhiri nyawa orang tua mereka sendiri. Sungguh miris hati ini mendengarnya.

Padahal dengan jelas Allah peringatkan didalam firmannya pada surah Al Ahqaaf ayat 17 yang artinya, “ Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, ‘Cis (ah)’ bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? Lalu kedua orang tua itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan, “Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar” lalu dia berkata, “Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu .” Dan dilanjutkan oleh surah Al Ahqaaf ayat 18 yang artinya, “ Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (adzab) atas mereka, bersama-sama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi .”

Sudah teramat jelas Allah menjelaskan didalam firmannya, bagaimana Ilahi mengadzab seseorang yang tidak menghormati orang tua mereka, bahkan Allah mengatakan jika anak-anak yang berbuat demikian sudah jelas didepan matanya adalah neraka.

Tetapi adapun peran orang tua untuk anak-anak mereka tidak lain dan tidak bukan selain mensyukuri atas karunia Ilahi atas diberikannya rezeki keturunan yaitu mendidik mereka sesuai ketentuan Allah, bagaimana mereka harus mendapatkan hak sewaktu lahir, diberikan asupan yang bernutrisi, beranjak remaja dibekali pembelajaran atau menyekolahkannya agar bisa memperoleh banyak ilmu, lalu ketika sudah mencapai puncak, bimbinglah mereka dan arahkan kejalan yang baik. Karena sikap dan kelakuan anak adalah cerminan apa yang diajarkan oleh kedua orang tua mereka. Tidak hanya anak yang bisa durhaka kepada kedua orang tua mereka, namun banyak juga diluar sana orang tua yang durhaka kepada anak-anak mereka. Yaitu orang tua yang tidak memberikan hak-hak yang semestinya kepada anaknya.

Tidak perlu kita pungkiri lagi mengenai permasalahan yang sudah mengakar ini, sulitnya untuk menjalani perintah-Nya memang menjadi warna tersendiri dikehidupan ini. Namun sekiranya pendidikan moral dan akhlak memang sangat diperlukan untuk kita para manusia yang dijadikan oleh Allah sebagai khalifah dibumi ini. Menjalankan syariat sesuai ketentuannya dan yang sudah dicontohkan oleh baginda besar penutup jaman Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam.

Mungkin setelah penjabaran diatas kita bisa simpulkan pada kenyataannya yang ada, banyak sekali rintangan yang harus dilewati para orang tua untuk melakukan itu semua, mulai dari mencari biaya untuk merawat anaknya, mencari sekolah yang terbaik untuk sang anak, bahkan tidak sedikit orang tua yang terlalu sibuk untuk bekerja sehingga tidak memiliki waktu berkumpul dengan buah hati mereka.

Tetapi sejatinya islam tidak mengajarkan anak-anak untuk menghakimi orang tua mereka. Sekeras apapun anak itu menolak, sepintar apapun pendidikan yang dijalani seorang anak, sebenci apapun hatinya kepada orang tua mereka, mereka tidak lain dan tidak bukan adalah orang yang sudah melahirkan dan membesarkan anaknya.

Dan sebuah pesan moral bisa kita petik dari pemenggalan kalimat diatas, bahwa sejatinya yang membuat sulit itu adalah kita sendiri. Allah sudah jelas memerintahkan hukum-hukum-Nya didalam Al-Quran dan Hadist. Bagaimana kita menyikapinya itu tergantung dari kita sendiri, karena sejatinya hukum-hukum Allah hanyalah untuk orang-orang yang mau berpikir.

Hormatilah orang tua kita hingga sampai diliang lahat, mari beri mereka penghargaan karena sudah menjadi orang tua yang terbaik bagi kita, tidak perlu membenci mereka apabila mengesalkan kita ataupun membuat kita susah. Karena dahulu kita juga membuat mereka demikian, bagaimana bisa kita bayangkan ketika ibumu bersabar mengajarkan kita cara berjalan, cara membaca dan bercanda gurau ketika menyuapi makan, ketika ayah kita pulang larut malam hanya demi mendapatkan biaya hidup kita sampai besar hingga seperti sekarang. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman kepada-Nya. Aamiin Ya Robbal ‘alamin.