OCD Menyebabkan Stres?

image

OCD atau Obsessive Compulsive Disorder yang menyebabkan penderitanya merasa harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Bila tidak dilakukan, penderita OCD akan diliputi kecemasan atau ketakutan
Gangguan obsesif kompulsif dapat dialami oleh siapa saja. Penderita OCD terkadang sudah menyadari bahwa pikiran dan tindakannya tersebut berlebihan, tetapi tetap merasa harus melakukannya dan tidak dapat menghindarinya.
Lantas, apakah gangguan ini dapat menyebabkan penderitanya stres ketika tidak dapat melakukannya?

Pengidap obsessive compulsive disorder (OCD ) pasti sering menghadapi situasi-situasi sulit. Pasalnya, kondisi yang mereka alami membuat mereka melakukan perilaku berulang (kompulsi) yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Mereka mungkin sudah berkali-kali mencoba untuk tidak menuruti obsesi yang dimiliki. Namun, hal ini justru membuat stres dan cemas berlebihan.

Pada akhirnya, mereka pun merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres dan cemas yang dialami dan pasti berpikir akan sulit menjalani hidup seperti ini dan tidak akan bahagia.

Tips Tetap Bahagia Meski Idap OCD :

Ketahui Pemicu OCD. Langkah pertama untuk mengelola gejala OCD mengenali pemicu, pikiran, atau situasi yang dapat menyebabkan obsesi dan kompulsi. Melacak pemicu dapat membantu kamu sedikit mengantisipasi dorongan dalam diri.

Belajar Menolak Kompulsi. Kamu mungkin merasa bahwa semakin kamu menghindari obsesi yang kamu punya, maka akan semakin membuat kamu merasa cemas dan stres. Padahal, bisa juga tidak demikian, lho. Sebaliknya, dengan berulang kali mengekspos diri dengan pemicu OCD, kamu dapat belajar menahan dorongan untuk menyelesaikan kompulsi yang kamu miliki. Ini dikenal sebagai eksposur dan pencegahan respons (ERP) dan sering dijadikan metode terapi untuk pengidap OCD.

Tantang Pikiran Obsesi. Penting juga untuk mengingatkan diri sendiri bahwa hanya karena kamu memiliki pikiran yang tidak menyenangkan, itu tidak membuat kamu tidak berdaya. Pikiran hanyalah pikiran, bahkan pikiran yang tidak diinginkan dan mengganggu adalah hal yang normal.

Kelola Stres dengan Baik. Meskipun tidak menyebabkan OCD, stres dapat memicu gejala atau bahkan memperburuknya. Rutin berolahraga dan punya dukungan dari orang lain adalah dua cara yang sangat efektif untuk menenangkan sistem saraf.

Minta Dukungan. OCD bisa menjadi lebih buruk saat kamu merasa sendirian, jadi penting untuk membangun sistem dukungan yang kuat. Semakin kamu terhubung dengan orang lain, otomatis kamu akan merasa semakin kuat menghadapi kondisi yang kamu alami.

https://www.halodoc.com/artikel/tips-tetap-bahagia-saat-mengidap-ocd

Bagi kamu yang mengidap obsessive compulsive disorder (OCD) pasti sering menghadapi situasi-situasi sulit. Pasalnya, kondisi yang kamu alami membuat kamu melakukan perilaku berulang (kompulsi) yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kamu mungkin sudah berkali-kali mencoba untuk tidak menuruti obsesi yang kamu miliki. Namun, hal ini justru membuat kamu stres dan cemas berlebihan.

Pada akhirnya, kamu pun merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres dan cemas yang kamu alami. Kamu pasti berpikir akan sulit menjalani hidup seperti ini dan tidak akan bahagia.

Hal yang dapat kamu lakukan yaitu : Kelola Stres dengan Baik

  • Meskipun tidak menyebabkan OCD, stres dapat memicu gejala atau bahkan memperburuknya. Rutin berolahraga dan punya dukungan dari orang lain adalah dua cara yang sangat efektif untuk menenangkan sistem saraf. Kamu juga bisa belajar teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, pilates dan lain-lain untuk menurunkan stres dan ketegangan dalam hidup.