Orang Ilmu Sosial Selalu Cerewet dan Orang Ilmu Alam selalu serius dan membosankan. Benarkah? apa Penyebabnya?

Ilmu-Alam-Ilmu-Alam-vs-Ilmu-Sosial-Ilmu-Sosial-Humaniora-Pengetahuan-Manusia

Membahas tentang Ilmu alam vs Ilmu sosial memang tidak ada habisnya. Selain kajiannya yang memang selalu menarik, orang-orang yang terlibat di dalamnya pun asik untuk ditelti. Termasuk juga stereotip yang melekat pada orang-orang atau pemerhati kedua ilmu ini. Bahkan stereotip ini sudah muncul pada saat di bangku Sekolah, di mana jurusan ilmu alam dianggap pintar-pintar dan ilmu sosial dianggap orang yang seru dan mengasikkan.
Benarkah hal itu?
Kira-kira apa penyebabnya?

Menurut saya ini adalah sebuah stereotipe yang melekat di masyarakat. Jadi, yang namanya stereotipe itu tidak sepenuhnya benar. Jika dikaji dari lingkup yang dipelajari bisa saja disimpulkan bahwa memang orang-orang sosial cenderung mempelajari ilmu yang sifatnya people oriented sedangkan yang belajar ilmu alam cenderung things oriented sehingga mereka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi benar salahnya kembali pada penilaian masyarakat terutama yang merasa belajar kedua ilmu tersebut, mungkin bisa menyimpulkan.

Benar sekali. Sebab orang sosial kerap kali dihadapkan dengan situasi dimana harus mampu bersosialisasi sekaligus mampu menghandle setiap masalah yang mengharuskan mereka untuk banyak berbicara dan berbaur dengan lingkungan atau berinteraksi dengan orang lain. Dan orang alam dikatakan serius sesuai dengan mereka yang selalu meneliti sekaligus dihadapkan dengan sebuah angka bahkan hitungan yang mengasah otak dan mengharuskan untuk mencari sebuah akurat dengan cara berpikir kritis

Hmm, sepertinya tidak juga. Saya adalah siswa IPA saat SMA dan nyatanya teman-teman saya tidak seserius itu, malah beberapa ada yang suka melemparkan jokes, konser di kelas, membuat gaduh, dan lain-lain. Mungkin apa yang disampaikan di topik pertanyaan lebih sering terjadi ketika sedang menerima pembelajaran. Saya menyadari bahwa ketika sedang pembelajaran di kelas, teman-teman saya berubah menjadi sosok-sosok yang ambisius dan kompetitif satu sama lain. Saya tidak tahu apakah fenomena yang sama juga terjadi di kelas IPS. Mungkin dari situ, tercipta stereotipe yang mengatakan bahwa anak IPA selalu serius dan kurang bergaul. Padahal kita-kita santai saja pada saat luang, namun memang saya mengakui bahwa anak IPA cenderung lebih serius jika sudah berdiskusi soal mata pelajaran.