Pembelajaran Daring, Efektif Nggak Sih?

21349-ilustrasi-belajar-online-shutterstock
sumber: Ilustrasi Belajar Online (shutterstock)
Pembelajaran daring dimulai terhitung sejak bulan Maret 2020 lalu. Selama 1 tahun lamanya, semua kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilakukan secara daring akibat pandemi corona. Dengan adanya pandemi ini membuat beberapa dari kita mengeluh karena merasa pembelajaran daring kurang efektif. Banyak gangguan yang membuat proses belajar mereka tidak maksimal. Pada saat kondisi yang masih normal saja, kegiatan pembelajaran masih sering tidak kondusif. Apalagi sekarang yang mengharuskan adanya kegiatan belajar di rumah masing-masing, para pelajar harus dapat memahami materi dengan bantuan tenaga pengajar yang minim. Tentunya, pembelajaran daring ini memiliki sisi positif dan sisi negatif yang saling beriringan. Hal ini nantinya akan membawa konsekuensi seberapa efektifkah pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19 ini.
Pembelajaran daring ini tentunya memiliki beberapa kendala. Tantangan yang paling sering terjadi adalah kendala layanan internet, tidak fokus, serta terkadang merasa kelelahan. Tentunya, hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring. Banyak kiat-kiat yang telah disebutkan dapat membantu para pelajar dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran seperti dengan rajin berolahraga, istirahat yang cukup, membuat jadwal belajar sehari-hari, hingga teknik belajar seperti rutin menerapkan tes latihan setelah belajar. Namun, meskipun demikian, pembelajaran daring masih memiliki sisi positifnya, yaitu dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran daring, diantaranya adalah tidak terikat ruang dan waktu. Kemampuan gadget dalam mengakses internet membantu siswa untuk mengikuti pembelajaran daring dan juga informasi. Sehingga, secara keseluruhan siswa puas dengan pembelajaran yang fleksibel. Nah, menurut Youdics, seberapa efektifkah pembelajaran daring selama pandemi? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar, yuk!

1 Like

Kalau menurut saya, pembelajaran daring itu dari sisi positifnya, banyak memberikan kemudahan bagi guru dan siswa atau mahasiswa dan dosen untuk saling bertatap muka walaupun tidak bertemu langsung karena pandemi yang melanda. aplikasi - aplikasi seperti google meet, zoom, microsoft team, google classroom dan sebagainya menjadi aplikasi - aplikasi yang populer di saat pandemi seperti ini. sehingga kegiatan belajar mengajar dapat terus berjalan berkat perkembangan teknologi yang makin pesat ini. akan tetapi, penggunaan teknologi dalam pembelajaran daring tidaklah selalu menuai hasil positif.

Pertama, tidak semua pelajar dan mahasiswa memiliki gawai seperti laptop ataupun ponsel dan akses internet yang mumpuni untuk melakukan pembelajaran secara daring dan juga, menurut saya terjadi pengeluaran yang lebih untuk membeli paket data internet daripada pembelajaran dengan cara biasa atau tatap muka. Kedua, banyak penelitian yang menunjukan rasa bosan yang dialami oleh mahasiswa dan pelajar saat belajar atau kuliah online. Pawicara dan Connilie (2020) mengatakan jika Bagi mahasiswa, rasa bosan selama perkuliahan daring bisa dirasakan karena terlalu monoton, intonasi yang kurang bervariasi, dan tidak dapat berinteraksi secara langsung
dengan teman dan pengajar. Rasa kesepian berpengaruh terhadap kejenuhan belajar (burnout) dan ditambah dengan seringnya ada materi yang kurang dipahami. hal yang sama juga dialami oleh siswa sekolah sehingga akhirnya menciptakan kejenuhan belajar.

Hal - hal seperti inilah yang membuat pembelajaran daring di satu sisi efektif untuk mencegah penularan covid dan mencegah klaster penyebaran di lingkungan pendidikan tetapi juga menjadi tidak efektif jika sudah berbicara bagaimana dampaknya pada psikologis mahasiswa dan siswa selama pembelajaran daring berlangsung.

Referensi :
Pawicara, R. & Connilie, M. (2020). ANALISIS PEMBELAJARAN DARING TERHADAP
KEJENUHAN BELAJAR MAHASISWA TADRIS BIOLOGI
IAIN JEMBER DI TENGAH PANDEMI COVID-19. *Alveoli : Jurnal Pendidikan Biologi *. 1(1), 30 - 38.

1 Like

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Risnajayanti, S.Pd, M.Pd dan Silfiani pada tahun 2020 menyimpulkan bahwa keefektifan pembelajara dari dapat berjalan dengan efektif jika didasari dengan kreatifitas guru dalam memberikan materi dan lembar kerja pada proses pembelajaran. Namun memang banyak berbagai faktor yang menghambat para pengajar sehingga pembelajaran secara daring cukup membutuhkan banyak persiapan. Pernyataan tersebut juga di dukung oleh Salma, dkk (2013 : 105) menjelaskan perisiapan sebelum memberikan layanan belajar merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan belajar, teutama pada online training di mana adanya jarak antara pembelajaran dan pemelajar.

Menurut opini saya pribadi, saya sangat setuju bahwa pembelajaran secara daring akan efektif tergantung siapa yang akan mengarahkan kegiatan pembelajaran dan mengatur sistem belajar tersebut dengan baik. Jika digunakan dalam keadaan seperti ini, tentu saja jalan satu-satunya yaitu dengan pembelajaran secara online. Hal ini juga dapat mendukung pergerakan teknologi di Indonesia, yang mana para masyarakat yang tadinya awam terhadap media digital dituntut untuk belajar dan memahami penggunaannya.

1 Like

Sudah hampir genap 2 tahun para pelajar di Indonesia melaksanakan sekolah daringnya, belajar dari rumah tanpa terkecuali, mulai dari tingkat play group, sampai dengan mahasiswa. akan tetapi menurut saya pembelajaran daring ini tidak bisa dikatakan benar - benar efektif, terutama bagi siswa yang memang tingkat fokus dan tanggung jawabnya masih rendah. Mereka hanya akan menerima pelajaran atau materi yang di berikan oleh guru dengan mentah, tanpa benar - benar berusaha untuk memahaminya.

Minimnya, media pemblajaran online yang tersedia juga menjadi salah satu alasan bahwa pemblajaran online / daring belum bisa dikatakan efektif. Selain itu, ada beberapa hal yang seharusnya di dapatkan juga oleh pelajar - pelajar di Indonesia pada sekolah offlinenya, yang tentu tidak akan mereka dapatkan apabila mereka bersekolah secara online atau daring, seperti bagaimana caranya berinteraksi / bersosialisasi dengan teman sebayanya, atau dengan yang lebih tua dan lebih muda, bagaimana caranya mengatur hidupnya (mulai dari bangun tidur, berangkat, hingga pulang sekolah), bagaimana caranya bertanggung jawab terhadap lingkungannya, bagaimana caranya menghormati gurunya, memanage uangnya, mengembangkan potensi non akademiknya dalam kegiatan ekskul (ekstra kulikuler), dan lainnya.Meskipun semuanya dilakukan dengan perlahan,

Juga dapat dikatakan tidak efektif untuk teman - teman yang memiliki praktik - praktik lapangan, seperti mereka yang mengambil pemblajaran pada bidang teknik, biologi dan lainnya. Sehingga pada intinya, saya rasa pemblajaran daring / online belum sepenuhya efektif karena sistem yang tersediapun belum cukup memadai.

sumber : Mustakim, M. (2020). Efektivitas pembelajaran daring menggunakan media online selama pandemi covid-19 pada mata pelajaran matematika. Al asma: Journal of Islamic Education , 2 (1), 1-12.

1 Like

Pengalihan pembelajaran yang sebelumnya luring menjadi daring membuat banyak mahasiswa tidak dapat beradaptasi langsung dengan keadaan pandemi saat ini. Selain ketidaksiapan dari tenaga pengajar maupun peserta pendidikan, pembelajaran daring sangat tidak efektif dalam melakukan tugas praktikum. Dalam artikel Efektivitas Pembalajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19: Sebuah Survey Online (2020) oleh 4 Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Survey ini dibuat dengan tujuan mengetahui efektivitas pembelajaran online selama Pandemi Covid-19 dari perspektif mahasiswa dengan metode pengujian Multi-Attribute Utility Theory (MAUT).

Hasil yang didapatkan adalah aplikasi Zoom sebagai pembelajaran tatap muka dan WhatsApp untuk tutorial dan penugasan maka didapat hasil efektivitas belajar daring pada matakuliah teori menempati peringkat pertama sebesar nilai 0.88, matakuliah teori dan praktikum pada posisi ke dua dengan nilai 0.70, matakuliah praktikum pada urutan ke tiga dengan nilai 0.42 dan matakuliah di lapangan urutan ke empat dengan nilai 0.20. Hal ini berarti bahwa pembelajaran daring hanya efektif untuk matakuliah teori dan teori dan praktikum saja, sementara untuk matakuliah praktikum dan matakuliah lapangan tidak efektif dilakukan secara daring.

Sehingga, pembelajaran daring untuk keadaan seperti ini saya rasa tidak begitu efektif. Tidak semua orang mampu beradaptasi secara cepat pembelajaran luring menjadi daring, terutama pada pelajaran yang membutuhkan banyak praktik seperti olahraga dan pratikum di laboratorium yang memerlukan lat khusus yang hanya dimiliki oleh pihak penyelenggara pendidikan seperti sekolah maupun kampus.

Referensi

Hikmat, Endang Hermawan, et al. (2020). Efektivitas Pembalajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19: Sebuah Survey Online. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH) Covid-19 : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

1 Like