Ojek Online Dongkrak Pertumbuhan UMKM Kuliner di Surabaya

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LD FEB) Universitas Indonesia (UI) meneliti dampak Go-Jek pada sektor ekonomi di 9 kota besar, salah satunya Surabaya. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Go-Jek berkontribusi lebih dari Rp 200 miliar per tahun dalam perekonomian Surabaya.

Hasil ini di dapatkan dari 385 mitra pengemudi roda 2, 375 konsumen, dan 94 mitra UMKM. Dampak dari kehadiran Go-Jek rupanya tidak hanya berpengaruh secara signifikan di sektor tenaga kerja di mana Go-Jek kini memiliki 1 juta mitra pengemudi.

Hasil penelitian LD FEB UI ini juga melihat bahwa kehadiran Go-Jek juga menumbuhkan perekonomian UMKM yang menjadi mitra Go-Jek. Fitur Go-Food rupanya meningkatkan efisiensi dan pangsa pasar UMKM kuliner, serta volume transaksi mitra UMKM setelah menjadi mitra Go-Jek.

Alfindra Primaldhi, salah satu peneliti menjelaskan peningkatan omzet terjadi karena Go-Food memungkinkan suatu restoran melayani pesan antar.

“Kalau restoran-restoran yang udah lama berdiri, dari tahun 70 misalnya, itu kan udah punya pasar tersendiri. Walaupun tidak mengandalkan pesan antar, tapi dengan adanya Go-Food, mereka akhirnya melayani itu,” terangnya.

Fakta itu dikuatkan dengan temuan data penelitian LD FEB UI yang menunjukkan bahwa sebesar 44,7 % mitra UMKM tidak pernah melayani pengiriman sebelum bergabung menjadi mitra Go-Jek. Sedangkan sebesar 70% mitra UMKM mulai memberlakukan pemesanan online karena Go-Jek. Hal ini sekaligus menguatkan fakta bahwa kehadiran Go-Food mempengaruhi gaya penjualan UMKM di Surabaya.